Uji normalitas data Uji kesamaan varians Respon viskositas

menunjukkan faktor menurunkan respon, sedangkan nilai positif menunjukkan bahwa faktor meningkatkan respon. Penelitian ini menggunakan rancangan desain faktorial dengan dua faktor pada dua level level tinggi dan level rendah. Jumlah bahan pada masing-masing formula disamakan, kecuali Carbopol ® 940 dan propilen glikol, karena penelitian ini ingin melihat efek dari penambahan kedua bahan tersebut pada level yang diteliti saja.

1. Uji normalitas data

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat distribusi data yang terdapat dari hasil penelitian. Data yang diharapkan adalah data yang terdistribusi normal. Pada penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro-Wilk. Data dikatakan terdistribusi normal apabila memiliki p-value 0,05 Dahlan, 2011. Tabel XIV. Uji Shapiro-Wilk normalitas data viskositas dan daya sebar tiap formula Jenis data Formula W p-value Viskositas 1 0,9643 0,6369 a 0,8710 0,2983 b 0,9868 0,7804 ab 0,9231 0,4633 Daya sebar 1 0,9643 0,6369 a 1 1 b 0,9231 0,4633 ab 0,9643 0,6369 Tabel XIV menunjukkan bahwa viskositas dan daya sebar untuk tiap formula memiliki p-value 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data yang didapat pada uji viskositas dan daya sebar terdistribusi normal.

2. Uji kesamaan varians

Kesamaan varians adalah salah satu syarat agar uji ANOVA dapat dilakukan, bertujuan untuk melihat kesamaan varians atau homogenitas pada suatu populasi. Uji yang digunakan adalah Levene ’s Test, apabila p-value 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data tidak menunjukkan perbedaan varians Dahlan, 2011. Tabel XV. Uji kesamaan varians viskositas dan daya sebar tiap formula Jenis data p-value Viskositas 0,9101 Daya sebar 0,9699 Tabel XV menunjukkan bahwa data yang didapat dari uji viskositas dan daya sebar memiliki p-value 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut memiliki kesamaan varians homogen dan dapat dilakukan uji parametrik.

3. Respon viskositas

Data yang ditunjukkan pada uji viskositas menunjukkan data terdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya data diuji untuk dilihat nilai efek faktor terhadap respon. Tabel XVI. Nilai efek Carbopol ® 940 dan propilen glikol serta interaksi kedua faktor dalam menentukan respon viskositas Faktor Efek p-value Standard error p-value persamaan Carbopol ® 940 109,1661 2,762 x 10 -7 17,6995 1,716 x 10 -6 Propilen glikol -7,5008 0,313437 2,3701 Interaksi 32,4998 0,001621 0,9296 Analisis data yang ditunjukkan pada tabel XVI dapat dilihat bahwa Carbopol ® 940 dan interaksi kedua faktor merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan respon viskositas emulgel sunscreen ekstrak kencur. Jika p-value dari suatu faktor 0,05 maka faktor tersebut memberikan efek yang signifikan, dan dari tabel XVI dapat dilihat bahwa p-value dari Carbopol ® 940 dan interaksi kedua faktor 0,05, sedangkan p-value dari propilen glikol 0,05 oleh karena itu bukan merupakan faktor yang signifikan dalam menentukan efek viskositasnya. Nilai efek paling besar ditunjukkan oleh Carbopol ® 940 dengan nilai efek sebesar 109,1661. Carbopol ® 940 dan interaksi kedua faktor menunjukkan efek meningkatkan respon viskositas karena bernilai positif, sedangkan propilen glikol menunjukkan efek menurunkan respon viskositas karena bernilai negatif. Carbopol ® 940 merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan respon viskositas, karena memiliki p-value paling kecil pada hasil uji ANOVA. Model persamaan viskositas menghasilkan p-value 1,716 x 10 -6 , dimana persamaan yang didapat signifikan p-value 0,05 sehingga bisa digunakan untuk menentukan pengaruh masing-masing faktor terhadap respon viskositas. Persamaan desain faktorial untuk respon viskositas adalah: Y = 151,6667 – 11,3333X A + 33,3333X B + 4,3333X A X B .................................. 8 dengan X A adalah propilen glikol, X B adalah Carbopol ® 940, dan X A .X B adalah interaksi antara Carbopol ® 940 dan propilen glikol.

4. Respon daya sebar

Dokumen yang terkait

Identifikasi Medication Error pada fase Prescribing, Transcribing, dan Dispensing di Depo Farmasi Rawat Inap Penyakit Dalam Gedung Teratai, Isntalasi Farmasi RSUP Fatmawati Periode 2013

43 215 72

TINJAUAN ASPEK FARMASETIK PADA RESEP RACIKAN DI TIGA APOTEK DI KABUPATEN PEMALANG PERIODE JANUARI-JUNI 2008.

0 1 15

Evaluasi medication error resep racikan pasien pediatrik di farmasi rawat jalan rumah sakit Bethesda pada bulan Juli tahun 2007 : tinjauan fase dispensing.

0 1 128

Kajian medication error pada resep racikan pasien pediatrik di unit farmasi Rumah Sakit "X" bulan Juli 2007 (tinjauan fase dispensing).

0 1 20

Inkompatibilitas Farmasetika Resep Racikan di Apotek Ubaya Surabaya Periode Maret-Mei 2011.- - Ubaya Repository

0 0 1

IDENTIFIKASI MEDICATION ERROR DALAM PROSES PRESCRIBING, TRANSCRIBING DAN DISPENSING RESEP RACIKAN DI PUSKESMAS KABUPATEN BANYUMAS WILAYAH SELATAN

0 1 17

Evaluasi medication error resep racikan pasien pediatrik di farmasi rawat jalan rumah sakit Bethesda pada bulan Juli tahun 2007 : tinjauan fase dispensing - USD Repository

0 0 126

Medication error dalam fase prescribing dan transcribing pada resep racikan : studi kasus di empat apotek di Kabupaten Sleman - USD Repository

0 1 123

Medication error fase prescribing dan fase transcribing pada resep racikan untuk pasien pediatrik di rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Februari 2014 - USD Repository

0 1 119

Medication error resep obat racikan pasien pediatri rawat inap di RSUP Dr. Sardjito pada periode Februari 2014 (tinjauan fase dispensing dan fase administration) - USD Repository

0 1 116