e. Pendapatan Keluarga Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Pendapatan Keluarga Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Tahun 2015
Pendapatan N
Persentase
UMR 16
53.3 UMR
14 46,7
Total 30
100
Berdasarkan tabel 5.5 diatas menunjukkan responden dengan pendapatan UMR Rp. 2.200.000,- bulan lebih banyak
sebanyak 16 orang 53,3 , dibandingan dengan responden dengan pendapatan keluarga UMR Rp. 2.200.000,- bulan
sebanyak 14 orang 46,7.
2. Kepatuhan Minum Tablet Besi Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Kepatuhan Responden pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol pada Pengukuran
Pre Test dan
Post Test Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan
Berdasarkan tabel
5.6 menunjukkan
bahwa pada
pengukuran pretest kelompok intervensi terdapat 6 responden 40 yang patuh minum tablet besi dan 9 responden 60 yang
Kelompok Intervensi
Kelompok Kontrol
Kepatuhan N
Persentase n
Persentase
Pre Test Patuh
6 40
4 26,7
Tidak Patuh 9
60 11
73,3 Post Test
Patuh 12
80 7
46,7 Tidak Patuh
3 20
8 53,3
Total 15
100 15
100
tidak patuh minum tablet besi, sedangkan pada pengukuran posttest setelah dilakukannya intervensi selama 4 minggu terdapat 12
responden 80 yang patuh minum tablet besi, 3 responden 20 yang tidak patuh minum tablet besi.
Pada pengukuran pretest kelompok kontrol lebih banyak ibu hamil yang tidak patuh minum tablet besi sebesar 73,3,
dibandingkan responden yang patuh sebanyak 4 orang 26,7. Sedangkan pada pengukuran posttest setelah diberikan pedidikan
kesehatan tanpa diberikan sms reminder lebih banyak responden yang tidak patuh sebanyak 7 orang 53,3, dibandingkan
responden yang tidak patuh sebanyak 8 orang 46,7.
C. Analisis Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan dan sms reminder terhadap kepatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet besi. Sebelum dilakukan analisis bivariat, sebelumnya harus dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal Santoso, 2010. Karena pada penelitian ini jumlah sampel penelitian 50, yaitu 15 per kelompok
sehingga uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk. Distribusi data dikatakan normal jika nilai kemaknaan p 0,05 , distribusi data
dikatakan tidak normal jika nilai kemaknaan p 0,05 Dahlan 2012 ; Santoso, 2009.
Variabel kepatuhan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada pretest dan posttest memperoleh nilai significancy 0,000
p0,05 dapat dikatakan memiliki distribusi data yang tidak normal karenanya tidak memenuhi syarat untuk uji parametrik, sehingga
menggunakan uji nonparametrik uji Wilcoxon. Karena pada penelitian ini memiliki distribusi data tidak normal, maka median dijadikan ukuran
pemusatan dan minimum dan maksimum sebagai ukuran penyebaran Dahlan, 2012.
1. Perbedaan Kepatuhan Kelompok Kontrol pada Pretest dan
Posttest
Berikut ini adalah perbedaan kepatuhan kelompok kontrol pada pengukuran pretest dan posttest dan sekaligus mengidentifikasi
kemaknaan perbedaannya. Analisis yang digunakan aadalah uji Wilcoxon.
Tabel 5.7 Perbedaan Kepatuhan Kelompok Kontrol pada
Pretest dan Posttest Tahun 2015
Kepatuhan N
Median min-maks
Z Sig.
2 tailed
Pretest 15
2 1-2 1.732
0.083 Posttest
15 2 1-2
Berdasarkan tabel 5.8 terlihat bahwa nilai asymp.sig 2 tailed adalah 0,083. Disini probabilitas didapatkan lebih dari 0,05
sehingga dapat dikatakan tidak ada perbedaan kepatuhan yang bermakna pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah
dilakukannya pendidikan kesehatan. Skor median pada kelompok kontrol antara sebelum dan sesudah sama Md1=Md2=2.
2. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dan SMS Reminder terhadap Perbedaan Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet
Besi Kelompok Intervensi Pada Pretest dan Posttest
Berikut ini adalah perbedaan kepatuhan kelompok intervensi pada pengukuran pretest dan posttest dan sekaligus mengidentifikasi
kemaknaan perbedaannya. Analisis yang digunakan adalah uji Wilcoxon.
Tabel 5.8 Pengaruh Pendidikan Kesehatan dan SMS Reminder terhadap
Perbedaan Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi Kelompok Intervensi Pada Pretest dan Posttest
Berdasarkan tabel 5.8, terlihat bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan dan SMS reminder terhadap kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet besi. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan median kepatuhan, pretest dan posttest pada kelompok intervensi
yang menghasilkan P value 0,014. Secara statistik hal ini berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan dan SMS reminder terhadap
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi, atau dengan kata lain Ho ditolak.
Kepatuhan N
Median min-maks
Z Sig
2.tailed
Pre-test 15
21-2 -2,449
0.014 Post-test
15 11-2
3. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dan SMS Reminder terhadap Perbedaan Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet
Besi Kelompok Intervensi dibandingkan Kelompok Kontrol
Berikut ini adalah perbedaan kepatuhan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet
besi. Analisis yang digunakan adalah uji Mann Whitney
Tabel 5.9 Pengaruh Pendidikan Kesehatan dan SMS Reminder terhadap
Perbedaan Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi Kelompok Intervensi dibandingkan Kelompok Kontrol
Kepatuhan N
Mean Rank Z
Sig. 2 tailed
Kelompok intervensi
15 12.00
-2,607 0,009
Kelompok kontrol
15 19.00
Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan bahwa nilai significancy 0,009 p0,05 dan dilihat dari nilai Z skor didapatkan 2,607 5, Z=
1,96 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepatuhan yang bermakna antara kelompok intervensi mendapatkan
pendidikan kesehatan dan sms reminder dan kelompok kontrol hanya mendapatkan pendidikan kesehatan saja.