dan merupakan sesuatu yang merujuk merepretasikan hal lain di luar tanda itu sendiri
.
Misal : Patung Sukarno adalah ikon Sukarno. Indeks index adalah suatu tanda yang secara alamiah
mempresentasikan objek lainnya. Indeks muncul berdasarkan hubungan sebab akibat yang mempunyai hubungan eksistensi. Misal : awan gelap
adalah indeks hujan yang akan turun. Simbol symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan
sesuatu yang lainnya berdasarkan kesepakatan kelompok orang. Simbol meliputi kata-kata pesan verbal, perilaku non verbal dan objek yang
maknanya disepakati bersama. Misal : Bendera Mulyana, 2000: 84.
2.1.8. Konsep Makna
Makna dari makna meaning merupakan gabungan semiotik dari sisi teoritis maupun terminologis. Akan tetapi banyak ahli semiotikan
mendefinisikan istilah makna meaning dalam pengertian yang sempit yang meniadakan aspek acuan.
Ogden dan Richard membedakan tidak kurang dari dua puluh tiga makna tentang makna. Pemahaman tentang makna-makna itu dan makna lain
dari makna memerlukan penjelasan termonologis. Pedoman yang diambil dalam menentukan istilah-istilah itu yang merupakan marke orientasi adalah
tiga istilah yakni makna, arti dan acuan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Makna meaning telah diadopsi sebagai istilah umum yang mencakup arti sense dan acuan reference dalam linguistik dan dalam filsafat bahasa.
Menurut Greimas Courtes, makna “bisa ditetapkan”, dan “ muncul lebih dahulu dibandingkan pemroduksian semiotik”: ”Tidak ada sesuatu pun
yang bisa dikatakan tentang makna, kecuali diperkenalkannya pra anggapan metaforis yang penuh implikasi”. Bersinggungan dengan makna, dan efek ini
merupakan realitas tunggal yang bisa dipahami, namun tidak bisa dilihat secara langsung. Argumen-argumen mengenai sulit dimengertinya makna itu
jelas dinyatakan dalam tradisi perdebatan filsafat tentang kesulitan pemahaman atas acuan.
Makna, merupakan konsep abstrak yang telah menarik perhatian para ahli filsafat dari para teoritis ilmu sosial selama 2000 tahun silam. Semenjak
Plato mengkonseptualisasikan makna manusia sebagai salinan “ultrarealitas”, para pemkir besar telah sering mempergunakan konsep itu
dengan penafsiran yang sangat luas merentang sejak pengungkapan mental dari Locke sampai respons yang dikeluarkan dari Skinner. “Tetapi, kata
Jerold Katz dalam Fisher setiap usaha untuk meberikan jawaban yang langsung telah gagal”. Beberapa, seperti misalnya jawaban Plato, telah
terbukti terlalu samar dan spekulatif yang lainnya memberikan jawaban yang salah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.1.9. Wakil rakyat