No Software
Alat Error Kecepatan
t s Kecepatan ms
t s Kecepatan ms
1 1,64
1,83 2,26
1,77 3,3
2 1,66
1,80 2,21
1,81 0,6
3 1,68
1,78 2,42
1,65 7,3
4 1,65
1,82 2,31
1,73 4,9
5 1,67
1,79 2,34
1,71 4,5
Rata-rata 1,66
1,81 2,31
1,73 4,1
Gambar 4.15. Grafik Percobaan Lintasan 4m
Pada percobaan lintasan 4 meter yang diambil menggunakan software menghasilkan waktu rata-rata mobil A sebesar 1,70 s dan kecepatan rata-rata sebesar 1,77 ms. Waktu rata-
rata mobil B sebesar 1,66 dan kecepatan rata-rata sebesar 1,81 ms. Pada data yang diambil menggunakan alat menghasilkan waktu rata-rata 2,45 s dan kecepatan 1,64 ms untuk mobil
A dan untuk mobil B menghasilkan waktu rata-rata sebesar 2,31 s, kecepatan rata-rata 1,73 ms. Selisih waktu yang dihasilkan antara software dan alat adalah 0,75 s mobil A, 0,65 s
mobil B dan selisih kecepatan rata-rata sebesar 0,13 ms untuk mobil A dan 0,08 ms untuk mobil B. Menghasilkan error rata-rata sebesar 5,0 mobil A dan 4,1 mobil B.
Dari hasil pengambilan data keseluruhan dengan alat dan software maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata selisih antara hasil kecepatan alat dengan kecepatan yang
dihasilkan oleh software adalah sebesar 0,1 ms. Selisih waktu yang didapatkan yaitu sebsesar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0,2s. Error yang didapatkan pada pengambilan data software dan alat keseluruhan menghasilkan rata-rata error sebesar 5,0. Pada hasil kecepatan pada lintasan 1m lebih kecil
dibanding dengan lintasan 2m atau lebih hal ini disebabkan oleh motor dc pada mobil- mobilan yang mengalami percepatan. Dengan beberapa kali percobaan kecepatan maksimal
yang dapat terbaca oleh alat adalah sebesar 1,81 ms. Tabel 4.13 merupakan tabel data percepatan yang diambil dari software tracker dengan lintasan 4 meter. Gambar 4.16.
merupakan grafik percepatan motor dc yang digunakan terhadap waktu. Data tanggapan motor dapat dilihat pada tabel 4.14 dan gambar 4.17 yang merupakan gambar grafik
tanggapan motor dari grafik pada tanggapan motor dapat disimpulkan bahwa semakin lama kecepatan akan stabil.
Tabel 4.13. Percepatan pada Motor DC
Percepatan Motor t
a 2,70
1,56 2,77
1,52 2,80
1,46 2,87
1,42 2,90
1,37 2,97
1,32 3,00
1,27 3,07
1,22 3,10
1,16 3,17
1,09 3,20
1,05 3,27
0,98 3,30
0,92 3,37
0,84 3,40
0,76 3,47
0,68 3,50
0,59 3,57
0,50 3,60
0,42 3,67
0,32 3,70
0,22 3,77
0,15 3,80
0,03 3,87
0,00
Gambar 4.16 Grafik Percepatan Motor DC
Gambar 4.17 Grafik Tanggapan motor
Tabel 4.14 Data Tanggapan Motor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kecepatan Motor t s
V ms 1,80
0,56 1,83
0,71 1,87
0,80 1,90
0,91 1,93
1,01 1,97
1,12 2,00
1,12 2,03
1,28 2,07
1,42 2,10
1,47 2,13
1,69 2,17
2,03 2,20
2,03 2,23
2,15 2,27
2,15 2,30
2,15 2,33
2,32 2,37
2,32 2,40
2,32 2,43
2,39 2,47
2,53 2,50
2,57 2,53
2,72 2,57
2,93 2,60
3,03 2,63
3,22 2,67
3,60 2,70
3,60 2,73
3,60 2,77
3,60
4.3. Analisa Perangkat Lunak
4.3.1. Inisialisasi
Inisialisasi ini membahas tentang pendefinisian dari fungsi dan variabel yang digunakan dalam proses pengoperasian program. Bagian dari pembahasan inisialisasi
meliputi input, output, RFID, dan LCD. Gambar 4.6. merupakan contoh inisialisasi pada program arduino.
