dan Tritis. Informan juga kadang-kadang berdoa di Ganjuran. Akan tetapi sejak tahun 2006 informan tidak pernah lagi berdoa di
Ganjuran. Sejak menikah siri , informan hanya pergi ke gereja pada saat
Natal dan Paskah. Suami informan tidak melarang informan untuk pergi ke gereja, akan tetapi suami informan tidak mengijinkan
informan untuk membawa anak mereka ke gereja. Suaminya menginginkan anak mereka menjadi muslim.
Sejak di tahan, informan seringkali merasa sedih dan gelisah karena memikirkan anaknya yang informan titipkan pada pemilik
rumah kontrakannya. Informan merasa sangat menyesal karena dengan keberadaannya di penjara, informan kehilangan kesempatan
untuk mengasuh anaknya yang sedang dalam masa pertumbuhan. Selain itu,informan juga memikirkan orangtuanya yang sudah lanjut
usia terutama ibunya yang sakit vertigus dan harus rutin ke dokter serta minum obat.
Informan juga merasa sedih karena tak seorangpun dari adik- adiknya, paman bibi dan saudara-saudaranya datang menjenguknya.
Semenjak di LP, cara informan mengatasi perasaan stresnya adalah dengan merajut. Informan juga lebih senang menyendiri, daripada
berkumpul bersama teman-temannya sesama tahanan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.3 Hasil Penelitian
Pertemuan dance diadakan sebanyak 5 kali pada kedua informan. Dari kelima pertemuan itu didapatkan beberapa temuan dari setiap informansebagai
berikut 4.3.1
Informan 1 AYS 4.3.1.1
Efek positif non psikospiritual Pada saat informan mengikuti terapidance, informan mengalami efek
positif yang berupa efek non psikospiritual. Efek non psikospiritual adalah efek positif yang dirasakan oleh informan yang bukan termasuk
karakteristik psikospiritual. Efek ini terdiri dari 5 tema besar yaitu reduksi stres, relasi dengan Tuhan, pandangan positif akan tubuh, rasa syukur serta
ekspresi dan kontrol diri. Kelima tema besar ini memiliki beberapa tema kecil sebagai berikut:
1 Reduksi stres
Dance menimbulkan beberapa efek yang mengurangi stres yaitu:
a Menimbulkan perasaan senang, lega dan bebas
Pada saat pertemuan pertama dilakukan, fasilitator meminta informan bergerak tanpa memikirkan gerakan apa yang akan
dilakukan, yang penting adalah bergerak sesuai keinginan informan. Bergerak sesuai keinginan sendiri, tanpa adanya aturan tertentu yang
harus diikuti informanmenimbulkan perasaan senang pada diri informan, karena informan dapat mengeskpresikan diri. Meskipun
pada pertemuan pertama ini informan mengaku bahwa gerakan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
informan lakukan masih kurang “los”, tapi informan merasakan
bahwa gerakan yang informan lakukan menimbulkan perasaan lega. Pada pertemuan kelima informan menyatakan bahwa informan
merasakan kebebasan karena informan bergerak dengan melibatkan perasaan bersama aliran musik yang terdengar tanpa memikirkan
gerakan yang harus informan lakukan. Berikut ini beberapa pernyataan informan yang mencerminkan perasaan lega, senang dan
bebas : “Bisa bereskpresi sendiri, bergerak, bergerak sesuai dengan
kemauan kita sendiri. ” W1 15-17
“Tapi rasanya itu bebas banget plong gitu..kan beda gitu, kita didalam blok atau ruangan yang banyak orang, atau yang ini kan
kita kadang kalo mau gerak itu mikir-mikir se, kalo disini kan kita dikasih kesempatan untuk bergerak kayak tadi
”W1, 22-28 “Kalo cuma melibatkan perasaan, mengalir dengan musik sedih,
saya terbawa sedih gerakannya ini aja,maksud ne bebas lepas , ga mikir, harus gerak gimana gitu.
”W5, 43-46
b Terkuranginya beban, kebebasan berekspresi dan relaksasi tubuh
Terapi dance membuat informan merasa bebannya berkurang karena selama ini informan merasakan kehidupan di
penjara penuh dengan aturan yang mengakibatkan informan takut untuk berkata dan bertindak. Akan tetapi dengan adanya terapi
dance, menyebabkan informan bebas berekspresi sehingga tubuh menjadi rileks, terutama pada saat melakukan pemanasan karena
melonggarkan otot-otot. Berikut ini beberapa pernyataan informan yang mencerminkan hal-hal tersebut :
“Jadi, bebannya merasa sedikit ini, rasanya lebih berkurang” W1 52-53
“Pikirannya pengen seperti itu lagi, pengen kegiatan ini lagi, terus saya seneng gitu loh jadi disela-sela kegiatan disini, yang
mungkin mengharuskan kita untuk disiplin, harus begini-harus begitu, dengan adanya kegiatan seperti ini bebas gitu loh
berekspresi ” W1 63-64
“Kalo yang pas pemanasan itu mungkin ini ya ,melonggarkan otot-otot ya, jadi kita bisa lebih rileks
” W3 8-10 2
Relasi dengan Tuhan Dalam terapi dance, informan merasakan relasi dengan Tuhan melalui:
a
Perasaan dekat dengan Tuhan dan kehadiran Tuhan
Informan merasakan perasaan dekat dengan Tuhan dan kehadiran Tuhan melalui gerakan-gerakan yang informan lakukan,
yang mengalir sesuai perasaan informan. Hal ini nampak dalam
pernyataan informan sebagai berikut :
“Kayak merasakan bener-bener kita tuh kita tuh lebih,lebih dekat dengan Tuhan
” W1, 41-43 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Jadi setiap gerakan itu bener-bener apa ya e mengalir bener- bener merasakan kehadiran Tuhan, bener-bener bisa saya
rasakan melalui gerakan tari atau doa “W5 19-24
b Komunikasi dengan Tuhan
Pada saat dance dengan tema kesedihan, informan teringat pengalaman sedih karena perlakuan suami dan informan ingin
mengekspresikan perasaan sedih tersebut dengan menyakiti dirinya sendiri. Akan tetapi, terbersit di pikiran informan untuk tidak
melakukannya. Cara informan untuk mencegah keinginan informan tersebut adalah berbicara dengan Tuhan, sehingga akhirnya informan
mampu membatalkan keinginannya itu. Hal ini nampak dalam pernyataan informan sebagai berikut :
“Tapi kayaknya engga deh masih masih mikir .ah jangan o Tuhan jangan kalo bisa jangan, dengan cara lain ,kemaren saya nangis
kayak gitu ” W2, 116-119
c Perasaan berharga di mata Tuhan
Informan juga mengalami perasaan berharga di mata Tuhan, meskipun informan seringkali menyakiti tubuhnya sendiri dan
pernah melakukan usaha bunuh diri sebanyak 3 kali, akan tetapi informan masih memiliki tubuh yang lengkap hingga saat ini,
apapun kondisi tubuhnya.Hal ini nampak dalam pernyataan informan sebagai berikut :
“Apapun kondisi tubuh saya mungkin sudah dengan yang ini atau dalamnya pernah saya ini tapi saya merasa apapun kondisi
badan saya, saya merasa tetap berharga di mata Tuhan, rata- rata itu yang sekarang selalu saya pegang
” .W5, 108-113
d Pandangan positif akan tubuh
Terapi dance menyebabkan informan memiliki pandangan yang positif akan tubuhnya, sehingga memampukan informan untuk:
a Menyadari fungsi tubuh, menghargai dan menyayangi tubuh
Selama ini informan sering menyakiti dirinya sendiri denganberbagai cara, bahkan informan juga pernah melakukan
usaha bunuh diri.Setelah mengikuti terapi dance, informan memiliki pandangan yang positif akan tubuhnya.Informan
menyadari bahwa setiap bagian tubuh memiliki manfaat dan merasakan bahwa keberadaan setiap anggota tubuh menunjang
anggota tubuh lainnya Oleh karena itu, informan menjadi lebih mampu untuk
menghargai dan menyayangi tubuhnya, sehingga informan tidak mau lagi menyakiti tubuhnya. Informan merasa sayang
bila salah satu anggota tubuhnya di sakiti karena semua bagian tubuh ada gunanya. Berikut ini beberapa pernyataan informan
yang mencerminkan hal-hal tersebut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI