Dalam menganalisa kartun atau komik-kartun, kita seyogyanya menempatkan diri sebagai kritikus, agar bisa secara leluasa melakukan
penilaian dan memberi tafsiran terhadap komik-kartun tersebut. Melihat entitas tanda-tanda visual dalam komik, dapat dianggap sebagai “teks”
tersebut. Akan tetapi guna mempertajam interpretasi makna serta menjaga validitas kajian, diperlukan data yang berfungsi sebagai penguat tafsiran.
Hal lain yang cukup berperan adalah adanya narasi penyerta gambar. Narasi-narasi tersebut kadang berupa rangkaian kata-kata, kadang juga berupa
onomatopea suara binatang, bunyi benda jatuh, desiran angin, dan sebagainya. Berkaitan dengan teks narasi tentu akan menyentuh bidang
kesusastraan. Sobur, 2006:136 Pada dasarnya, kartun mengungkapkan masalah sesaat secara ringkas
namun tajam dan humoritis sehingga tidak jarang mebuat pembaca tersenyum sendirian. Karena itu, pada umumnya satu “kisah” kartun hanya terbit satu
kali di dalam surat kabar atau majalah meskipun beberapa kartun yang telah dimuat media massa dapat juga kemudian dihimpun dan diterbitkan kembali.
Sobur, 2006:140
2.1.7. Analisis Semiotik Charles Sanders Pierce
Menurut Pierce, semiotik adalah suatu tindakan, pengaruh atau kerja sama antara tiga subjek yang terdiri dari tanda sign, objek object dan
interpretant Sobur, 2001:109. Beberapa pengertian dalam SEMIOTIK
CHARLES S. PIERCE :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. MODEL ANALISIS CHARLES S.PIERCE
Semiotik berangkat dari elemen utama yang disebut Pierce teori segitiga makna Triangle meaning:
Tanda : adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap
oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk merepretasikan hal lain di luar tanda itu sendiri. Acuan tanda ini
disebut objek.
Acuan tanda objek: adalah konteks social yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.
Pengguna tanda interpretan: adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna
tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Hubungan tanda, Objek dan
Interpretan:
Tanda merupakan pencitraan indrawi yang menampilkan pengertian dari objek yang dimaksudkan. Sedangkan objek adalah produk yang
merupakan fokus peran. Interpretant merupakan pengertian yang diturunkan. Model semiotk menurut Pierce dapat digambarkan dalam bentuk segitiga
makna, seperti berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.1 : Model Semiotik Pierce
Dengan mengacu pada segitiga elemen makna Pirece, maka dapat diketahui mengenai persoalan bagaimana makna yang muncul dari sebuah
tanda sign ketika tanda itu digunakan orang pada waktu orang itu berkomunikasi Sobur, 2003:115.
Pierce mengelompokkan tanda sign menjadi tiga komponen, antara lain : ikon icon, indeks index, simbol symbol. Ketiga kategori tanda
tersebut, digambarkan dalam sebuah model segitiga berikut :
Gambar 2.2 : Model Kategori Tanda Pierce
Ikon ikon adalah suatu benda fisik dua atau tiga dimensi yang menyerupai apa yang dipresentasikan dan ditandai dengan kemiripan atau
sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia
Sign
Object Interpretant
Icon Symbol
Index
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dan merupakan sesuatu yang merujuk merepretasikan hal lain di luar tanda itu sendiri
.
Misal : Patung Sukarno adalah ikon Sukarno. Indeks index adalah suatu tanda yang secara alamiah
mempresentasikan objek lainnya. Indeks muncul berdasarkan hubungan sebab akibat yang mempunyai hubungan eksistensi. Misal : awan gelap
adalah indeks hujan yang akan turun. Simbol symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan
sesuatu yang lainnya berdasarkan kesepakatan kelompok orang. Simbol meliputi kata-kata pesan verbal, perilaku non verbal dan objek yang
maknanya disepakati bersama. Misal : Bendera Mulyana, 2000: 84.
2.1.8. Konsep Makna