memungkinkan mahasiswa untuk tergabung dalam satu jaringan yang memudahkan dalam saling berdiskusi dalam konteks virtual team. Dikatakan juga
bahwa mahasiswa perlu bergabung dalam jaringan seperti ini dan berafiliasi dalam grup akademik Firth, 2010
Menurut penelitian English dan Duncan-Howell dalam Kayri Cakir, 2010 di Queensland University of Technology, ditemukan bahwa group page
memungkinkan untuk mencari pengalaman dan berproses dalam lingkungan yang dia inginkan. Pengalaman yang unik dan menarik serta user lain yang dapat
menjadi sumber informasi dapat memperkaya wawasan dan pengalaman belajar. Akan tetapi pembelajaran dengan memanfaatkan jejaring sosial facebook
tentu tidak akan berjalan dengan mulus begitu saja. Ada banyak faktor yang mungkin mendistraksi proses pembelajaran di dalamnya. Hal ini tergantung
bagaimana mahasiswa dapat melihat outcome yang dapat diperolehnya dengan peluang menggunakan facebook sebagai sarana belajar.
F. Gambaran Self-Efficacy dan Outcome Expectation Mahasiswa Fakultas
Psikologi USU dalam Penggunaan Group Facebook
Seiring perkembangan teknologi komunikasi maka cara orang-orang berkomunikasi pun mengalami perubahan. Saat ini penggunaan jejaring sosial
untuk berkomunikasi sudah menjadi tren. Jejaring sosial pun banyak bermunculan, khususnya facebook. Penggunaan jejaring sosial facebook ini pun
dapat digunakan dalam pengimplementasian e-learning, dikarenakan karakteristik jejaring sosial yang sangat real-time dan aktivitas user-nya bisa sangat aktif dan
dinamis.
Universitas Sumatera Utara
E-learning yang menggunakan jejaring sosial ini berkaitan erat dengan prinsip SCL Student Centered Learning, dimana salah satu prinsipnya adalah
mengedepankan motivasi mahasiswa dalam pembelajaran. Hal ini membuat peran mahasiswa menjadi sangat difokuskan, dimana pengajar hanya bertindak sebagai
fasilitator dan mahasiswa harus mencari pengetahuan mereka sendiri. Prinsip SCL dikatakan sangat erat kaitannya dengan penggunaan jejaring
dikarenakan bentuk sistem pembelajaran mandiri yang menuntut mahasiswa untuk “mencari ilmunya sendiri” tanpa melepas aktivitas sosial yang mendukung
pembelajaran kooperatif terdapat di dalam aktivitas pengguna facebook itu sendiri. Pengguna facebook dapat mengimplementasikan SCL demi meningkatkan
pengetahuan dan wawasan akademisnya. Di Fakultas Psikologi USU, penggunaan jejaring sosial sebagai fasilitas e-
learning hanya terdapat pada beberapa mata kuliah, seperti Andragogi, Paedagogi, Psikologi Belajar, dan Psikologi Pendidikan. Pada mata kuliah ini mahasiswa
dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan dosen dalam perkuliahan. Namun, yang menjadi sorotan peneliti di Fakultas Psikologi USU adalah penggunaan grup
facebook sebagai media informasi baik itu sesama sivitas akademika Psikologi USU maupun diluar. Dalam penggunaan grup facebook ini, arus pertukaran
informasi terjadi dengan cepat dan dinilai cukup efektif oleh mahasiswa. Penggunaan grup facebook sebagai sarana pembelajaran bukan hanya
isapan jempol belaka. Beberapa penelitian menjelaskan bahwa penggunaan grup facebook dinilai mampu mengatasi keterbatasan pembelajaran konvensional.
Dapat diilihat juga fasilitas yang terdapat di grup facebook yang memudahkan penggunanya untuk dapat berkomunikasi dan berbagi semudah bertemu langsung.
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan grup facebook ini dapat dikategorikan sebagai e-learning dikarenakan bentuk interaksi yang kooperatif dalam grup ini memungkinkan
mahasiswa untuk dapat saling berbagi informasi dan pengetahuan. Sebagai faktanya, bukan hanya informasi yang berkaitan dengan kampus saja yang beredar
di grup facebook, namun juga mahasiswa saling sharing sumber-sumber yang berkaitan dengan pembelajaran dan akademik. Sebagai contoh, mahasiswa sering
menautkan link yang mengarah pada situs-situs referensi tertentu ataupun jurnal online.
Menurut Pintrich dan Schunk 1996, self-efficacy dan outcome expectation berkaitan dengan motivasi mahasiswa. Motivasi yang berproses di
dalam diri individu berperan dalam membentuk dinamika sosial dan edukasi mahasiswa yang menggunakan jejaring sosial pada grup ini.
Self-efficacy yang tinggi pada individu menjadi faktor yang krusial, dimana hal ini menentukan seberapa tinggi keyakinan individu akan kemampuan
dirinya, terutama dalam konteks e-learning. Individu yang memiliki kepercayaan akan kemampuan yang tinggi, akan lebih percaya diri dalam melaksanakan tugas.
Tentu hal tersebut harus diimbangi dengan outcome expectation, atau adanya harapan yang relevan dengan tugas-tugas tersebut. Dengan adanya harapan akan
memperoleh suatu outcome positif, akan mempengaruhi motivasi akademik yang berhubungan erat dengan hal ini.
Oleh sebab itu, self-efficacy dan outcome expectation tinggi sangat diperlukan pada mahasiswa Psikologi USU agar dapat diterapkannya proses e-
learning dengan menggunakan akun grup facebook dengan baik. Dengan itu,
Universitas Sumatera Utara
prinsip-prinsip SCL yang mendukung kreativitas dan minat mahasiswa dapat diimplementasikan pada pembelajaran.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam mengumpulkan data, analisa data dan pengambilan
kesimpulan penelitian serta dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000.
Sesuai dengan permasalahan penelitian yang tertulis di bab pertama yaitu peneliti ingin mendapatkan gambaran self efficacy dan outcome expectation, maka
penelitian ini akan menggunakan pendekatan deskriptif. Hadi 2000 menyatakan bahwa metode deskriptif merupakan metode
yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik, akurat, fakta, karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Seiring dengan
hal tersebut, Arianto 1998 menyatakan bahwa pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian yang non hipotesis sehingga dalam langkah
penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Penelian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena.
Bab ini akan membahas mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan metode pengambilan sampel, metode data dan metode
analisa data.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu, self-efficacy dan outcome expectation.
35
Universitas Sumatera Utara