Dana Perimbangan Dana Transfer Transparansi Publik

25 menjabarkan anggaran dari kegiatan-kegiatan yang telah disepakati oleh legislatif dan eksekutif dalam KUA dan PPAS.

2.1.8 Dana Perimbangan Dana Transfer

Dana Perimbangan merupakan dana yang bersumber dari penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah. Dana Perimbangan disebut juga transfer atau grants. Transfer merupakan konsekuensi dari tidak meratanya keuangan dan ekonomi daerah. Selain itu tujuan transfer adalah mengurangi keuangan horizontal antar daerah, mengurangi kesenjangan vertical Pusat dan Daerah, mengatasi persoalan efek pelayanan publik antar daerah, dan untuk menciptakan stabilitas aktivitas perekonomian di daerah Abdullah dan Halim 2003. Dana perimbangan transfer terdiri dari : 1 Dana Bagi Hasil, 2 Dana Alokasi Khusus, 3 Dana Alokasi Umum. Pelaksanaan urusan perimbangan keuangan pusat dan daerah terkait dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pelaksanaan desentralisasi diwujudkan melalui pemberian bantuan dalam bentuk transfer dana dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah Pemda. Transfer ke Daerah TKD merupakan mekanisme baru dimana alokasi dana untuk pemda disalurkan secara langsung melalui pemindah bukuan dari Rekening Kas Umum Negara pada Direktorat Pengelolaan Kas Negara, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, ke Rekening Kas Umum Daerah, tanpa adanya keterlibatan pemda sebagai penerima dana dalam proses pencairan dana. 26

2.1.9 Transparansi Publik

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. Undang-Undang ini bertujuan untuk: a menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik, b mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik, c meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik yang baik, d mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan, e mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak, f mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa danatau, g meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas. Mursyidi 2009 mendefenisikan transparansi sebagai pemberian informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya 27 yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang undangan. Handayani 2009 berpendapat bahwa Transparansi Publik adalah adanya keterbukaan tentang anggaran yang mudah diakses oleh masyarakat secara cepat. Sopanah 2003 mensyaratkan bahwa anggaran yang disusun oleh pihak eksekutif dikatakan transparansi jika memenuhi kriteria berikut : 1 Terdapat pengumuman kebijakan anggaran, 2 Tersedia dokumen anggaran dan mudah diakses, 3 Tersedia laporan pertanggung jawaban yang tepat waktu, 4 Terakomodasinya suarausulan masyarakat, 5 Terdapat sistem pemberian informasi kepada publik. Transparansi adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dari perencanaan sampai hasil akhir pengelolaan APBD harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat sebagai kedaulatan tertinggi. Ciri utama dalam pengelolaan APBD adalah akuntabilitas dan transparansi. Salah satu elemen penting dalam rangka perwujudan pemerintahan yang baik Good Governance adalah adanya pengelolaan APBD yang baik Good Financial Governance.

2.2. Teori yang Relevan