Cara Penelitian Batasan Operasional

3.7 Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi

A. Kriteria inklusi: 1. Pekerja salon dengan riwayat dermatitis kontak. 2. Umur 15-60 tahun. 3. Bersedia ikut serta dalam penelitian dengan menandatangani informed consent. B. Kriteria eksklusi 1. Pekerja salon dengan kelainan kulit aktif pada daerah punggung. 2. Dalam keadaan hamil. 3. Sedang menggunakan obat-obatan kortikosteroid topikal pada lokasi uji tempel dalam 2 minggu terakhir. 4. Sedang mengkonsumsi obat-obatan kortikosteroid sistemik dengan dosis diatas 20 mg hari dalam 2 minggu terakhir, mendapat pengobatan antihistamin sistemik antagonis reseptor H1, antagonis reseptor H2, antagonis leukotrien dan antihistamin topikal doxepin dalam waktu 2 minggu terakhir sebelum diikutsertakan dalam penelitian.

3.8 Cara Penelitian

1. Pencatatan data dasar a. Pencatatan data dasar dilakukan oleh peneliti di salon-salon Kec. Medan Baru. b. Pencatatan data dasar meliputi identitas penderita, anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan dermatologis. Universitas Sumatera Utara c. Diagnosis ditegakkan secara anamnesis berdasarkan riwayat dermatitis kontak oleh peneliti bersama dengan pembimbing. 2. Pemeriksaan uji tempel pada pekerja salon a. Uji tempel dilakukan oleh peneliti. b. Persiapan alat dan bahan : 1. Alergen yang digunakan adalah alergen standar European Baseline Series dari Chemotechnique Diagnostics 2. IQ Ultra® chamber dari Chemotechnique Diagnostics 3. Kapas alkohol 70 4. Plester 3. Cara Kerja Uji Tempel a. Bahan alergen yang akan diujikan diisikan pada unit uji tempel dan diberi tanda. b. Uji tempel dapat dilaksanakan dengan posisi pasien duduk atau telungkup. c. Dilakukan pembersihan pada kulit punggung bagian atas dengan kain kasa atau jika kulit pasien berminyak dapat dengan kapas alkohol. d. Alergen diisikan pada kit IQ Ultra® chamber, kemudian ditempelkan di punggung. e. Unit uji tempel ditempelkan di punggung dan kemudian diberi perekat tambahan berupa plester hipoalergenik. f. Pasien diijinkan pulang dengan pesan agar lokasi uji tidak basah kena air. Selama dilakukan uji kulit pasien diberitahu untuk menjaga agar Universitas Sumatera Utara berhati-hati bila sedang mandi serta mengurangi melakukan aktivitas yang menimbulkan keringat berlebihan. g. Pembacaan dilakukan pada jam ke 48, dan 72 atau dilepas lebih awal jika timbul keluhan sangat gatal atau rasa terbakar pada lokasi uji tempel menurut International Contact Dermatitis Research Group ICDRG. h. Hasil tes tempel yang positif bermakna dinilai relevansinya dengan anamnesis dan gambaran klinis. Hasil relevansi positif dianggap sebagai penyebab. Pembacaan dilakukan 15 menit setelah plester di lepaskan. i. Pasien diberi catatan tentang hasil uji tempel yang positif bermakna.

3.9 Batasan Operasional

1. Umur adalah umur pasien yang dihitung berdasarkan tanggal lahir, apabila lebih besar dari 6 bulan dilakukan pembulatan ke atas dan apabila lebih kecil dari 6 bulan dilakukan pembulatan ke bawah. 2. Dermatitis kontak alergi adalah proses peradangan pada kulit karena reaksi hipersensitivitas tipe lambat yang disebabkan karena adanya kontak dengan bahan yang mengandung alergen yang ditegakkan dengan uji tempel. 3. Dermatitis kontak iritan adalah proses peradangan pada kulit yang disebabkan kejadian sitotoksik langsung oleh agen iritan yang terkandung di dalam produk tertentu terhadap sel epidermis dan dermis. Universitas Sumatera Utara 4. Uji tempel adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah suatu zat-zat tertentu dapat menyebabkan dermatitis kontak dengan menggunakan alergen dan pembacaan hasil uji tempel tersebut menurut ICDRG, berdasarkan dengan derajat reaksi yang terjadi, yaitu - bila negatif tidak ada reaksi, +? bila reaksi meragukan hanya eritema, +bila reaksi positif lemah eritema, infiltrasi, papel +-, ++ bila reaksi positif kuat eritema, infiltrasi, papel, vesikel dan +++ bila reaksi positif sangat kuat reaksi ++ disertai bula. 5. Riwayat atopi adalah riwayat beberapa jenis penyakit yang terdapat pada keluarga atau penderita berupa dermatitis atopik, rhinitis alergi dan atau asma bronkial yang ditegakkan dengan anamnesis. Untuk penelitian ini yang dilihat adalah adatidaknya riwayat dermatitis atopik. 6. Kelainan kulit aktif adalah peradangan infeksi kulit akut yang tampak dengan gejala kemerahan kulit dengan atau tanpa rasa gatal. Universitas Sumatera Utara

3.10 Kerangka Operasional