Gambar 4.18 Inisialisasi Program Gambar 4.18 diatas merupakan list program inisialisasi sebelum masuk pada
program utama arduin. Pada inisialisasi ini penulis hanya menyertakan beberapa contoh saja karena banyak inisialisasi yang ada pada program yang dibuat. Pada contoh program
inisialisasi bagian atas terdapat include SPI yang berfungsi untuk memanggil library komunikasi SPI karena reader RFID menggunakan komunikasi SPI yang berguna untuk
mengirimkan hasil pembacaan tag RFID. Iclude MFRC522 merupakan library dari reader RFID yang digunakan yaitu mifare rc 522 agar dapat membaca tag RFID lalu dikirim ke
arduino uno dengan komunikasi SPI. Include LiquidCrystal adalah library program untuk mengaktifkan LCD.
4.3.2. Pembacaan Tag RFID
Program untuk membaca tag RFID yang dilakukan oleh reader RFID akan mengubah hasil pembacaan tag RFID yang awalnya berupa bilangan hexadecimal menjadi
decimal. Hasil pengubahan dari bilangan hexadecimal di xor kan maka menghasilkan ID Kartu yang digunakan untuk melanjutkan sistem yang akan dibuat. Proses pengubahan
bilangan dilakukan agar kode tag dapat digunakan dalam sistem. Program untuk mengubah bilangan dan program untuk menjalankan sistem dapat dilihat pada gambar 4.19.
Gambar 4.19 Program Pembacaan Tag RFID
Program pada gambar 4.19. bagian yang diberi kotak berwarna merah merupakan program untuk membaca dan melakukan proses xor hasil pembacaan tag RFID yang
dilakukan oleh reader RFID. Pada program terdapat symbol “” yang merupakan symbol dari
xor. Program selanjutnya bagian bawah yang diberi kotak warna hitam pada gambar 4.19. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan program ketika reader telah membaca tag RFID yang merupakan program utama dari sistem yang dibuat. Dari program tersebut menghasilkan kecepatan yang dibuat dengan
langkah awal mencari waktu dengan mengurangkan timer akhir dengan timer awal. Setelah mendapatkan waktu tempuh mobil-mobilan yang melaju pada lintasan maka jarak lintasan
dibagi dengan waktu tempuh mobil-mobilan. Dari proses pemrograman tersebut maka kecepatan dapat dihasilkan dan di
tampilkan pada LCD sebagai penampil kecepatan yang dihasilkan. ID kartu pada program yang pertama akan menghasilkan kecepatan pertama, dan untuk ID kartu yang kedua
merupakan kecepatan kedua. Pada sistem ini hanya ada dua ID kartu yang digunakan dalam program.
4.3.3. Tampilan LCD
Pada sistem ini menggunakan LCD sebagai penampil kecepatan mobil A dan kecepatan mobil B. Selain untuk menampilkan hasil kecepatan laju mobil-mobilan LCD
digunakan sebagai perintah kepada pengguna alat agar sistem berjalan sesuai dengan urutan yang dibuat. LCD akan menampilkan perintah untuk menekan tombol pilihan jarak yang
disediakan. Tombol jarak haruslah dipilih sebelum mobil-mobilan dijalankan pada lintasan. Photodioda akan berfungsi ketika tombol jarak sudah terpilih. LCD akan menampilkan
perintah selanjutnya yaitu tempatkan mobil pada lintasan ketika tombol jarak sudah dipilih. Pada saat photodioda telah mendeteksi adanya mobil-mobilan maka LCD akan
menampilkan pemberitahuan untuk menunggu proses sampai selesai atau sampai reader RFID telah mendeteksi tag RFID yang terpasang pada mobil-mobilan yang melintas. Setelah
reader mendeteksi tag yang terpasang pada mobil-mobilan maka LCD akan menampilkan kecepatan laju mobil-mobilan tersebut. Gambar 4.20 merupakan contoh salah satu program
untuk memerintah kepada LCD untuk menampilkan kalimat atau perintah yang dibuat pada program arduino. Pada Gambar 4.21 merupakan beberapa contoh tampilan pada LCD.
