diharapkan dapat membantu menjelaskan kepada teman yang masih belum paham. Sedangkan untuk siswa yang masih kurang
mengerti dengan materi diharapkan untuk aktif bertanya tidak hanya diam dan tidak ikut dalam diskusi ataupun dalam
mengerjakan tugas kelompok yang diberikan. Peneliti memulai kegiatan inti dengan menjelaskan materi pada
pertemuan ini, yaitu menggunakan hubungan sudut dalam dan sudut luar suatu segitiga. Kemudian peneliti membentuk kelompok
yang nantinya setiap kelompok akan diberikan tugas yang harus dikerjakan bersama
–sama. Berikut adalah tahap
–tahap pembentukan kelompok belajar dengan menggunakan model pembelajaran
“Numbered Heads Together
”.
1. Penomoran
Peneliti membacakan nama –nama kelompok dan juga siswa
yang ada didalam setiap kelompok tersebut. Kelompok ini dibetuk secara acak berdasarkan hasil tes siswa, siswa yang mendapatkan
nilai tinggi digabungkan dengan siswa yang mendapat nilai rendah. Hal ini dimaksudkan agar para siswa dapat saling membantu dalam
satu kelompoknya. Kemudian peneliti meminta siswa untuk bergabung dengan
kelompok masing- masing. Setiap siswa dibagikan pin bernomor untuk digunakan oleh masing
–masing siswa seperti pada
pertemuan sebelumnya. Penomoran ini digunakan unutk menunjuk secara acak siswa untuk presentasi agar siswa tidak saling tunjuk
dan saling lempar untuk mempresentasikan jawaban kelompok mereka. Hal ini juga untuk melihat sejauh mana pemahaman dan
kesiapan masing –masing siswa dalam diskusi kelompok agar siswa
dapat lebih mandiri dan bertanggung jawab kepada diri sendiri akan pemahaman materi yang telah didiskusikan.
Setelah seluruh siswa siap dengan kelompok masing –masing
dan sudah menggunakan pin bernomor, peneliti kemudian membagikan LKS kepada setiap kelompok.
2. Diskusi Kelompok
Siswa tampak lebih aktif dan bersemangat karena sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together ini. Tampak siswa yang kurang paham sudah mulai aktif bertanya kepada siswa lain dalam kelompok. Siswa
pandai tidak lagi mendominasi kelompok dan yang lain tidak lagi hanya diam melihat dan menyalin jawaban saja.
Gambar 5. Siswa sedang berdiskusi saat pembelajaran kelompok
Peneliti dan pengamat berkeliling kelas untuk melihat pekerjaan siswa dan membantu kelompok belajar yang merasa
kesusahan. Guru kelas sendiri tetap mengawasi siswa dan mengingatkan
serta menegur
siswa yang
hanya ramai
sendiri.Secara keseluruhan kegiatan diskusi berjalan lancar dan sebagian besar siswa telah memahami materi yang dipelajari.
3. Presentasi