melakukan apa yang seharusnya kulakukan karena memang kau bukan milikku...
Pada penggalan lirik lagu “Kejujuran Hati” tersebut di atas, gaya bahasa antisipasi terdapat pada baris pertama dan kedua, yaitu pernyataan ku akui aku memang
cemburu setiap kali kudengar namanya kau sebut. Hal cemburu sebenarnya terjadi
kemudian setelah mendengar sebua nama disebut. Maksud antisipasi ku akui aku memang cemburu setiap kali kudengar namanya kau sebut
adalah „kecemburuan‟. 11 ...Aku memang manusia paling berdosa
Khianati rasa demi keinginan semu ...
Penggalan lagu “Tapi Bukan Aku”di atas mengandung gaya bahasa antisipasi. Hal berdosa sebenarnya baru akan terjadi setelah adanya pengkhianatan. Maksud
antisipasi aku memang manusia paling berdosa, khianati rasa demi keinginan semu adalah perasaan menyesal.
12 “...Tak satupun kata terucap Ketika ku tanya mengapa
...” Penggalan lirik lagu “Tak Mungkin Lagi” di atas mengandung gaya bahasa
antisipasi. Hal tidak satu katapun yang terucap sebenarnya baru akan terjadi setelah adanya suatu pertanyaan mengapa. Maksud antisipasi tak satupun kata terucap,
ketika ku tanya mengapa adalah „tidak terjadi dialog‟
2.2.4 Personifikasi
Personifikasi adalah jenis gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa Tarigan, 1985: 17. Personifikasi
terdapat pada lagu “Lagu Rindu”.
13 ...Tahukah engkau wahai langit Aku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah hanya untuk dirinya...
Pada penggalan lirik lagu “Lagu Rindu” di atas, gaya bahasa personifikasi terdapat pada baris pertama, yaitu tahukah engkau wahai langit. Dalam hal ini, seolah langit
bisa dijak berbicara mengenai sesuatu. Padahal, langit merupakan sesuatu yang tidak bernyawa. Maksud personifikasi tahukah engkau wahai langit adalah dialog
percakapan mengenai seseorang.
2.2.5 Pleonasme
Pleonasme adalah gaya bahasa yang berupa pemakaian kata yang mubazir atau berlebihan yang sebenarnya tidak perlu Tarigan, 1985: 245.
Pleonasme terdapat pada lagu “Sebentuk Hati Buat Kekasih” dan “Tapi Bukan Aku” 14 Bila kau bukanlah cinta sejati
mungkin aku takkan pernah mengerti hati yang tulus setia yang indah
dan semua yang terjadi antara kita... Pada penggalan lirik lagu “Sebentuk Hati Buat Kekasih” tersebut, gaya bahasa
pleonasme terdapat pada frase hati yang tulus setia yang indah. Di situ terdapat kelebihan penggunaan kaya yang. Seharusnya, dapat dipilih salah satu, yaitu
menggunakan frase hati yang tulus setia atau hati yang indah. Maksud pleonasme hati yang tulus setia yang indah
adalah ungkapan perasaan yang sesungguhnya. 15 ...Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku
karena takkan pernah kau temui, cinta sejati...
Pada penggalan lirik lagu “Tapi Bukan Aku” tersebut di atas, gaya bahasa