Penelitian-Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA
dengan tuntutan lingkungan, baik besar ataupun kecil Halligan, 1995. Ada tiga macam model koping yaitu: koping yang berfokus pada emosi,
koping yang berfokus pada kesehatan dan koping yang berfokus pada masalah, yang masing-masing terdiri dari koping internal dan eksternal.
Efisiensi koping tergantung dari masalah yang dihadapi individu. Ketika individu mengalami masalah yang tidak dapat dirubah, koping
yang berfokus pada emosilah yang biasanya digunakan untuk mengontrol emosi negatif akibat stres. Koping yang berfokus pada emosi secara
internal dilakukan melalui regulasi emosi, terutama dengan menggunakan imaginasi dan partisipasi dalam ekspresi kreatif untuk mengontrol dan
membebaskan rasa khawatir, marah dan depresi. Koping eksternal dilakukan dengan mencari dukungan dari orang lain yang dapat
membantu meringankan stres yang dihadapi individu. Koping yang berfokus pada kesehatan secara internal dilakukan
dengan cara spiritual seperti doa, meditasi, kontemplasi dll. Sedangkan secara eksternal dilakukan dengan cara memelihara kesehatan tubuh
dengan relaksasi, keharmonisan tubuh dll. Koping yang berfokus pada kesehatan ini diperlukan individu saat menghadapi situasi stres, karena
ketika indvidu melakukan koping internal, spiritualitas dapat menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi stres. Selain itu, dengan melakukan
koping eksternal, individu dapat menjaga stamina tubuhnya sehingga tidak rentan terhadap penyakit ketika menghadapi stres.
Koping yang berfokus pada pemecahan masalah umumnya digunakan bila masalahnya dapat dirubah sehingga mengganti atau
menghilangkan sumber stres. Koping yang berfokus pada pemecahan masalah secara internal dilakukan dengan cara berpikir yaitu dengan
merencanakan, menganalisis dan mesintesiskan informasi. Sedangkan secara eksternal dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dan
melakukan sesuatu untuk memecahkan masalah tersebut, sehingga akhirnya individu tersebut dapat membuat keputusan untuk masalah yang
dihadapinya. Tidak semua orang menggunakan semua koping tersebut dalam
mengatasi stres, tergantung masalah yang dihadapi dan juga disesuaikan dengan kemampuan individu tersebut dalam melakukan koping. Koping
yang terbaik adalah ketika individu berperilaku secara realistis dan dengan cara yang fleksibel. Kita dapat menyadari bahwa suatu koping adalah
efektif ketika koping itu mampu memecahkan masalah atau mengurangi stres. Seperti yang telah diuraikan dalam bab Pendahuluan, peneliti merasa
bahwa dance adalah jenis koping yang cocok dan efektif untuk digunakan bagi para narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan
Yogyakarta. Dance merupakan jenis koping yang merupakan gabungan
antara koping yang berfokus pada emosi secara internal dan koping yang berfokus pada kesehatan secara internal dan eksternal. Dance
memampukan mereka untuk mengeskpresikan perasaan melalui imaji yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI