menjadi responden. Responden yang bersedia selanjutnya diminta menandatangani lembar informed consent.
5. Menanyakan kepada responden jumlah tablet besi yang sudah diminum dalam satu bulan terakhir Pre test.
6. Memberikan penkes kepada responden setelah mendapatkan persetujuan dari responden.
7. Pendidikan kesehatan akan dilakukan di ruang KIA yang ada di Puskesmas Pisangan.
8. Peneliti mengunjungi rumah renponden untuk menghitung jumlah tablet besi yang dimiliki responden
yag nantinya akan dikalkulasikan dengan jumlah tablet besi diakhir penelitian
9. Setelah penkes dilakukan, membuat kontrak tindak lanjut bahwa setiap minggu peneliti akan mengirimkan SMS reminder atau
pengingat minum tablet besi. 10. Waktu untuk melakukan
SMS reminder adalah satu minggu setelah dilakukan penkes. SMS tersebut dikirim satu minggu
sekali ke responden. Untuk hari pengiriman SMS disesuaikan dengan hari responden diberikan penkes, serta jamnya pukul
09.00 pagi. 11. Evaluasi akhir atau post test dilakukan setelah dilakukan penkes
dan SMS reminder selama 1 bulan. Untuk melakukan evaluasi akhir peneliti mendatangi rumah responden kembali. Peneliti akan
melihat jumlah tablet besi yang tersisa Post test.
b. Kelompok Kontrol
1. Mengidentifikasi responden yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Untuk kelompok kontrol dilakukan setelah seluruh
responden pada kelompok intervensi. 2. Meminta calon responden yang terpilih agar bersedia menjadi
responden setelah mendapatkan penjelasan tentang tujuan, manfaat dan prosedur penelitian serta hak dan kewajiban
selama menjadi responden. Responden yang bersedia selanjutnya diminta menandatangani lembar informed consent.
3. Menanyakan jumlah teblet besi yang diminum dalam satu bulan terakhir Pre test.
4. Memberikan penkes mengenai pengkonsumsian tablet besi bagi ibu hamil kepada responden.
5. Mendatangi rumah responden untuk menghitung jumlah tablet besi yang dimiliki responden. Yang nantinya akan
dibandingkan dengan jumlah tablet yang tersisa di evaluasi akhir atau post test.
6. Kontrak waktu dengan responden bahwa 1 bulan kemudian peneliti akan berkunjung kembali untuk melakukan evaluasi
akhir atau post test. 7. Evaluasi akhir atau post test dilakukan 1 bulan setelah evaluasi
awal atau pre test pada kelompok kontrol dengan melihat jumlah tablet besi yang tersisa.
3. Prosedur Penyelesaian a. Peneliti memeriksa kelengkapan data setelah dilakukan pre test,
intervensi dan post test. b. Melakukan
seleksi data
yang sesuai
kemudian diolah
menggunakan komputer. c. Membuat laporan hasil penelitian.
E. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah berdasarkan tahapan dibawah ini Hastono, 2007 ; Wasis, 2008 :
1. Editing Editing dilakukan untuk mencermati kelangkapan dari pertanyaan
yang dijawab oleh peneliti, melihat apakah catatan tersebut sudah jelas dan mudah dibaca, dan melihat apakah coretan yang ada
sudah diperbaiki. Dalam tahap editing ini jangan sekali-kali untuk merubah keaslian dari data tersebut karena akan melanggar prinsip
kejujuran intelektual. 2. Coding
Coding adalah pemberian kode-kode tertentu pada jawaban responden. Apabila yang digunakan adalah analisis kuatitatif, kode
yang diberikan adalah dalam bentuk angka. Jika angka itu berlaku sebagai skala pengukuran, angka itu disebut skor. Untuk kelompok
intervensi diberi kode A dan untuk kelompok kontrol diberi kode B. Untuk pengukuran awal atau pre test diberi kode a dan untuk
pengukuran akhir atau post test diberi kode b. 3. Processing atau Entry Data
Memproses data agar data yang sudah di- entry dapat dianalisi. Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari
kuesioner ke paket program komputer. Salah satu paket program yang sudah umum digunakan untuk entry data adalah paket
program SPSS for Window. 4. Tabulasi
Tabulasi adalah menyajikan data, terutama pengolahan data yang akan menjurus ke analisis kuantitatif. Biasanya pengolahan data
seperti ini menggunakan tabel, baik tabel distribusi frekuensi maupun tabel silang.
