19
2.1.4 Representasi
Chris Barker menyebutkan bahwa Representasi merupakan kajian utama dalam cultural studies. Representasi sendiri dimaknai sebagai
bagaimana dunia dikonstruksikan secara sosial dan disajikan kepada kita dan oleh kita di dalam pemaknaan tertentu. Cultural Studies memfokuskan
diri kepada bagaimana proses pemaknaan representasi itu sendiri. Barker: 2006:9
Representasi adalah elemen-elemen yang ditandakan secara teknis. Dalam bahasa tulis seperti proposisi, kalimat, foto, caption, grafik, dan
sebagainya. Elemen tersebut ditransmisikan ke dalam kode representasional yang memasukkan diantara bagaimana objek
digambarkan : Karakter, narasi, setting, dialog, dan sebagainya Eriyanto: 2005;15
Menurut Stuart hall 1997, representasi merupakan salah satu praktek penting yang memproduksi kebudayaan. Kebudayaan merupakan
konsep yang sangat luas, kebudayaan menyangkut “pengalaman berbagi”. Seseorang dikatakan berasal dari kebudayaan yang sama jika manusia-
manusia yang ada di situ membagi pengalaman yang sama, membagi kode-kode kebudayaan yang sama, berbicara bahasa yang sama, dan saling
berbagi konsep-konsep yang sama. http:kunci.or.idesailnws04representasi.htm
Ada dua proses representasi, Pertama representasi mental dan Kedua representasi bahasa. Representasi mental adalah konsep tentang
20
“sesuatu” yang ada di kepala kita masing-masing peta konseptual, representasi mental ini masih berbentuk sesuatu yang abstrak.
Kedua, adalah representasi bahasa yaitu yang berperan penting dalam proses konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala
kita dapat menghubungkan konsep dan ide-ide kita tentang sesuatu dan simbol-simbol tertentu. Proses pertama memungkinkan kita untuk
memaknai dunia dengan mengkonstruksi seperangkat rantai korespondensi antara sesuatu dengan system “peta konseptual dengan bahasa atau
symbol yang berfungsi merepresentasikan konsep-konsep kita tentang sesuatu. Relasi antara “sesuatu”, “peta konseptual”, dan “bahasasymbol”
adalah jantung dari produksi makna lewat bahasa. Proses yang menghubungkan ketiga elemen ini secara bersama-sama itulah yang
dinamakan representasi. Konsep representasi bias berubah-ubah. Selalu ada pemaknaan
baru dan pandangan baru dalam konsep representasi yang sudah ada. Intinya adalah ia selalu dikonstruksikan diproduksi lewat representasi. la
adalah hasil dari praktek penandaan, praktek yang membuat sesuatu hal mempunyai suatu makna.
Istilah representasi itu sendiri menunjuk pada bagaimana seseorang, satu kelompok, gagasan, atau pendapat tertentu ditampilkan
dalam pemberitaan. Jadi persoalan utama dalam representasi adalah bagaimana realitas atau obyek tertentu ditampilkan. Eriyanto, 2001 : 113
21
2.1.5 Perilaku