Infrastruktur Kota Kondisi Fisik Lokasi 1. Existing

52 Gambar 3. 6. Show Room Toyota dan Perkantoran Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan 2009 Desain dari perencanaan Pusat Pagelaran Seni Teater ini dapat mendukung kawasan karena dari segi fungsi bangunan dapat memberikan nilai lebih bagi kawasan tersebut. Dengan adanya bangunan Mall dan banyaknya bangunan perdagangan seperti halnya Show Room Toyota seperti pada kawasan ini dan juga secara tidak langung dapat memberikan ”landmark” tersendiri pada kawasan Basuki Rahmat ini Unit Kawasan Jasa dan Perdagangan, dapat diharapkan dapat menarik pengunjung dalam jumlah yang besar. Dengan demikian eksistensi bangunan Pusat Pagelaran Seni Teater tersebut terhadap ”sequence” bangunan sekitar dapat memberikan ciri khas tersendiri dan dapat memberikan eksisting lingkungan yang bagus terhadap lingkungan sekitar site.

3.3.4. Infrastruktur Kota

Infrastruktur kota merupakan hal terpenting dalam menunjang suatu kota agar menjadi struktur kota yang teratur. Infrastruktur kota yang ada di wilayah lokasi obyek perancangan meliputi : - Jaringan Listrik. Kebutuhan fasilitas listrik pada kawasan perencanaan di suplai oleh PLN wilayah XII Cabang Surabaya Selatan. Jaringan listrik yang ada pada wilayah perencanaan ini yaitu Saluran Udara Tegangan Tinggi SUTT yang melintasi kelurahan Embong Kaliasin dan kelurahan Genteng ke arah selatan. Saluran Udara Menengah SUTM 20 KV terdapat di jalan Urip Sumoharjo sampai jalan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 53 Basuki Rahmat dan Saluran Udara Tegangan Rendah terdistribusi merata pada jalan lingkungan yang melewati kawasan permukiman. - Jaringan Air Bersih. Pelayanan air bersih untuk wilyah distrik ini dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum PDAM dengan jaringan yang telah menjangkau wilayah ini. Seluruh kawasan perencanan mendapat pelayanan air bersih dari PDAM, dilayani melalui jaringan pipa primer berdiameter 600 mm dan pipa sekunder berdiameter 600 mm yang melewati Jalan Urip Sumoharjo – Jalan Basuki Rahmat. - Jaringan Telepon. Jaringan telepon di wilayah perencanaan sudah menjangkau seluruh kawasan ini. Pola jaringan telepon mengikuti pola jaringan jalan yang ada di wilayah ini. Pelayanan telepon tidak hanya melalui sambungan langsung ke rumah atau tempat usaha, tetapi juga dengan telepon umum dan wartel yang dimaksudkan agar dapat menjangkau masyarakat luas. Pengembangan pelayanan telekomunikasi telepon diutamakan terutama untuk kegiatan pemerintahan, perdagangan, jasa dan kegiatan lain dengan intensitas tinggi. - Pembuangan Sampah. Wilayah perencanaan untuk saat ini sudah memiliki sistem pengelolaan dan pembuangan sampah, namun sebagian sampah yang dihasilkan dari rumah tangga masih dibuang pada tempat sampah yang ada dan selanjutnya dibuang ke TPS dan TPA. Sedangkan sampah non perumahan, pembuangannya dilakukan oleh Dinas Kebersihan menuju ke TPA. - Jaringan Gas. Pada kawasan perencanaan terdapat jaringan gas yang dipasok dari Pagerungan Madura melalui stasiun gas Porong. Kebutuhan gas untuk rumah tangga pada kawasan perencanaan dipenuhi melalui pelayanan gas dengan sistem tebung, meskipun jaringan pipa gas sudah tertanam di dalam kawasan perencanaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 54 - Drainase. Jaringan saluran drainase yang berada di kawasan perencanaan ini kebanyakan peninggalan Belanda, air flushing untuk kawasan tersebut berasal dari Kali Mas lewat pintu air disamping jembatan Jalan Sonokembang. Kondisi eksisting saluran drainase pada kawaan perencanaan berdasarkan 4 hal yang mempengaruhi kondisi eksisting drainase tersebut, yaitu sebagai berikut: 1. Sistem dan klasifikasi : Tersier. 2. Nama saluran : Pinggir Jalan Basuki Rahmat. 3. Arah aliran : Selatan - Utara, muara ke saluran Embong Sawo Barat 4. Kondisi : Plengsengan, terawat, lebar saluran 0,8 m. sumber Tata Kota Surabaya, Mei 2003. - Limbah. Limbah yang dihasilkan pada unit distrik wilayah ini merupakan limbah domestik. Air buangan yang berasal dari dapur dan kamar mandi umumnya disalurkan langsung dan kemudian dibuang bersama air hujan menuju saluran pematusan. Sedangkan buangan dari WC dibuang di septic tank, kemudian diserapkan dalam tanah melalui sumur resapan. Penanganan limbah pada daerah Basuki Rachmat telah melalui instalasi pengelolaan limbah yang dimiliki oleh pengembang infrastruktur kota. sumber Tata Kota Surabaya, Mei 2003 - Penanggulangan Kebakaran. Sarana dan prasarana yang disediakan dalam rangka antisipasi bagi penanggulangan kebakaran adalah berupa pos pemadam kebakaran, hidran umum, dan tabung kebakaran. Sarana dan prasarana ini sangat diperlukan, mengingat wilayah perencanaan merupakan kawasan pengembangan perumahan. Satu pos pemadam kebakaran minimum menyediakan 2 unit mobil kebakaran atau dengan perbandingan 1 unit mobil kebakaran untuk melayani 10.000 jiwa penduduk. sumber Tata Kota Surabaya, Mei 2003. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 55

3.3.5. Peraturan Bangunan Setempat