Return On Asset Return yang Diterima Pemegang Saham

22 menerima manfaat dari pengeluaran tersebut. Sebaliknya, arus kas hanya memperhatikan saat terjadinya transaksi tunai cash basis. 2. Biaya – biaya non kas, beberapa jenis biaya yang bersifat non kas, seperti penyusutan dan amortisasi akan dikurangkan dari pendapatan untuk memperoleh earnings. 3. Accrual versus cash revenue and expenses, adanya perbedaan waktu antara pengakuan transaksi secara accrual dengan penerimaan atau pembayaran tunai akan menyebabkan perbedaan antara pendapatan dan biaya. Dengan rumus : Brigham, 2004 : 110 Laba Earning = Harga per lembar Saham Laba per Lembar Saham

2.2.3 Return On Asset

Return On Asset ROA yang sering disebut juga sebagai Return On Investment ROI digunakan uintuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya Sunarto, 2001. Menurut Hanafi 2003 : 84, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu. Menurut Munawir 2002 : 89 karena ROA disebut juga ROI, maka besarnya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : 1. Turnover dari operating asset tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 23 2. Profit margin, yaitu mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya. Adapun kegunaan ROI, yaitu: a. Dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi, dan efisiensi bagian penjualan. b. Dapat membandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaan lain. c. Dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi atau bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam yang bersangkutan. d. Dapat mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. e. Dapat digunakan untuk keperluan kontrol dan untuk keperluan perencanaan. Rasio ini dapat diformulasikan sebagai berikut: Hanafi, 2003 : 84

2.2.4. Return yang Diterima Pemegang Saham

Tujuan corporate finance adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Tujuan ini bisa menyimpan konflik potensial antara pemilik perusahaan dengan kriditur. Jika perusahaan menikmati laba yang besar, nilai pasar saham dana pemilik akan meningkat pesat, sementara nilai hutang perusahaan dana kreditur tidak terpengaruh. Sebaliknya, apabila perusahaan mengalami 100   asset total bersih laba ROA Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 24 kerugian atau bahkan kebangkrutan, maka hak kreditur akan didahulukan sementara nilai saham akan menurun drastis. Jadi dengan demikian nilai saham merupakan indeks yang tepat untuk mengukur efetivtas perusahaan, sehingga seringkali dikatakan memaksimumkan nilai perusahaan juga berarti memaksimumkan kekayaan pemegang saham Pradhono, 2004. Saham suatu perusahaan bisa dinilai dari pengembalian return yang diterima oleh pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan. Return bagi pemegang saham bisa berupa penerimaan dividen tunai ataupun adanya perubahan harga saham pada suatu periode Pradhono, 2004. Sumber – sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama yaitu yield dan capital gain loss. Yield merupakan return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Capital gain loss sebagai komponen kedua dari return yang merupakan kenaikan penurunan harga suatu surat berharga bisa saham maupun utang jangka panjang, yang bisa memberikan keuntungan kerugian. Dalam kata lain capital gain loss bisa juga diartikan sebagai perubahan harga sekuritas. Sharpe, dkk 1997:48. Return saham dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: P t - P t - 1 + D t Return Saham = P t - 1 Jogiyanto, 2000 : 109 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25 Keterangan : P t = Harga saham perusahaan pada tahun ke-t P t - 1 = Harga saham perusahaan pada tahun t-1 D t = Deviden pada tahun ke-t

2.2.5. Hubungan Arus Kas Operasi dengan Return

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Return saham Pada perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

10 166 91

Pengaruh Return on Investment dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 59 82

Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tekstil Dan Garment Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 33 100

Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 41 129

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 98 89

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 41 86

Pengaruh laba akuntansi arus kas, dan return on asset terhadap return saham: studi empiris pada industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek Indonesia Periode 2007-2009

1 7 111

Pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Economic Value Added (EVA) dan Arus Kas Operasi terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 18

ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), RETURN ON ASSET (ROA), DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR KATEGORI FOOD AND BEVERAGES DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 107

DAMPAK ARUS KAS OPERASI, EARNING, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR OTOMOTIF DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 18