departemen pertanian potensi wilayah luas lahan tidur, terutama di Amerika Selatan dan Afrika, walaupun akan dievaluasi untuk produksi pangan berkelanjutan dan
penekanan pada singkong sebagai tanaman yang dipilih yang memiliki potensi untuk memenuhi permintaan besar untuk makanan. Sejak perhatian lebih banyak kepada
singkong sebagai tanaman prioritas maka dibentuklah Internasional Pusat Penelitian Pertanian IARS. Internasional Pusat Tropical Agriculture CIAT di Cali,
Kolombia diberi mandat untuk meningkatkan singkong di seluruh dunia dan di Amerika Selatan pada khususnya [12].
2.1.2 Komposisi Ubi Kayu
Berdasarkan Iptek 2010, komposisi kandungan ubi kayu per 100 gram bahan dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Komposisi Kandungan Kimia Ubi Kayu [13]
No Komposisi
Jumlah
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Kalori Protein
Lemak Karbohidrat
Kalsium Ca Fosfor P
Besi Fe Vitamin B1
Vitamin C1 Air
146.000 kal 1.200 g
0,300 g 34.700 g
33.000 mg 40.000 mg
0,7 mg 0,006 mg
30.000 mg 62.500 g
2.2 INDUSTRI TAPIOKA
Industri tapioka merupakan salah satu jenis industri hasil pertanian
agroindustry yang cukup banyak tersebar di Indonesia [14]. Limbah industri tapioka dapat dibedakan menjadi dua yaitu limbah padat dan limbah cair [15].
Menurut Greenfield [16], limbah pabrik tapioka banyak mengandung bahan organik seperti pati, serat, protein, gula dan sebagainya. Komponen limbah ini merupakan
Universitas Sumatera Utara
bagian sisa pati yang tidak terekstrak serta komponen non pati yang terlarut dalam air. Sehingga tepung tapioka adalah komponen pati yang hampir murni.
Pada industri tepung tapioka, teknologi yang digunakan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Tradisional yaitu industri pengolahan tapioka yang masih mengandalkan sinar matahari dan produksinya sangat tergantung pada musim.
2. Semi modern yaitu industri pengolahan tapioka yang menggunakan mesin pengering oven dalam melakukan proses pengeringan.
3. Full otomate yaitu industri pengolahan tapioka yang menggunakan mesin dari proses awal sampai produk jadi. Industri tapioka yang menggunakan
peralatan full otomate ini memiliki efisiensi tinggi, karena proses produksi memerlukan tenaga kerja yang sedikit, waktu lebih pendek dan menghasilkan
tapioka berkualitas [17] Cleaner production atau produksi bersih adalah merupakan suatu strategi
pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara kontinu pada proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan eko-efisiensi
sehingga mengurangi resiko terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan [18]. Pengertian strategi produksi bersih bermakna sangat luas karena di dalamnya
mencakup upaya pencegahan pencemaran, minimisasi limbah, teknologi bersih, and of pipe treatment dan remediasi [14].
Namun industri tepung tapioka pada saat ini sering menimbulkan masalah lingkungan. Jika tidak ditangani secara seksama limbah tapioka yang terdiri dari
limbah padat, cair dan gas, berpotensi besar mencemari lingkungan. Limbah padat seperti kulit singkong dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pupuk, sedangkan
onggok ampas dapat digunakan sebagai sebagai bahan baku pada industri pembuatan saus, campuran kerupuk, obat nyamuk bakar dan pakan ternak. Limbah
cair dapat dimanfaatkan untuk pengairan sawah dan ladang, selain itu limbah cair pengolahan tapioka dapat diolah menjadi minuman nata de cassava dan pembuatan
gas bio. Ini juga yang menyebabkan fungsi ubi kayu telah bergeser dari bahan pangan
menjadi sumber alternatif gas bio. Adapun manfaat pemakaian gasohol di Indonesia yaitu : memperbesar basis sumber daya bahan bakar cair, mengurangi impor BBM,
Universitas Sumatera Utara
menguatkan security of supply bahan bakar, meningkatkan kesempatan kerja, berpotensi mengurangi ketimpangan pendapatan antar individu dan antar daerah,
meningkatkan kemampuan nasional dalam teknologi pertanian dan industri, mengurangi kecenderungan pemanasan global dan pencemaran udara bahan bakar
ramah lingkungan dan berpotensi mendorong ekspor komoditi baru [8]. Model proses produksi industri tapioka ramah lingkungan berbasis produksi
bersih dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini:
Gambar 2.2 Model Proses Produksi Industri Tapioka Ramah Lingkungan Berbasis Produksi Bersih [14]
2.3 LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA