Konsep Pencapain Ke Dalam Site Konsep Sirkulasi

72

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Dalam sebuah proses perancangan, diperlukan adanya analisa dan pembuatan konsep yang didasari atas hasil analisa yang di dalamnya terdapat penyelesaian – penyelesaian terhadap permasalahan yang ada tersebut. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisa dan konsep rancangan yang diinginkan pada proyek Pusat Pagelaran Seni Teater di Surabaya untuk direalisasikan pada rancangan tersebut.

5.1 . KONSEP RUANG LUAR

5.1.1. Konsep Pencapain Ke Dalam Site

Konsep pencapaian ke dalam site secara garis besar telah diuraikan dalam pembahasan analisa aksesibilitas di bab sebelumnya, yang kemudian pada bab ini dilakukan pembahasan secara lebih lanjut dengan menetapkan area Main Entrance dan sirkulasi dalam perancangan. Melalui analisa pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pencapaian ke dalam site dapat diakses dari beberapa jalur, hal ini disebabkan oleh letak site yang kedua sisinya berbatasan langsung dengan jalan, yaitu Jalan Basuki Rahmat pada bagian depan site dan Jalan Joko Dolog pada bagian belakang site. Melalui kedua jalan tersebut akses menuju site bisa dicapai. Main Entrance diletakan pada Jalan Basuki Rahmat, karena jalan ini mempunyai kemudahan aksesibilitas dengan intensitas kendaraan yang cukup tinggi. Jalan ini juga sebagai jalur aksesibilitas transportasi umum menuju site. Sedangkan Jalan Joko Dolog yang terletak dibelakang site digunakan sebagai akses menuju site bagi pegawai, artis, dan barang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 73 Gambar 5.1. Sketsa Pencapaian ke dalam Site. Sumber : Gambar pribadi, 2011

5.1.2 Konsep Sirkulasi

Pada konsep sirkulasi Pusat Pagelaran Seni Teater di Surabaya ini terbagi menjadi dua sirkulasi, yaitu sebagai berikut :  Sirkulasi ruang luar Sirkulasi pengunjung pada ruang luar menggunakan sirkulasi linier yang diterapkan dengan penggunaan dua pintu masuk dan dua pintu keluar keluar.  Sirkulasi ruang dalam Pola sirkulasi yang digunakan untuk mengarahkan pengunjung sesuai aktifitasnya terbagi menjadi 2 macam sirkulasi yaitu: a. Sirkulasi horizontal, menggunakan sirkulasi menyebar. b. Sirkulasi vertikal, menggunakan tangga, ramp dan lift. Main Entrance Exit Entrance pegawai Exit pegawai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 74 Galeri Lobby utama Auditorium Main Entrance Sirkulasi horizontal pengunjung di dalam bangunan menggunakan pendekatan secara menyebar. Dari main entrance pengunjung dapat berjalan kearah galeri ataupun langsung menuju ke ruang auditorium Sirkulasi pengunjug yang mengarah langsung ke auditorium. Sirkulasi pengunjug yang mengarah ke galeri. Gambar 5.2. Sketsa Sirkulasi Ruang Luar. Sumber : Gambar pribadi, 2011 Gambar 5.3. Sketsa sirkulasi horisontal dalam bangunan. Sumber : Gambar pribadi, 2011 Gambar 5.4. Sketsa Sirkulasi Vertikal dalam Bangunan. Sumber : Gambar pribadi, 2011 Main Entrance Exit Entrance pegawai Exit pegawai Sirkulasi pengunjung menggunakan pendekatan secara linear, memanjang dari main entrance menuju kearah exit. Sirkulasi horizontal pengunjung di dalam bangunan memanjang dari bagian depan bangunan hingga ke bagian belakang Sirkulasi vertikal pengunjung di dalam bangunan menggunakan tangga dan lift. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 75

5.1.3 Konsep Ruang Luar