LCD Liquid Crystal Display

Gambar 2.12. Simbol Tombol Push Button[6]

2.4.2 Resistor Pull Up dan Pull Down

[9] 1. Resistor Pull Up Rangkaian menggunakan resistor pull up yang diletakan dekat dengan Vcc. Bersifat aktif rendah yang berarti jika dalam keadaan normal akan bersifat high. Gambar 2.13 merupakan gambar rangkaian resistor pull up : Gambar 2.13. Rangkaian Resistor Pull Up[9] 2. Resistor Pull Down Rangkaian menggunakan resistor pull down yang diletakan dekat dengan Ground. Bersifat aktif tinggi yang berarti jika dalam keadaan normal akan bersifat low .Gambar 2.14 merupakan gambar rangkaian resistor pull down : Gambar 2.14. Rangkaian Resistor Pull Down[9]

2.5 Sensor Photodioda

[7] Sensor photodioda merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, sensor photodioda akan mengalami pembocoran arus pada saat menerima intensitas cahaya dan akan mengalirkan arus listrik secara forward sebagaimana dioda pada umumnya. Sensor photodioda adalah salah satu jenis sensor peka cahaya photodetector. Jenis sensor peka cahaya lain yang sering digunakan adalah phototransistor. Photodioda akan mengalirkan arus yang membentuk fungsi linear terhadap intensitas cahaya yang diterima. Arus ini umumnya teratur terhadap power density Dp. Perbandingan antara arus keluaran dengan power density disebut sebagai current responsitivity. Arus yang dimaksud adalah arus bocor ketika photodioda tersebut disinari dan dalam keadaan dipanjar mundur. Tanggapan frekuensi sensor photodioda tidak luas. Dari rentan tanggapan itu, sensor photodioda memiliki tanggapan paling baik terhadap cahaya infra merah, tepatnya pada cahaya dengan panjang gelombang sekitar 900 nm. Sebagai contoh aplikasi photodioda dapat digunakan sebagai sensor api. Pengguna sensor photodioda sebagai pendeteksi keberadaan api. Didasarkan pada fakta bahwa pada nyala api juga terpancar cahaya infra merah. Hal ini tidak dapat dibuktikan dengan mata telanjang karena cahaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI infra merah meupakan cahaya tidak tampak. Keberadaan cahaya infra merah dapat dirasakan yaitu ketika ada rasa hangat atau panas dari nyala api yang sampai ke tubuh kita. Gambar 2.15 Merupakan bentuk dari photodioda Gambar 2.15. Tampilan sensor photodioda[7]

2.6 Kecepatan

[8] Kelajuan adalah besar kecepatan. Kecepatan adalah kelajuan yang arah geraknya dinyatakan. Dalam fisika kelajuan dan kecepatan mempunyai arti yang berbeda. Sering terjadi kesalahan umum tentang kelajuan dan kecepatan. Misalkan mobil bergerak 70kmjam, maka dikatakan mobil bergerak dengan kelajuan 70kmjam bukan kecepatannya. Kelajuan termasuk besaran skalar karena tidak bergantung pada arahnya. Sehingga kelajuan selalu bernilai positif. Alat yang digunakan untuk mgnukur kelajuan adalah spidometer. Cara menentukan seberapa cepat kedudukan telah berubah yaitu dengan mempelajari kecepatan. Misalkan seseorang berlari 10 ms ke arah barat. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kelajuan pelari tersebut 10 ms, sedangkan kecepatannya adalah 10 ms ke arah barat. Kecepatan termasuk besaran vektor karena bergantung pada arahnya. Dengan kata lain kecepatan adalah perpindahan selama selang waktu tertentu. Apabila kecepatan, kelajuan dinyatakan dengan v,perpindahan,jarak dinyatakan dengan s dan waktu tempuh dinyatakan dengan t secara matematis dirumuskan : V = St 2.1 Keterangan : V = Kecepatan,kelajuan ms S = Perpindahan,jarak m t = Waktu tempuh s Kecepatan dan kelajuan hanya dibedakan oleh arahnya saja, sehingga keduanya mempunyai satuan yang sama yaitu ms.

2.6.1 Kecepatan Rata-Rata

Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi perpindahan dan selang waktu. Gambar 2.16 merupakan perpindahan benda A menuju benda B. Gambar 2.16. Kedudukan awal benda A berpindah ke B[8] Dari gambar 2.16 di atas perpindahan Δx delta x ditempuh dalam selang waktu Δt delta t, maka kecepatan rata-rata V dirumuskan : V = Δx Δt 2.2 Keterangan : V = Kecepatan rata-rata ms Δx = Selisih perpindahan m = x2 – x1 Δt = Selisih waktu tempuh s = t2 – t1