3. Faktor Pembelajaran
Pembelajaran learning menurut Kotler 2005: 217 didefinisikan sebagai
perubahan perilaku individu yang muncul karena pengalaman. Pada dasarnya semua perilaku manusia berasal dari belajar. Proses belajar berlangsung melalui
drive dorongan, stimuli rangsangan, cues petunjuk, responses tanggapan, dan reinforcement penguatan, yang saling mempengaruhi. Menurut Kotler
2001: 198 menyatakan sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar. Bebarapa pengertian proses belajar dikemukakan oleh penulis buku perilaku
konsumen. Menurut Solomon 1999: 17 belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen yang diakibatkan oleh pengalaman. Schiffman dan Kanuk 2000:
160 dari perspektif pemasaran, proses belajar konsumen dapat diartikan sebagai sebuah proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan dan pengalaman
pembelian dan konsumsi yang akan dia terapkan pada perilaku yang terkait dimasa datang.
Engel, Blackwell dan Miniard 1995: 514 mendefinisikan belajar adalah suatu
dimana pengalaman akan membawa pada perubahan pengatahuan, sikap dan atau perilaku. Loudan dan Della Bitta 1993: 89 belajar adalah dapat dipandang
sebagai perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang muncul akibat pengalaman. Dari beberapa pendapat tersebut dapatlah disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses untuk memperoleh pengatahuan dan pengalaman yang akan mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku yang relatif permanen.
Pembelajaran learning merupakan istilah yang dipergunakan untuk menguraikan proses dengan mana memori dan perilaku diubah sebagai suatu hasil dari proses
informasi secara sadar dan tak sadar Suprapto dan Nandan Limakrisna, 2007: 115. Pembelajaran bisa terjadi dalam tingkat keterlibatan tinggi dan rendah.
Suatu pembelajaran termasuk dalam suasana tinggi kalau konsumen termotivasi untuk memproses atau mempelajari bahanya. Keterlibatan merupakan fungsi
interaksi antar individu, stimulus, dan situasi. Pembelajaran dalam suasana katerlibatan rendah dimana konsumen tidak mempunyai motivasi untuk
memproses atau mempelajari bahan-bahan. 4. Faktor Keyakinan dan Sikap
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong 2001: 218 mendefinisikan keyakinan
belief sebagai pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu, dan sikap attitude sebagi evaluasi, perasaan, dan kecenderungan yang relative konsisten
dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan. Sedangkan sikap menggambarkan evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang secara
relative konsisten terhadap suatu objek atau gagasan. Sikap menempatkan orang pada suatu kerangka berpikir tentang menyukai atau tidak menyukai sesuatu,
bergerak mendekat atau menjauh dari hal itu. Menurut Vardiansah 2008: 5 keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukan oleh
manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan suatu sikap, maka keyakinan seseorang
tidak selalu benar atau keyakinan semata bukanlah suatu kebenaran.
Menurut Kotler dan Amstrong 2001: 21 sikap attitude sebagi evaluasi, perasaan, dan kecenderungan yang relative konsisten dari seseorang terhadap
suatu objek atau gagasan. Sikap menggambarkan evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang secara relative konsisten terhadap suatu objek atau
gagasan. Dalam http:id.wikipedia.orgwikisikap menjelaskan sikap adalah perasaan seseorang tentang obyek, aktivitas, peristiwa dan orang lain.
Sikap menempatkan orang pada suatu kerangka berpikir tentang menyukai atau
tidak menyukai sesuatu, bergerak mendekat atau menjauh dari hal itu. Sehingga sikap menjelaskan evaluasi kognitif perasaan emosional dan kecenderungan
tindakan seseorang yang menguntungkan atau tidak menguntungkan terhadap suatu objek.
Menurut Azwar 2000: 23 dalam http:creasoft.files.wordpress.comsikap
menyatakan bahwa struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu:
1. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh
individu pemilik sikap. 2.
Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional.
3. Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku
tertentusesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.
E. Kerangka Pemikiran