Sterilisasi Alat Parameter yang diamati

3.3.1.14 Pembuatan Larutan standard BSA 250 µgmL

Dipipet 25 mL dari larutan standard BSA 1000 µgmL dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, dilarutkan dengan akuades sampai garis tanda setelah itu dihomogenkan.

3.3.1.15 Pembuatan Larutan standard BSA 200 µgmL

Dipipet 20 mL dari larutan standard BSA 1000 µgmL dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, dilarutkan dengan akuades sampai garis tanda setelah itu dihomogenkan.

3.3.1.16 Pembuatan Larutan standard BSA 150 µgmL

Dipipet 15 mL dari larutan standard BSA 1000 µgmL dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, dilarutkan dengan akuades sampai garis tanda setelah itu dihomogenkan.

3.3.1.17 Pembuatan Larutan standard BSA 100 µgmL

Dipipet 10 mL dari larutan standard BSA 1000 µgmL dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, dilarutkan dengan akuades sampai garis tanda setelah itu dihomogenkan.

3.3.1.18 Pembuatan Larutan standard BSA 50 µgmL

Dipipet 5 mL dari larutan standard BSA 1000 µgmL dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, dilarutkan dengan akuades sampai garis tanda setelah itu dihomogenkan.

3.3.2 Sterilisasi Alat

Dicuci alat-alat yang akan digunakan sampai bersih, kemudian dikeringkan dan ditutup rapat dengan kapas setelah itu dibalut dengan kertas. Setelah itu dimasukkan ke dalam oven. Disterilisasi sampai suhu 221 o C dan dipertahankan suhu selama lebih kurang 15 menit. Universitas Sumatera Utara

3.3.3 Parameter yang diamati

3.3.3.1 Penentuan kurva standard larutan Bovine Serum Albumin

Dipipet 1 mL larutan-larutan dari masing-masing larutan BSA dengan konsentrasi 50, 100, 150, 200, 250, 300, 350, 400 µgmL dan masing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 6 mL pereaksi Lowry, dikocok dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar. Selanjutnya ditambahkan 0,5 mL larutan Folin-Ciocalteu, dikocok dan dibiarkan selama 30 menit. Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 700 nm kemudian dibuat kurva standardnya Insani et al., 2012.

3.3.3.2 Penentuan Kadar Protein Enzim Lipase Candida rugosa

Dipipet 1 mL larutan enzim lipase Candida rugosa dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan 6 mL pereaksi Lowry dikocok dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar. Selanjutnya ditambahkan 0,5 mL larutan Folin-Ciocalteu, dikocok dan dibiarkan selama 30 menit. Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 700 nm Insani et al., 2012. Dihitung kadar protein dengan menggunakan kurva standar Boyer, 1993

3.3.3.3 Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas dari PKO dan Minyak Jagung

Sebelum Hidrolisis Ditimbang sampel PKO dan minyak Jagung masing-masing seberat 2 g dan masing- masing sampel; dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, ditambahkan 10 mL alkohol 96, kemudian ditutup dengan plastik dan karet dan dipanaskan pada suhu 50 C selama 10 menit. Ditambahkan 3 tetes indikator phenolphthalein,kemudian dititrasi dengan larutan KOH 0,1 N hingga berwarna merah rose. Hal yang sama dilakukan 3 kali ulangan Sudarmaji, S. 1997. Penentuan kadar asam lemak bebas dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ALB = 1 2 3 2 45 2 666 x 100 Universitas Sumatera Utara Dimana: V = Volume KOH 0,1 N yang terpakai mL N = Normalitas KOH 0,1 N BM = Berat Molekul Asam Lemak Bebas • PKO = Asam Laurat • Minyak Jagung = Asam linoleat G = Berat sampel gram Ketaren,1986

3.3.3.4 Penentuan Suhu Optimum aktivitas Enzim Lipase

Candida rugosa dalam Hidrolisis PKO dan minyak jagung Diukur sampel PKO dan minyak Jagung masing-masing sebanyak 3 mL dan untuk masing-masing sampel; dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, ditambahkan 0,5 mL buffer fosfat 0,05 M pH 7, kemudian ditambahkan 0,5 mL CaCl 2 1 M dan ditambahkan 1 mL larutan lipase Candida rugosa ,selanjutnya diinkubasi selama 1 jam pada suhu yang bervariasi mulai dari 30 C sampai 50 C dengan interval suhu 5 C. Ditambahkan 30 mL etanol- aseton 1:1, ditambahkan 3 tetes indikator phenolphthalein, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,5 N hingga berwarna merah rose. Perlakuan yang sama diulangi sebanyak 3 kali untuk masing-masing sampel dan masing- masing variasi suhu Maharani et al., 2001.

3.3.3.5 Penentuan pH Optimum aktivitas Enzim Lipase Candida rugosa dalam

Hidrolisis PKO dan minyak jagung Diukur sampel PKO dan minyak Jagung masing-masing sebanyak 3 mL dan untuk masing-masing sampel; dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, ditambahkan 0,5 mL buffer fosfat 0,05 M dengan variasi pH yaitu dari pH 6; 6,5; 7; 7,5 dan pH 8, kemudian ditambahkan 0,5 mL CaCl 2 1 M dan ditambahkan 1 mL larutan lipase Candida rugosa ,selanjutnya diinkubasi selama 1 jam pada suhu optimum hidrolisis yang ditentukan sebelumnya.Ditambahkan 30 mL etanol-aseton 1:1, ditambahkan 3 tetes indikator phenolphthalein, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,5 N hingga berwarna merah rose. Perlakuan yang sama diulangi sebanyak 3 kali Universitas Sumatera Utara untuk masing-masing sampel dan masing-masing variasi pH Maharani et al ., 2001. 3.3.3.6 Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas dari PKO dan Minyak Jagung Setelah Hidrolisis dan Penentuan Aktivitas Enzim Lipase Candida Rugosa Untuk pengukuran kadar ALB dari sampel setelah hidrolisis oleh lipase Candida Rugosa dilakukan dengan menggunakan metode titrimetri dimana titran yang digunakan adalah NaOH 0,5N. Pengujian aktivitas enzim lipase Candida Rugosa diukur berdasarkan kadar ALB yang diperoleh setelah hidrolisis sampel dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ALB = 1 2 3 2 45 2 666 X 100 Dimana: V = Volume NaOH 0,5 N yang terpakai mL N = Normalitas NaOH 0,5 N BM = Berat Molekul Asam Lemak Bebas • PKO = Asam Laurat • Minyak Jagung = Asam linoleat G = Berat sampel gram Ketaren,1986 Aktivitas = 7445 9;=9 X 10 6 µmol mL menit Dimana: ALB = Kadar asam lemak bebas yang diperoleh setelah hidrolisis PKO dan minyak jagung oleh enzim lipase Candida rugosa BM = Berat Molekul Asam Lemak Bebas t = Waktu inkubasi 60 menit Aktivitas spesifik = ?9==9 ;A= B=9 C DE9;= ;A= Insani et al., 2012 Universitas Sumatera Utara

3.4 Skema Penelitian