untuk mengetahui bahwa proses pengiriman data 1 byte sudah selesai. Jika proses pengiriman data sudah selesai maka SPIF akan bernilai satu high.
3. SPI Data Register SPDR. SPDR merupakan register yang digunakan untuk
menyimpan data yang akan dikirim atau diterima pada komunikasi SPI.
2.1.8 Arduino Timer
Timer pada arduino uno digunakan pada sistem prototipe ini untuk mencatat waktu putaran mobil-mobilan. Banyak function dalam arduino menggunakan timer yaitu
delay, delay Microseconds, millis, dan micro s. Penjelasan tentang function dalam arduino adalah sebagai berikut [11]:
1. Delay
Digunakan untuk tundaan eksekusi baris program selanjutnya dalam millisecond. 2.
Delay Mikroseconds Digunakan untuk tundaan eksekusi baris program selanjutnya dalam microsecond.
3. Millis
Digunakan sebagai pewaktu internal yang akan terus berjalan hingga terjadi overflow kembali ke nilai 0 dengan unit dalam millisecond, untuk board arduino uno nilai
micro s akan terus berjalan hingga sekitar 50 hari. 4.
Micro s Digunakan sebagai pewaktu internal akan terus berjalan hingga terjadi overflow
kembali ke nilai 0 dengan unit dalam microsecond, untuk board arduino uno nilai millis akan terus berjalan hingga sekitar 70 jam.
Sebuah timer merupakan bagian dari mikrokontroler yang berperan sebagai clock internal untuk mengukur waktu suatu event. Untuk timer dapat diatur dengan
menggunakan beberapa register khusus. Pada firmware arduino semua timer memiliki konfigurasi frekuensi 1 kHz dengan enable interrupt. Berikut ini timer khusus untuk
arduino : 1.
Timer 0, 8 bit, digunakan untuk function seperti delay, millis, dan micro s, dengan mengubah konfigurasi Timer 0 akan mempengaruhi function lainnya.
2. Timer 1, 16 bit, biasa digunakan untuk aplikasi terkait motor servo.
3. Timer 2, 8 bit , function tone menggunakan timer 2.
2.2 RFID Radio Frequency Identification
RFID adalah suatu metode yang mana bisa digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti yang bernama RFID
tag atau transponder. Suatu RFID tag adalah sebuah benda kecil, misalnya berupa stiker adesif, dan dapat ditempelkan pada suatu barang atau produk. RFID tag berisi antena
yang memungkinkan mereka untuk menerima dan merespon terhadap suatu sinyal yang dipancarkan oleh suatu RFID transceiver.
RFID menggunakan reader dan perlengkapan khusus special RFID devices yang dimiliki oleh RFID. RFID menggunakan RF Gelombang radiogelombang
elektromagnetik sinyal untuk memindahkan informasi dari RFID device ke reader. Banyak kelebihan yang dimiliki sistem RFID dibanding dengan sistem identifikasi
lainnya. Tetapi RFID juga mempunyai kelemahan yaitu jika ada frekuensi lain yang di tangkap oleh reader RFID maka reader RFID akan merespon frekuensi yang di
tangkapnya.
2.2.1 Komponen Utama Sistem RFID
[1]
Secara garis besar sebuah sistem RFID terdiri atas tiga komponen utama, yaitu tag, reader dan basis data. Secara ringkas, mekanisme kerja yang terjadi dalam sebuah
sistem RFID adalah bahwa sebuah reader frekuensi radio melakukan scanning terhadap data yang tersimpan dalam tag, kemudian mengirimkan informasi tersebut ke sebuah
basis data yang menyimpan data yang terkandung dalam tag tersebut. Gambar 2.4 merupakan komponen dari sistem RFID
Gambar 2.4. Komponen Utama RFID[1] PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sistem RFID merupakan suatu tipe sistem identifikasi otomatis yang bertujuan untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh peralatan portable yang disebut tag, yang
dibaca oleh suatu reader RFID dan diproses menurut kebutuhan dari aplikasi tertentu. Data yang ditrasmisikan oleh tag dapat menyediakan informasi identifikasi atau lokasi,
atau hal-hal khusus tentang produk-produk bertag, seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain-lain. Sistem-sistem RFID dapat dikelompokkan menjadi empat
kategori sebagai berikut: 1.
Sistem EAS Electronic Article Surveillance Umumnya digunakan pada toko-toko untuk menyensor ada tidaknya suatu item.
Produk-produk diberi tag dan reader berantena besar ditempatkan di masing-masing pintu keluar toko untuk mendeteksi pengambilan item secara tidak sah.
2. Sistem Portable Data Capture
Menurut penggunaan reader RFID yang portabel yang memungkinkan sistem ini digunakan dalam seting yang bervariasi.
3. Sistem Networked
Posisi reader yang tetap yang terhubung secara langsung ke suatu sistem manajemen informasi terpusat, sementara transponder berada pada orang atau item-item yang
dapat dipindahkan. 4.
Sistem Positioning Digunakan untuk identifikasi lokasi item-item atau kendaraan.
Pemilihan frekuensi radio merupakan kunci kerakteristik operasi sistem RFID. Frekuensi sebagian besar ditentukan oleh kecepatan komunikasi dan jarak baca terhadap
tag. Secara umum tingginya frekuensi mengindikasikan jauhnya jarak baca. Frekuensi yang lebih tinggi mengindikasikan jarak baca yang lebih jauh. Pemilihan tipe frekuensi
juga dapat ditentukan oleh tipe aplikasinya. Aplikasi tertentu lebih cocok untuk salah satu tipe frekuensi dibandingkan dengan tipe lainnya karena gelombang radio memiliki
perilaku yang berbeda-beda menurut frekuensinya. Berikut ini adalah empat frekuensi utama yang digunakan oleh sistem RFID :
1. Band LF