Langkah – langkah Pengerjaan METODOLOGI PENELITIAN

32

3.2 Langkah – langkah Pengerjaan

Langkah-langkah yang di perlukan untuk menyusun penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi literatur. 2. Pengumpulan data sekunder, yang berupa DAS Kota Rogojampi, peta topo grafi, tata guna lahan dan curah hujan. 3. Analisa data. Analisa curah hujan rata-rata dengan menggunakan metode theissen pholygon . 4. Analisa hujan rencana dengan menggunakan distribusi log person type III. 5. Perhitungan debit rencana menggunakan metode nakayasu dan metode rasional. 6. Cek elevasi muka air kondisi eksisting saluran drainase Kota Rogojampi menggunakan MetodeHec-Ras. 7. Untuk menguji pemodelan tersebut sudah layak apa belum, maka perlu uji model dengan mengalirkan debit banjir. 8. Apabila dalam pengujian model tersebut yang terjadi adalah banjir, maka dilakukan perbaikan saluran. Namun jika tidak terjadi banjir maka perumusan model dapat digunakan. 9. Setelah mendapatkan pemodelan yang sesuai, maka untuk mengecek kekokohan model tersebut dengan cara mengaplikasikan model tersebut di saluran drainase Kota Rogojampi. 33 Langkah - langkah pelaksanaan penelitian ini secara sistimatis : Gambar. 3.1 Diagram Alur Penelitian Analisa Curah hujan rata – rata : - Metode Theissen Pholygon Hujan rencana : - Distribusi Log pearson III Tidak Debit rencana : - Metode Nakayasu - Metode Rasional Cek muka air kondisi existing Saluran Rogojampi dengan Program HEC- RAS Banjir Perbaikan saluran Ya Cek elevasi Muka air setelah perbaikan saluran Banjir Ya Tidak Mulai Dimensi Saluran Baru Data sekunder : - DAS Kota Rogojampi - Peta Topografi - Tata Guna Lahan - Curah Hujan Skematisasi model saluran drainase Kota Rogojampi 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisa Hidrologi

Analisa hidrologi merupakan suatu bagian dalam perencanaan bangunan- bangunan air, yang merupakan data awal yang sangat penting dalam menganalisa tahapan berikut. Data curah hujan merupakan data dasar dalam perencanaan banjir rencana yang nantinya akan dipakai dalam perencanaan. Tujuan utama perhitungan ini adalah untuk mengetahui besarnya debit yang harus ditampung dengan membandingkan dimensi sungai eksisting, kemudian bila tidak sesuai akan dilakukan perencanaan dimensi baru agar air dapat ditampung.

4.1.1. Analisa Curah Hujan

Data hujan yang diperoleh dari alat penakar hujan merupakan hujan yang terjadi hanya pada satu tempat atau titik saja point rainfall. Mengingat hujan sangat bervariasi terhadap tempat, maka untuk kawasan yang luas suatu alat penakar hujan belum dapat menggambarkan hujan wilayah tersebut. Dalam hal ini diperlukan hujan kawasan yang diperoleh dari harga rata-rata curah hujan beberapa stasiun penakar hujan yang ada di dalam dan atau di sekitar kawasan tersebut. Suripin, 2003. Curah hujan yang diperlukan untuk suatu rancangan pemanfaatan air dan rancangan pengendalian banjir adalah curah hujan rata-rata diseluruh daerah yang bersangkutan, bukan curah hujan di suatu titik tertentu. Curah hujan ini disebut curah hujan wilayah atau daerah yang dinyatakan dalam ‘mm’. Dalam perhitungan studi perencanaan Drainase Kota Rogojampi Kabupaten Banyuwangi digunakan metode