H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk masing- masing kelompok data adalah sebagai berikut :
1. Data Hasil Observasi Data hasil observasi akan dianalisis sebagai berikut. Untuk jawaban
“ya” diberi skor 1 dan jawaban “tidak” diberi skor 0. Adapun langkah- langkah analisis data hasil observasi sebagai berikut:
a. Dihitung skor masing-masing tiap gejala pada setiap permulaan. b. Dihitung persentase skor yang diperoleh dari langkah 1 untuk setiap
variabel beserta aspek-aspek yang ada di dalamnya, dengan menggunakan rumus:
= × 100
Keterangan : X = persentase total yang diperoleh
A = jumlah skor yang diperoleh pada setiap variabelaspek B = jumlah skor total maksimum pada setiap variabelaspek
c. Pembacaan kesimpulan kemandirian belajar siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan kriteria yang diadaptasi dari pedoman
penilaian Suharsimi Arikunto, 2010: 192 seperti pada tabel berikut:
Tabel 4. Klasifikasi persentase untuk Skor Hasil Observasi No.
Persentase skor yang diperoleh Kategori
1 76 ≤ X ≤ 100
Baik 2
51
≤ X ≤ 75
Cukup 3
26
≤ X ≤ 50
Kurang Baik 4
X ≤ 26
Tidak Baik
2. Data Angket Siswa Pedoman penskoran untuk angket yaitu untuk pernyataan positif +
maka skornya 5 jika jawabannya “sangat sering”, skor 4 jika jawabannya
“sering”, skor 2 jika jawabannya “kadang-kadang”, dan skor 1 jika jawabannya “jarang”. Penskoran angket untuk pernyataan negatif - maka
skornya 1 jika jawa bannya “sangat sering”, skor 2 jika jawabannya
“sering”, skor 4 jika jawabannya “kadang-kadang”, dan skor5 jika jawabannya “jarang”.
Hasil angket akan dianalisa sebagai berikut: 1 Masing-masing butirpernyataan dikelompokkan sesuai dengan aspek
yang diamati. 2 Berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat, kemudian hitung
jumlah skor tiap-tiap butir pernyataan sesuai dengan aspek yang diamati. Cara menghitung persentase angket yaitu:
Persentase =
skor keseluruhan yang diperoleh siswa jumlah siswa ×skor maksimum
x 100
3 Jumlah hasil skor yang diperoleh pada setiap aspek selanjutnya dipersentase dan dikategorikan sesuai dengan kualifikasi hasil angket
untuk meningkatkan kemandirian belajar matematika siswa.
Tabel 5. Klasifikasi Hasil Persentase Skor Angket No.
Persentase skor yang diperoleh Kategori
1 76 ≤ X ≤ 100
Baik 2
51 ≤ X ≤ 75
Cukup 3
26 ≤ X ≤ 50
Kurang Baik 4
X ≤ 26 Tidak Baik
X = persentase rata-rata skor angket dari tiap indikator.
3. Data Hasil Tes Evaluasi Tes evaluasi pada siklus I berbentuk uraian yang terdiri dari 20
soal.Jumlah nilai maksimal pada tes evaluasi siklus I adalah 100, sedangkan pada siklus II tes evaluasi berbentuk uraian terdiri dari 5
soal.Jumlah nilai maksimal pada tes evaluasi siklus II adalah 100. Sedangkan pedoman yang digunakan untuk menggolongkan nilai rata-
rata tersebut ke dalam kategori rendah, sedang, atau tinggi digunakan pedoman sebagai berikut:
Tabel 6.Penggolongan Nilai Rata-rata Kelas No.
Persentase skor yang diperoleh Kategori
1 66,68 ≤ X ≤ 100
Tinggi 2
33,34 ≤ X ≤ 66,67 Sedang
3 0 ≤ X ≤ 33,33
Rendah X = nilai rata-rata kelas
Setelah diperoleh nilai tes siswa, langkah selanjutnya yang peneliti lakukan adalah menghitung nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan
belajar siswa pada masing-masing siklus.Siswa dikatakan telah tuntas belajar jika memenuhi kriteria ketuntasan belajar minimal yang telah
ditetapkan pihak SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Kriteria yang dimaksud yakni apabila minimal 80 dari jumlah total siswa dalam satu kelas telah
mencapai ketuntasan belajar individu. Sedangkan siswa dikatakan telah mencapai ketuntasan belajar individu untuk mata pelajaran matematika
apabila nilai minimal yang diperoleh yakni 75. Datahasil observasi, angket, dan tes disajikan secara deskriptif maupun
tabel agar lebih mudah dianalisis. Langkah selanjutnya yakni membandingkan data hasil angket, observasi, dan tes evaluasi untuk
mengecek keabsahan data. Untuk memperkuat data digunakan pula dokumen yang berupa foto-foto selama proses pembelajaran berlangsung.
Data yang telah dianalisa tersebut kemudian digunakan untuk menarik kesimpulan.
H. Indikator Keberhasilan