Lokasi Penelitian Waktu Penelitian Sistematika Penulisan

23 diuraikan, dan ditafsirkan, serta dikaji permasalahan sehingga diperoleh suatu kesimpulan sebagai upaya pemecahan masalah.

1.7. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian adalah tempat atau daerah yang dipilih sebagai tempat pengumpulan data dilapangan untuk menemukan jawaban atas masalah. Lokasi yang dipilih sebagai penelitian adalah Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK Surabaya.

1.8. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini adalah 2 dua bulan, dimulai dari bulan Februari 2011 sampai dengan bulan Maret 2011. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari minggu pertama. Tahap persiapan penelitian ini meliputi : penentuan judul penelitian, penulisan proposal, seminar proposal, dan perbaikan proposal. Tahap pelaksanaan penelitian selama 2 bulan terhitung mulai minggu kedua bulan Februari sampai bulan Maret minggu pertama, meliputi pengumpulan sumber data primer dan sumber data sekunder.

1.9. Sistematika Penulisan

Pada penulisan skripsi ini penulis membagi empat bab pokok bahasan untuk memperoleh pembahasan atas permasalahan secara menyeluruh dan terperinci, berikut akan dijelaskan pembahasan dalam tiap babnya. Dalam bab pertama adalah pendahuluan, bab ini memberikan gambaran secara umum dan menyeluruh tentang pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan skripsi, meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 24 penelitian, kegunaan penelitian, kajian pustaka, metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini serta pertanggung jawaban sistematika. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada pembaca agar dapat mengetahui secara garis besar pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini. Sedangkan bab kedua menguraikan jawaban dari permasalahan yang pertama, penulis akan membahas tentang bentuk perlindungan hukum bagi pihak konsumen atas produk yang cacat barang. Pada bab ini terdiri dari dua sub bab yaitu, pertama mengenai tanggung jawab produk product liability. Kedua mengenai sanksi. Pada bab ketiga, penulis menguraikan jawaban dari permasalahan yang kedua yaitu, tentang upaya-upaya hukum dalam penyelesaian sengketa konsumen bila mengalami kerugian akibat produk yang cacat barang. Pada bab ini terdiri dari dua sub bab yaitu, pertama penyelesaian sengketa melalui pengadilan litigasi. Kedua, penyelesaian sengketa diluar pengadilan non litigasi. Bab keempat, penutup merupakan bagian terakhir dan sebagai penutup dalam penulisan skripsi ini yang berisi kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya dan juga berisikan saran-saran dari permasalahan tersebut. Dengan demikian bab penutup ini merupakan bagian akhir dari penulisan skripsi ini sekaligus merupakan rangkuman jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penulisan skripsi ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25

BAB II BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM

BAGI KONSUMEN TERHADAP PRODUK YANG CACAT BARANG

2.1. Produk Cacat Barang

Setiap orang sebagai individu pada suatu waktu, dalam posisi tunggal maupun berkelompok bersama orang lain dalam keadaan apapun pasti menjadi konsumen untuk suatu produk barang atau jasa tertentu. Keadaan yang universal ini, pada satu sisi memberikan manfaat bagi konsumen karena kebutuhan akan barang danatau jasa yang dinginkan dapat terpenuhi, namun pada beberapa sisi menunjukkan adanya berbagai kelemahan yang berposisi sebagai konsumen, sehingga tidak mempunyai kedudukan yang aman. Oleh karena itu secara mendasar konsumen juga membutuhkan perlindungan hukum yang sifatnya universal juga. Mengingat lemahnya kedudukan konsumen pada umumnya dibandingkan dengan kedudukan produsen yang relatif lebih kuat dalam banyak hal, maka dalam hal ini diperlukan adanya suatu perlindungan terhadap konsumen, dalam pembahasan ini ditekankan pada perlindungan konsumen terhadap produk yang cacat barang. Suatu barang danatau jasa dapat dikategorikan sebagai produk cacat, apabila produk itu tidak aman dalam penggunaannya, tidak memenuhi syarat-syarat keamanan tertentu sebagaimana diharapkan orang, dengan mempertimbangkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (Studi Kasus Di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kota Medan)

3 85 96

Kendala-Kendala Yang Dihadapi Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Dalam Mengimplementasikan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

6 80 130

Mekanisme Penyelesaian Sengketa Konsumen Terhadap Produk Cacat Dalam Kaitannya Dengan Tanggung Jawab Produsen

0 46 132

Perlindungan hukum bagi konsumen Muslim terkait penyelesaian sengketa sebelum dan sesudah disahkannya undang-undang nomor 33 tahun 2014 tentang janinan produk halal

2 76 0

MEDIASI DAN KONSUMEN “Studi Tentang Peran Mediator Dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen Mediasi Dan Konsumen Studi Tentang Peran Mediator Dalam Penyelesaian Sengketa Konsumen Oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Di Semarang.

0 2 19

KAJIAN TERHADAP PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PENGGANTIAN KERUGIAN SEBAGAI AKIBAT PENGGUNAAN JASA PENGIRIMAN BARANG DALAM PENYELESAIAN SENGKETA DI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN KOTA SURABAYA.

0 0 13

ANALISIS TENTANG ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PERLINDUNGAN KONSUMEN : STUDI TENTANG EFEKTIFITAS BADAN PENYELESAIAN SENGKETA PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 0 13

PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN MELALUI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) SEBAGAI EKSISTENSI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) DI SURAKARTA

0 0 17

KENDALA PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN MELALUI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK)

0 1 20

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK YANG CACAT BARANG (Studi kasus di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surabaya)

0 0 34