68
Gambar 4. 9. Analisa Zoning Sumber : Analisis penulis, 2011
4.3. Analisa Bentuk dan Tampilan
4.3.1. Analisa Bentuk
Studi bentuk dasar dipergunakan untuk mendapatkan bentuk dasar dari perencanaan bangunan yang ada di dalam tapak, sehingga bangunan yang
dirancang sesuai dengan kebutuhan dan dapat fleksibel terhadap perubahan. Pada dasarnya bentuk-bentuk bangunan yang diterapkan berangkat dari bentuk dasar
geometris segi empat, yang meliputi: Segi empat, yang menujukkan bentuk netral dan statis. Selain itu bentuk
segi empat merupakan bentukan yang memiliki kesan kuat, dan kokoh, serta fleksibel dalam hal efektifitas pembagian ruang berdasarkan fungsi
ruangnya.
: Zona Publik Utama
: Zona Pengelola Privat
: Zona Service
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
69
Tabel 4. 1. Ciri – ciri Bentukan Geometri
Bentuk yang digunakan pada Pusat Pagelaran Seni Teater di Surabaya ini mengambil bentukan segi empat sebagai bentukan yang dominan. Hal ini
dimaksudkan agar ruang – ruang yang terjadi dapat menjadi ruang yang efektif sesuai dengan fungsi – fungsi ruangnya.
Gambar 4. 10. Proses Pembentukan Bangunan Sumber : Analisis penulis, 2011
Alur pembentukan bangunan tersebut merupakan analogi dari seni teater sendiri. Bentukan segi empat yang dirangkai dengan cara membelok – belokan,
dan memutar bentukannya merupakan perlambang seni teater yang pada dasarnya adalah seni yang berdasarkan pada gerak. Perubahan besar bentukan juga
dimaksudkan agar pergerakan bentukan dasar tersebut dapat dirasakan.
Bentuk Gambar
Ciri-ciri
Segi empat - Efektifitas ruang tinggi
- Orientasi ke tengah tepi
- Netral - Statis
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
70
U
4.3.2. Analisa Tampilan
Tampilan bangunan sangat berpengaruh terhadap kenyaman penghuni yang berada di dalam bangunan tersebut. Oleh karena itu tampilan bangunan
haruslah memperhatikan faktor – faktor yang dapat mengganggu kenyamanan penghuninya. Di Surabaya faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap
kenyamanan adalah faktor iklim, seperti suhu udara, curah hujan, maupun lintasan matahari.
Gambar 4. 11. Orientasi Lintasan Matahari Sumber : Analisis penulis, 2011
Dengan arah lintasan matahari seperti gambar di atas, maka perlu penyesuaian pada arah timur, dan barat bangunan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
71
Gambar 4. 12. Respon Desain Terhadap Orientasi Lintasan Matahari Sumber : Analisis penulis, 2011
Dengan datangnya sinar dari arah tertentu, maka pada bagian bangunan yang berhadapan langsung dengan sinar matahari diberikan penyelesaian sosoran,
ataupun cladding yang cukup untuk menaungi bukaan – bukaan yang ada, dan juga untuk meredam banyaknya sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan.
Pohon juga berfungsi
sebagai penyaring
banyaknya sinar
matahari langsung
yang masuk ke dalam
bangunan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Dalam sebuah proses perancangan, diperlukan adanya analisa dan pembuatan konsep yang didasari atas hasil analisa yang di dalamnya terdapat
penyelesaian – penyelesaian terhadap permasalahan yang ada tersebut. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisa dan konsep rancangan yang diinginkan pada
proyek Pusat Pagelaran Seni Teater di Surabaya untuk direalisasikan pada rancangan tersebut.
5.1 . KONSEP RUANG LUAR
5.1.1. Konsep Pencapain Ke Dalam Site
Konsep pencapaian ke dalam site secara garis besar telah diuraikan dalam pembahasan analisa aksesibilitas di bab sebelumnya, yang kemudian pada bab ini
dilakukan pembahasan secara lebih lanjut dengan menetapkan area Main Entrance dan sirkulasi dalam perancangan.
Melalui analisa pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pencapaian ke dalam site dapat diakses dari beberapa jalur, hal ini disebabkan
oleh letak site yang kedua sisinya berbatasan langsung dengan jalan, yaitu Jalan Basuki Rahmat pada bagian depan site dan Jalan Joko Dolog pada bagian
belakang site. Melalui kedua jalan tersebut akses menuju site bisa dicapai. Main Entrance diletakan pada Jalan Basuki Rahmat, karena jalan ini
mempunyai kemudahan aksesibilitas dengan intensitas kendaraan yang cukup tinggi. Jalan ini juga sebagai jalur aksesibilitas transportasi umum menuju site.
Sedangkan Jalan Joko Dolog yang terletak dibelakang site digunakan sebagai akses menuju site bagi pegawai, artis, dan barang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.