Ringkasan Arduino UNO Mikrokontroler Arduino UNO

membutuhkan 3 jalur yaitu MOSI, MISO, dan SCK. Melalui komunikasi ini data dapat saling dikirimkan baik antara mikrokontroller maupun antara mikrokontroller dengan peripheral lain di luar mikrokontroller. Penjelasan 3 jalur utama dari SPI adalah sebagai berikut : 1. MOSI : Master Output Slave Input Artinya jika dikonfigurasi sebagai master maka pin MOSI sebagai output tetapi jika dikonfigurasi sebagai slave maka pin MOSI sebagai input. 2. MISO : Master Input Slave Output Artinya jika dikonfigurasi sebagai master maka pin MISO sebagai input tetapi jika dikonfigurasi sebagai slave maka pin MISO sebagai output. 3. CLK : Clock Jika dikonfigurasi sebagai master maka pin CLK berlaku sebagai output tetapi jika dikonfigurasi sebagai slave maka pin CLK berlaku sebagai input. Untuk mengatur mode kerja komunikasi SPI ini dilakukan dengan menggunakan register SPCR SPI Control Register, SPSR SPI Status Register dan SPDR SPI Data Register : 1. SPI Control Register SPCR Mode SPCR yang digunakan adalah Bit-6 SPE SPI Enable SPE digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan komunikasi SPI dimana jika SPI bernilai 1 maka komunikasi SPI aktif sedangkan jika bernilai 0 maka komunikasi SPI tidak aktif. Bit-4 MSTR Master or Slave Select MSTR digunakan untuk mengkonfigurasi sebagai master atau slave secara software dimana jika MSTR bernilai 1 maka terkonfigurasi sebagai master sedangkan MSTR bernilai 0 maka terkonfigurasi sebagai slave. Pengaturan bit MSTR ini tidak akan bisa dilakukan jika pin SS dikonfigurasi sebagai input karena jika pin SS dikonfigurasi sebagai input maka penentuan master atau slavenya otomatis dilakukan secara hardware yaitu dengan membaca level tegangan pada SS. Bit-1 SPR10 SPI Clock Rate Select SPR1 dan SPR0 digunakan untuk menentukan kecepatan clock yang digunakan dalam komunikasi SPI. 2. SPI Status Register SPSR. Dalam SPSR mode pengaturan yang dilakukan adalah sebagai berikut SPIF SPI Interrupt Flag. SPIF merupakan bendera yang digunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk mengetahui bahwa proses pengiriman data 1 byte sudah selesai. Jika proses pengiriman data sudah selesai maka SPIF akan bernilai satu high. 3. SPI Data Register SPDR. SPDR merupakan register yang digunakan untuk menyimpan data yang akan dikirim atau diterima pada komunikasi SPI.

2.1.8 Arduino Timer

Timer pada arduino uno digunakan pada sistem prototipe ini untuk mencatat waktu putaran mobil-mobilan. Banyak function dalam arduino menggunakan timer yaitu delay, delay Microseconds, millis, dan micro s. Penjelasan tentang function dalam arduino adalah sebagai berikut [11]: 1. Delay Digunakan untuk tundaan eksekusi baris program selanjutnya dalam millisecond. 2. Delay Mikroseconds Digunakan untuk tundaan eksekusi baris program selanjutnya dalam microsecond. 3. Millis Digunakan sebagai pewaktu internal yang akan terus berjalan hingga terjadi overflow kembali ke nilai 0 dengan unit dalam millisecond, untuk board arduino uno nilai micro s akan terus berjalan hingga sekitar 50 hari. 4. Micro s Digunakan sebagai pewaktu internal akan terus berjalan hingga terjadi overflow kembali ke nilai 0 dengan unit dalam microsecond, untuk board arduino uno nilai millis akan terus berjalan hingga sekitar 70 jam. Sebuah timer merupakan bagian dari mikrokontroler yang berperan sebagai clock internal untuk mengukur waktu suatu event. Untuk timer dapat diatur dengan menggunakan beberapa register khusus. Pada firmware arduino semua timer memiliki konfigurasi frekuensi 1 kHz dengan enable interrupt. Berikut ini timer khusus untuk arduino : 1. Timer 0, 8 bit, digunakan untuk function seperti delay, millis, dan micro s, dengan mengubah konfigurasi Timer 0 akan mempengaruhi function lainnya. 2. Timer 1, 16 bit, biasa digunakan untuk aplikasi terkait motor servo. 3. Timer 2, 8 bit , function tone menggunakan timer 2.