tanggung jawab 3, gemar membaca 3, rasa ingin tahu 6, komunikatif 6, disiplin 5, dan peduli sosial 8.
4.2 Analisis Data. 4.2.1 Analisis Alur
Panuti Sudjiman 1992: 30 mengatakan bahwa di dalam alur terdapat tiga analisis struktur. Struktur awal yang terdiri atas paparan, rangsangan, dan
gawatan. Struktur tengah meliputi tikaian, rumitan, dan klimaks. Struktur akhir meliputi leraian dan selesaian.
1. Paparan
Novel Padang Bulan ini berkisah tentang kehidupan seorang perempuan bernama Enong atau Maryamah yang berasal dari keluarga yang sederhana. Ia
gadis kecil yang cerdas dan pantang menyerah. Di sisi lain novel ini juga meceritakan tokoh Aku Ikal, seorang anak yang sangat menyayangi dan
bangga akan pekerjaan ayahnya. Hal tersebut tampak pada kutipan berikut. 1
Enong adalah panggilan sayang untuk anak perempuan. Begitulah cara Zamzami memanggil anak tertuanya Andrea, 2010: 10
2 Enong duduk di kelas enam SD dan merupakan siswa yang cerdas.
Pelajaran favoritnya bahasa Inggris dan cita-citanya ingin menjadi guru seperti Bu Nizam Andrea, 2010: 7
3 Aku senang melihat ayah melompat ke dalam bak truk itu. Ia, pria gagah
itu, penguasa sembilan kunci inggris anak- beranak itu, adalah ayahku, begitu kata hatiku. Lalu Aku tidur lagi, sambil tersenyum Andrea, 2010:
19
2. Rangsangan
Rangsangan dalam novel Padang Bulan mulai muncul ketika Zamzami, ayah Enong mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Ekonomi keluarga
Enong semakin terpuruk karena sudah tidak memiliki tulang punggung lagi. Enong harus rela putus sekolah. Rangsangan juga terjadi pada tokoh Ikal Aku,
yang pada situasi ini menceritakan ketidaksetujuan ayah Ikal akan hubungan asmaranya dengan A Ling sehingga Ikal terpaksa memusuhi ayahnya sendiri. Hal
tersebut tampak dari kutipan berikut. 4
Syalimah bergembira melihat seseorang bersepeda dengan cepat. Jika orang itu Sirun telah pulang, pasti suaminya segera pula pulang. Namun,
Sirun berbelok menuju rumah Syalimah dengan tergesa- gesa buruh kasar itu langsung masuk dengan gemetar mengatakan telah terjadi kecelakaan.
Zamzami tertimbun tanah. Syalimah terpAku di tempatnya berdiri. Napasnya tercekat. Ia tak bisa berbuat apa-apa. Sirun memintanya
menitipkan anak-anaknya kepada tetangga dan mengajaknya ikut ke tambang Andrea, 2010: 7.
5 ―Kau harus pulang, Nong, ayahmu meninggal.‖
Enong yang sedang ingin mengucapkan sesuatu, terserentak. Seisi kelas Iam. Senyap. Wajah Enong pucat. Ia menatap Sirun.
―Iya, Nong, pukul tiga tadi.‖ Mata Enong mendadak merah
―Pak Cik pasti salah. Aku baru dibelikan Ayah kamus bahasa Inggris. Sebentar lagi Aku
dijemput ayah,‖ suaranya bergetar-getar. Ia menatap Bu Nizam minta dibela Andrea, 2010: 22.
6 Genap sebulan kutinggalkan rumah. Kecewa pada ayah. Alasannya
sungguh absurd: cinta. Aku menumpang dirumah Mapangi, orang bersarung kawan lamAku. Sering sepupu-sepupuku datang diutus ayah
untuk membujukku pulang, Aku bergeming Andrea, 2010: 45.
3. Gawatan
Gawatan dimulai ketika Enong harus putus sekolah untuk bekerja. Enong harus merantau dan meninggalkan keluarganya untuk mendapatkan pekerjaan.
Dalam proses mendapatkan pekerjaan Enong mengalami banyak penolakan. Pada