1 Deru ombak samudra memangil-manggil para pemuda harapan bangsa. 2 Daun kelapa melambai-lambai di tepi pantai.
Tarigan, 1985: 18 Gaya bahasa yang terdapat pada kalimat-kalimat tersebut adalah personifikasi.
Personifikasi adalah jenis gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa Tarigan, 1985: 17. Pada contoh 1 ombak samudra dianggap
mampu memanggil orang layaknya seseorang yang memanggil sesamanya. Padahal, ombak samudra adalah sesuatu yang tidak bernyawa. Pada contoh 2 daun kelapa yang
tidak bernyawa dianggap bisa bergerak sendiri seperti manusia yang bisa menggerakkan tangannya untuk melambai.
1.6.2 Gaya Bahasa Pertentangan
Gaya bahasa pertentangan dikelompokkan menjadi dua puluh jenis gaya bahasa, yaitu hiperbola, litotes, ironi, oksimoron, paronomasia, paralipsis, zeugma dan
silepsis, satire, inuendo, antifrasis, paradoks, klimaks, antiklimaks, apostrof, anastrof atau inversi, apofasis atau preterisio, histeron proteron, hipalase, sinisme, dan sarkasme
Tarigan, 1985: 55. Berikut salah contoh gaya bahasa pertentangan. 3 Olah raga mendaki gunung memang menarik hati walaupun sangat
berbahaya. 4 Siaran televisi dapat dipakai sebagai sarana perdamaian namun dapat pula
sebagai penghasut peperangan. Tarigan, 1985: 63
Gaya bahasa pada kalimat-kalimat tersebut di atas adalah oksimoron. Oksimoron adalah jenis gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan menggunakan kata-kata yang
berlawanan dalam frase yang sama Keraf dalam Tarigan, 1985: 63. Pada contoh 3 olah raga mendaki gunung pada dasarnya menarik hati, namun di satu sisi juga
berbahaya. Pada contoh 4 siaran televisi dapat berguna sebagai sarana perdamaian, tetapi dapat juga sebagai penghasut perang.
1.6.3 Gaya Bahasa Pertautan
Gaya bahasa pertautan dikelompokkan menjadi tiga belas jenis gaya bahasa, yaitu metonimia, sinekdoke, alusi, eufemisme, eponim, epilet, antonomasia, erotesis,
paralelisme, elipsis, gradasi, asindeton, dan polisindeton Tarigan, 1985: 122. Berikut salah satu contoh gaya bahasa pertautan.
5 Mereka ke Jakarta minggu yang lalu. 6 Saya akan berangkat hari ini.
Tarigan, 1985: 138 Gaya bahasa pada kalimat-kalimat tersebut adalah elipsis. Elipsis adalah penghilangan
salah satu atau beberapa unsur penting dalam konstruksi sintaksis lengkap Tarigan, 1985:138. Pada contoh 5 ada penghilangan predikat, misalnya pergi atau berangkat.
Pada contoh 6 ada penghilangan keterangan tujuan, misalnya ke Jakarta.
1.6.4 Gaya Bahasa Perulangan
Gaya bahasa perulangan dikelompokkan menjadi dua belas jenis gaya bahasa, yaitu aliterasi, asonansi, antanaklasis, kiasmus, epizeukis, tautotes, anafora, epistrofa,
simploke, mesodilopsis, epanalepsis, dan anadiplosis Tarigan, 1985:180. Berikut salah satu contoh gaya bahasa perulangan.
7 Dara damba daku datang dari danau
Tarigan, 1985: 181