Gambar 4.20. Program LCD PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.21. Tampilan LCD PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan dan pengujian pada alat prototipe penghitung laju menggunakan RFID berbasis arduino. Peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Telah dibuat sistem prototipe penghitung laju menggunakan RFID berbasis Arduino
Uno. 2.
Sistem dapat membaca tag RFID dengan jarak maksimum 1,5 cm dari samping. 3.
Sistem dapat membaca tag RFID dengan jarak maksimum 3 cm dari atas. 4.
Reader RFID pada sistem ini dapat membaca dengan maksimum kecepatan mobil- mobilan 1,81 ms.
5. Prototipe yang dibuat menghasilkan ketelitian sebesar 95 dan error 5.
5.2. Saran
Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut guna meningkatkan kemampuan alat tersebut dengan mempertimbangkan saran
– saran berikut : 1.
Sistem ini dapat dikembangkan pada permainan mobil gokart atau pada pada sistem yang membutuhkan pengkodean dan hasil kelajuan.
2. Penggunakan reader RFID yang kecepatan pembacaan tag lebih cepat agar tidak
ada batas maksimum kecepatan pembacaan tag RFID oleh reader RFID. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
DAFTAR PUSTAKA
[1] Supriatna, Dedi., 2007, STUDI MENGENAI ASPEK PRIVASI PADA SISTEM RFID.
http:budi.insan.co.idcoursessecurity2006-2007Report-Dedi-Supriatna.pdf .,
halaman 00-00, diaksek pada 1 April 2015 [2]
Library Binus.,
2012, Arduino
UNO ATmega
328. http:library.binus.ac.ideCollseThesisdocBab22012-2-00944-SK20Bab2001.pdf
, halaman 23-25, diakses pada 5 April 2015.
[3] Adam, Wahyudi., 2014, SISTEM ABSENSI PEGAWAI MENGGUNAKAN
TEKNOLOGI RFID. http:e-journal.lpkia.ac.idfilesstudentsessaysjournals301.pdf
, halaman 2, diakses pada 9 April 2015. [4]
Anonim,. 2015,
Arduino RFID
Library for
MFRC522 13.56
Mhz. https:github.comljosMFRC522
, diakses pada 9 April 2015. [5]
Andriyana,. Pengukur Percepatan Gravitasi Menggunakan Gerak Harmonik Sederhana Metode Bantul.
http:elib.unikom.ac.idfilesdisk1528jbptunikompp-gdl- andriyanan-26373-4-unikom_a-i.pdf
., halaman 7-10 , diakses pada 13 April 2015. [6]
Riadi, Muchlisin.,
2012, Tombol
Tekan push
button. http:www.kajianpustaka.com201210tombol-tekan-push-botton.html
, diakses pada
15 April 2015. [7]
Anonim,. 2012, Sensor Photodioda. http:elektronika-dasar.web.idkomponensensor-
tranducersensor-photodioda., diakses pada 27 Juli 2015.
[8] Anonim,.
2013, Kelajuan
dan Kecepatan.
http:www.rumus- fisika.com201301kelajuan-dan-kecepatan.html
., diakses pada 27 Juli 2015.
[9] Library
Binus., 2010,
Resistor Pull
up dan
Pull Down.
library.binus.ac.ideCollseThesisdocBab22010-2-00446-SK20bab202.pdf., halaman 17, diakases pada 20 April 2015.
[10]
Bill Stephen, Edy., 2014,
Pengertian Serial Peripheral Interface SPI dan Pengenalan
USART ATmega8535.
http:edybillstephen.ilearning.me20140310pengertian-serial-peripheral- interface-spi-dan-pengenalan-usart-atmega8535
., diakses pada 20 April 2015. [11]
Anonim,. 2014,
Tutorial Dasar
Arduino. https:archive.orgstreampdfy-
KzNa7gMee--RGWGyTUTORIAL20DASAR20ARDUINO_djvu.txt .,
diakses pada 20 April 2015.
[12] Anonim,.
2014, MFRC522.
http:www.nxp.comdocumentsdata_sheetMFRC522.pdf ., diakses pada 1 Juni 2015.
[13] Anjarrahman, Dharma., ANALISIS PERFORMANSI RFID READER MFRC522
PADA SISTEM INFORMASI LOKASI MEJA PELANGGAN FOOD COURT. http:www.google.co.id perancangan-dan-implementasi-sistem-informasi-lokasi-