34
3.2.1.2 Seks Bebas
Seks bebas adalah melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik sesame jenis maupun dengan lawan
jenis. Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditunjukan dengan tingkah laku. Seks bebas
sama dengan seks yang murni, j adi seks itu bias berarti hubungan seks yang bebas, bebas dari perasaan-perasaan yang akan
membebani bila kita melakukannya dalam keterikatan, entah keterikatan pernikahan atau keterikatan dalam hal cinta pada
umumnya. Bahwa seks bebas berarti anda dapat melakukan hubungan dengan seseorang yang anda suka dan orang tersebut
juga mau lalu bisa mengobrol pada keesokan harinya tanpa ada perasaan bersalah dan rasa terikat yang biasa akan terjadi pada
hubungan seks yang biasa
3.2.2 Corpus
Dalam penelitian kualitatif perlu adanya suatu pembahasan masalah yang disebut sebagai corpus. Corpus adalah sekumpulan bahan
terbatas yang ditentukan pada perkembangan oleh analisis kesemenaan. Corpus haruslah cukup luas untuk memberi harapan yang beralasan bahwa
unsur-unsur akan memelihara sebuah sistem kemiripan dan perbedaan yang lengkap. Corpus juga bersifat se homogen mungkin.
Kurniawan,2001:70
35
Corpus pada penelitian ini adalah leksia-leksia dalam teks novel Maya Wulan berjudul SWASTIKA.
Corpus pada penelitian ini adalah leksia-leksia dalam teks novel “SWASTIKA. Leksia yang menunjukkan unsur perilaku seks bebas
diantaranya adalah; 1.
Aku lupa siapa yang pertama kali mengulum bibirku hal 53
2. Aku lupa lelaki mana yang pertama kali melihat telanjang dadaku, juga
dua payudara ku. Entah siapa pula orang pertama yang berhasil menggigit halus dua gunung sintal dadaku ini hal 53
3. Aku lupa karena terlalu cukup banyak lelaki yang menyinggahi dermaga
tubuhku, menikmati ranum buah dadaku hal 53 4.
Ya, aku mulai mengenal sebuah persetubuhan antar manusia, bercinta, bersetubuh, berzina hal 68
5. Di beberapa kota yang ku kunjungi, aku menjalin hubungan dengan para
lelaki yang aku kenal. Yang aku anggap menarik hal 70 6.
Aku bersetubuh dengan para lelakiku, banyak lelaki, terlalu banyak hal 71
7. Aku selalu merindukan sebuah sentuhan percintaan dengan para lelaki ku
hal. 74 8.
Terlalu banyak lelaki yang menjelajahi lekuk tubuhku. hal 83
36
9. Tak pernah kubayangkan sebelumnya. Dari semua percintaanku. Ranjang
ini, malam ini, seolah menjelma piring lebar yang menampung tubuhku. hal 90
10. Malam berbeda, lelaki berbeda hal 90
11. Lelaki baru, kuinginkan pengalaman baru hal 91
12. Setiap lelaki yang hadir adalah cenderamata bagi perjalananku,
petualanganku, mereka adalah kenangan hal 91 13.
Bukan malam kemarin, bukan lelaki kemarin hal 92
14. Semisal lukisan yang terlahir dari sela-sela jemari ini, penuh warna.
Perjalananku tak hanya dengan satu dua lelaki…hal 92 15.
Dengan lelaki kesekian. Entah keberapa, aku tak ingat, kupikir rak perlu diingat hal 99
16.
Ah, sebegitu pentingkah keperawanan seorang perempuan? Begitu pentingkah selaput dara? Apa bedanya perawan dan tidak perawan?
hal 126 17.
Buktinya para lelaki yang telah tidur dan bergumul denganku, tidak ada yang protes tentang diriku yang sudah tidak perawan hal 126
18. Kamu tak pernah tahu apakah untuk menikah, para lelaki itu memang
tidak mempersoalkan sebuah keperawanan dari calon istrinya. Kalian hanya bersenang-senang, Swastika. Bukan menikah. hal 126
19. Aku hanya ingin mencintai dan bercinta dengan laki-laki hal 146
37
20. Aku suka bercinta. Dengan laki.laki hal 147
21. Seperti yang kurasakan ketika bercinta dengan para lelaki-lelaki ku. Apa
yang akan ‘memasuki’ ku ? hal 148 22.
Bahwa aku bercinta demi membuang kelesbianan ku. Meski lama kelamaan aku juga menjadi seperti ketagihan. Untuk bercinta dan bercinta
lagi. Lagi dan lagi. hal 148 23.
Sila, aku telah begitu terlena dengan dunia ciptaan ku sendiri. Dunia kebebasan. Dimana aku bias bercinta, mabuk, merokok, memuji dan
memaki. hal 149 24.
Aku suka lelaki yang kuat. Yang bisa mengalahkan ku di tempat tidur. Tapi, aku bukan pelacur. Apalagi perempuan sundal. hal 150
25. Aku masih suka bercinta. Tapi, aku hanya melakukannya dengan lelaki
yang pernah bercinta denganku sebelum ini hal 154 26.
Kalau aku jadi begini, suka ‘bermain’ dengan beberapa lelaki, itu karena aku tak mau jadi lesbian hal 158
27. Kalau boleh jujur, aku malah mencintai salah dua dari lelaki yang pernah
tidur denganku. Tapi mungkin itu karena hasrat. Dan, aku terlanjur menyukai permainan mereka di atas tempat tidur hal 162
38
28. Lagi pula, aku tak pernah bermaksud menjadikan salah satu dari lelaki
yang pernah tidur denganku itu, menjalin hubungan serius denganku. hal 162
3.2.3 Unit Analisis