Analisa Aksesibilitas Analisa Iklim

60

4.1.3. Diagram Abstrak

Gambaran rancangan penataan ruang – ruang yang ada didalam obyek perancangan terhadap analisa yang diperoleh dari program ruang, organisasi ruang, hubungan dan sirkulasi dalam ruang, dan didapatkan output berupa tatanan ruang didalam bangunan secara abstrak namun disini masih belum terlihat dimensi ukuran dari ruang – ruang yang ada, tatanan abstrak tersebut yaitu sebagai berikut : Diagram 4. 6. Diagram abstrak obyek perancangan Sumber: Analisa pribadi, 2011

4.2. Analisa Site

Analisa site mempunyai peranan yang cukup besar didalam perencanaan maupun dalam perancangan. Pada penganalisaan fisik site dapat digunakan sebagai penentuan zonning, perletakan pintu masuk, arah hadap bangunan, maupun tampilan bangunan.

4.2.1. Analisa Aksesibilitas

Dapat dilihat bahwa jalur dari arah Jl. Basuki Rachmad cukup lebar dan berada pada pusat kota, sehingga arus kendaraan yang melalui daerah site dapat dengan mudah untuk mencapai site yang akan digunakan. Beberapa hal yang Area Pertunjukan Area Penerimaan Area Penunjang Area Pengelola Area servis Area Pertunjukan Area Penunjang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 61 perlu diperhatikan untuk merancang sebuah jalur aksesibilitas atau pencapaian adalah : a. Sirkulasi kendaraan Sirkulasi kendaraan pada daerah Basuki Rahmat tidaklah terlalu macet itupun hanya bila terjadi macet pada saat-saat tertentu saja dikarenakan padatnya kendaraan-kendaraan umum yang menunggu atau menurunkan penumpang tepat di depan Tunjungan Plaza. Cukup lebarnya jalan Basuki Rahmat yang berukuran 19,20 m tersebut dapat mengurangi kemacetan yang diakibatkan padatnya kendaraan umum maupun pribadi. Gambar 4. 1. Analisa Site Aksesbilitas Sumber : Analisis penulis, 2011 b. Main Enterance Main Entrance yang baik untuk sirkulasi kendaraan keluar ataupun masuk pada pada site tersebut dapat ditemukan pada bagian Barat dengan analisa pada bagian tersebut dekat dengan sirkulasi kendaraan yang searah sirkulasi kendaraan yang akan masuk ataupun keluar dari site tersebut. Sehingga tidak Pada sisi ini dapat dikatakan sangat baik karena memiliki view yang besar Main Entrance Sirkulasi kendaraan yang cukup lebar dapat mengurangi kemacetan Akses keluar masuk pada area permukiman Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 62 menggangu sirkulasi kendaraan umum yang lalu - lalang pada Jl. Basuki Rahmat terhadap sirkulasi kendaraan yang yang keluar – masuk site tersebut. Gambar 4. 2. Main Entrance Sumber : Analisis penulis, 2011

4.2.2. Analisa Iklim

Keadaan klimatologi rencana tidak berbeda dengan keadaan klimatologi Kota Surabaya pada umumnya. Dimana tekanan udara maksimum 1014,8 mbs dan minimum 1002,4 mbs. Temperatur maksimum 31,3 dan minimum 26,2 kelembaban udara maksimum 100 dan minimum 30 . Rata-rata curah hujan pertahun 117,67 mm sumber : RTRK UP. Tunjungan . Site yang terletak pada kawasan micro climate Surabaya memiliki kondisi iklim tropis lembab, sehingga bangunan di anjurkan untuk menggunakan desain bangunan tropis, terutama pada desain atap. Letak site di sebelah barat memiliki orientasi mengahadap ke jalan utama Basuki Rahmat. Bangunan yang menghadap ke arah barat dan timur tentunya menyerap lebih panas daripada bagian bangunan yang menghadap utara dan selatan. Main Entrance Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 63 Gambar 4. 3. Orientasi Lintasan Matahari Sumber : Analisis penulis, 2011 Jika dilihat dari orientasi matahari seperti di atas maka sebaiknya lebih memaksimalkan shading pada bagian yang lebih banyak menerima sinar matahari. Pembayangan shading dapat dilakukan dengan cara memaksimalkan panjang sosoran dengan tetap memperhatikan faktor estetika desain, dapat juga dengan cara meminimalkan bukaan transparan pada bagian tersebut, ataupun dengan cara menempatkan orientasi bangunan yang terpanjang pada arah hadap yang sedikit terkena sinar matahari yaitu Utara dan Selatan. Semua hal tersebut dilakukan agar beban panas yang diterima bangunan dapat di optimalkan. Sedangkan untuk antisipasi terhadap air hujan maka sebaiknya bentuk atap dibuat dengan ciri khas atap tropis yaitu atap miring yang berfungsi untuk memaksimalkan aliran air hujan yang jatuh pada material atap bangunan. U Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 64 Gambar. 4. 4. Respon Desain Terhadap Site dan Bangunan Sumber : Analisis penulis, 2011 Gambar. 4. 5. Respon Desain Terhadap Site dan Bangunan Sumber : Analisis penulis, 2011 Daerah paling maksimal menerima sinar matahari bangunan aktif pada waktu pagi sd sore hari dikondisikan dengan memberikan sosoran yang panjang agar ruangan yang ternaung menjadi lebih nyaman. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 65

4.2.3. Analisa Lingkungan Sekitar