5. Ungu
: Spiritual, misteri, kebangsawanan, transformasi, kekasaran, keangkuhan, kewibawaan, keagungan
6. Orange
: Energy, keseimbangan, kehangatan 7.
Coklat : Tanah atau bumi, reliability, daya tahan
8. Abu - abu
: Intelek, masa depan, kesederhanaan, kesedihan 9. Putih
: positif, steril, kebersihan serta netral dan fleksibel. 10.
Hitam : power, seksualitas, kecanggihan, kematian,
misteri, ketakutan, kesedihan, keanggunan, patah hati. http:.toekangweb.or.id07-tips-bentukwarna1.html
2.2. Kerangka Berpikir
Manusia adalah homo semioticus di mana masing-masing individu mempunyai latar belakang pemikiran yang berbeda, dalam memaknai suatu
objek atau peristiwa. Manusia dapat memproklamasikan sesuatu, apa saja, sebagai tanda karena hal itu dapat dilakukan oleh semua manusia. Makna
yang akan diidentifikasi pertama adalah makna denotatif yaitu, mencatat semua tanda visual yang ada atau makna mengambang dan bisa dibaca di
permukaan. Selanjutnya akan diidentifikasi makna-makna yang tersembunyi yaitu makna konotatif atau kita membaca yang tersirat yang memungkinkan
terbacanya nilai-nilai yang digunakan sebagai referensi untuk mengkonstruksikan makna karikatur.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Peneliti tertarik untuk meneliti Karikatur editorial Clekit edisi Selasa, 17 Agustus 2010 di surat kabar Jawa Pos. Karena menurut analisis peneliti,
unsur kesenjangan sosial yang seharusnya sudah hilang sejak kemerdekaan telah didapatkan oleh Indonesia masih terlihat di Negara kita dan tergambar
dalam karikatur tersebut. Dalam Karikatur ” Clekit edisi Selasa, 17 Agustus 2010 di surat kabar
Jawa Pos, terdapat beberapa gambar yang memperlihatkan unsur kesenjangan sosial yang ditunjukkan dengan gambar wakil rakyat dan rakyat yang
digambarkan, wakil rakyat menggunakan setelan jas berdasi membawa koper serta berteriak “merdeka” secara lantang dan rakyat menggunakan pakaian
compang-camping yang menjerit “kami belum”. Penelitian pemaknaan Karikatur editorial Clekit edisi Selasa, 17
Agustus 2010 di surat kabar Jawa Pos, menggunakan kategori tersebut diatas yang ditentukan oleh penulis berdasarkan isi Karikatur Editorial Clekit edisi
Selasa, 17 Agustus 2010 di surat kabar Jawa Pos. Adapun hasil kerangka berfikir diatas dapat digambarkan dalam bentuk bagan :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.3 : Kerangka Berfikir Pemaknaan Karikatur editorial Clekit edisi Selasa, 17 Agustus 2010 di surat kabar Jawa Pos.
Analisis Kualitatif dengan pendekatan semiotika Pierce :
Icon :
Pria gemuk mengenakan setelan jas dan bersepatu hitam
Koper
Dasi
Pria kurus mengenakan
pakaian compang-camping
Pria kurus tak beralas kaki Index :
Merdeka
Wakil rakyat
Kami belum
Rakyat
Bentuk Elips
Bentuk Lingkaran
Bentuk Zig-zag
Symbol :
Ekspresi wajah pria gemuk
Pria gemuk tertawa lebar
Lirikan mata besar pria gemuk
Gaya rambut jambul pria gemuk
Mengangkat tangan pria
gemuk dan pria kurus
Menggenggam tangan pria gemuk dan pria kurus
Ekspresi wajah dan mata kecil
pria kurus
Pria kurus menolehkan wajah ke pria gemuk
Kebotakan rambut pria kurus
Ukuran celana pria kurus
Karikatur Editorial Clekit
Edisi Selasa, 17 Agustus 2010 Di
Surat Kabar Jawa Pos.
Hasil Interpretasi
Peneliti.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode semiotika yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif interpretative interpretation yaitu sebuah metode yang
memfokuskan dirinya pada “tanda dan teks” sebagai objek serta bagaimana memahami dan menafsirkan kode decoding di balik tanda dan teks tersebut,
karikatur dalam penelitian ini merupakan kartun editorial, kartun jenis ini merupakan kartun yang memiliki makna kritikan. Sesuai dengan pandangan
“paradigma” kritis, analisis semiotik bersifat kualitatif. Jenis penelitian ini memberikan peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi-interpretasi
alternatif. Dalam hal ini akan diinterpretasikan untuk mengetahui makna pesan yang disampaikan oleh karikaturis mengenai Karikatur Editorial Clekit
edisi Selasa, 17 Agustus 2010 di surat kabar Jawa Pos. Interpretasi yang didapat diperkuat oleh data-data yang berguna untuk memperkuat tafsiran
tersebut. Alasan digunakannya metode kualitatif ini dikarenakan menyesuaikan
metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda multipretable. Selain itu metode ini lebih peka dan lebih dapat
menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Moleong, 2002:5.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.