3. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dan SMS Reminder terhadap Perbedaan Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet
Besi Kelompok Intervensi dibandingkan Kelompok Kontrol
Berikut ini adalah perbedaan kepatuhan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet
besi. Analisis yang digunakan adalah uji Mann Whitney
Tabel 5.9 Pengaruh Pendidikan Kesehatan dan SMS Reminder terhadap
Perbedaan Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi Kelompok Intervensi dibandingkan Kelompok Kontrol
Kepatuhan N
Mean Rank Z
Sig. 2 tailed
Kelompok intervensi
15 12.00
-2,607 0,009
Kelompok kontrol
15 19.00
Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan bahwa nilai significancy 0,009 p0,05 dan dilihat dari nilai Z skor didapatkan 2,607 5, Z=
1,96 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepatuhan yang bermakna antara kelompok intervensi mendapatkan
pendidikan kesehatan dan sms reminder dan kelompok kontrol hanya mendapatkan pendidikan kesehatan saja.
62
BAB VI PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi karakteristik usia, paritas, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Berikut penjelasan
mengenai karakteristik tersebut:
1. Karakteristik Usia
. Hasil statistik pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pisangan ini berada direntang
usia 26 tahun-35 tahun dan 17-25 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Indreswari, Hardinsyah Damanik 2008 bahwa
usia responden pada penelitian tersebut berkisar antara 20 hingga 40 tahun. Ibu muda yang melakukan Antenatal Care ANC biasanya rajin
dan aktif mengikuti penyuluhan di Posyandu dibandingkan dengan ibu hamil yang usia nya tergolong tua dan bukan kehamilan anak pertama
Jamil, 2002 dalam Mariyam dkk, 2007. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dewanti, Andrajati, Supardi
2015 di dua puskesmas Kota Depok didapatkan bahwa ada hubungan antara usia dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi. Hasil
analisis Riskesdas 2010 bahwa ibu hamil yang berada pada rentang usia 20 tahun – 34 tahun lebih banyak yang patuh dalam mengkonsumsi tablet
besi selama 90 hari. Sedangkan pada usia ibu hamil yang 20 tahun dan 35 tahun lebih banyak tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet besi.
Perlu diperhatikan pada kelompok ibu hamil 20 tahun dan 35 tahun,
mengalami kehamilan 4 kali, serta jarak kelahiran 24 bulan adalah kelompok ibu hamil yang sebenarnya membutuhkan tablet besi.
2. Karakteristik Paritas
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa sebagian besar paritas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pisangan dengan responden ibu
multipara atau ibu hamil yang sudah 2 sampai 5 kali melahirkan. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penlitian yang dilakukan oleh Hernawati
Jaya 2013 mengenai hubungan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dengan status anemia ibu hamil di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur
Kabupaten Lombok Timur bahwa dilihat dari paritas sampel pada penelitian tersebut adalah sebagian besar merupakan Multipara sebesar
56,7. Paritas multipara merupakan paritas yang tergolong aman untuk melahirkan.
Berdasarkan Riskesdas 2010, dalam hal paritas, semakin banyak jumlah paritas, semakin ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi tablet besi.
Hal ini di dukung oleh Mariyam, Yuliati, Rahayu 2007 di Puskesmas Ngawen Gunung Kidul, bahwa ada hubungan antara paritas dengan
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi dengan nilai p 0,05. Ibu hamil dengan kehamilan kedua, ketiga, dan seterusnya merasa
kehamilan tersebut sebagai hal yang normal, biasa dan sudah pernah melahirkan, sehingga konsep tersebut mengakibatkan menurunnya
perhatian terhadap pemeliharaan kehamilannya Wijayanto, 2001 dalam Mariyam dkk, 2007. Keadaan tersebut membahayakan bagi kesehatan ibu
hamil, karena semakin tua umur ibu maka kondisi kesehatan semakin