5. Cleaning Cleaning pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan
kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Cara yang dilakukan pada tahap ini adalah membuat distribusi
frekuensi masing-masing variabel untuk mendeteksi adanya missing data , setelah itu mengetahui variasi data dengan
mengeluarkan distribusi frekuensi masing-masing variabel dan mendeteksi adanya ketidak kosistensi dengan menghubungkan
variabel yang diteliti.
F. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner data demografi, lembar ceklis dan lembar
konsumsi tablet besi. Kuesioner yaitu pengambilan data dengan
memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan harapan responden memberikan jawaban atas daftar
pertanyaan tersebut . Sedangkan lembar ceklis penkes dan SMS reminder yaitu pengambilan data dengan mengisi lembar ceklis apabila responden
sudah dilaksanakan penkes dan diberikan SMS reminder setiap satu
minggu sekali dalam waktu 1 bulan. Lembar konsumsi tablet besi yaitu pengambilan data dengan menuliskan jumlah obat yang di miliki ibu dan
jumlah sisa obat yang diminum serta hasil akhirnya akan dihitung mnggunakan rumus pill count untuk mengetahui ibu patuh atau tidak
patuh. Rumus penghitungan Pill Count
Kepatuhan = Jumlah obat – jumlah sisa obat x 100 Jumlah obat
Kuesioner ini terdiri dari 1 bagian yaitu kuesioner data umum antara lain:
a. Kuesioner data umum Tentang biodata responden yakni data ibu hamil meliputi umur,
pendidikan terakhir, pekerjaan, alamat, paritas, dan pendapatan.
G. Analisis Data 1. Analisa Univariat
Analisis univariat merupakan
analisis tiap variabel yang dinyatakan dengan menggambarkan dan meringkas data dengan cara
ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik Setiadi, 2007. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian. Bentuk analisi univariat tergantung dari jenis datanya Notoatmodjo, 2010. Data univariat yang dianalisis pada penelitian ini
mencakup data demografi dan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi yang dihasilkan dalam bentuk distribusi frekuensi dan
persentase dari setiap variabelnya.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis yang digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel yaitu antara variabel bebas dengan
variabel terikat Budiharto, 2008. Sebelum dilakukan analisis bivariat, sebelumnya harus dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal Santoso, 2010. Setiap variabel data akan dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji
Shapiro-Wilk karena jumlah sampel penelitian 50, yaitu 15 per
kelompok dengan nilai kemaknaan p 0,05. Jika distribusi data normal, maka mean dijadikan ukuran pemusatan dan standar deviasi sebagai ukuran
penyebaran dan dilanjutkan dengan uji parametrik pada analisis inferens. Jika distribusi data tidak normal, maka median dijadikan ukuran pemusatan
dan minimum dan maksimum sebagai ukuran penyebaran serta dilakukan uji nonparametrik pada analisis inferensi Dahlan, 2012.
Dalam penelitian ini analisis bivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dan SMS reminder variabel independent
terhadap kepatuhan ibu hamil variabel dependent dalam mengkonsumsi tablet besi. Metode analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi
perbedaan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi sebelum dan sesudah intervensi berpasangan, jika data terdistribusi
normal maka teknik analisis yang digunakan adalah analisis t berpasangan dengan tingkat kemaknaan 95 alpha 0,05 dan jika data tidak
terdistribusi normal maka teknik analisis yang digunakan adalah uji Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan 95 alpha 0,05 untuk masing-
masing kelompok intervensi dan kontrol Dahlan, 2012.Untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi antara kelompok intervensi dan kelompok
kontrol, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Shapiro Wilk karena jumlah sampel penelitian 50, yaitu 30 responden
dengan nilai kemaknaan p 0,05. Jika data terdistribusi normal teknik analisis yang digunakan adalah uji t tidak berpasangan dengan tingkat
kemaknaan 95 alpha 0,05 dan jika data tidak terdistribusi normal teknik analisis yang akan digunakan adalah uji Mann Whiteney dengan tingkat
kemaknaan 95 alpha 0,05 Dahlan, 2012.
H. Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan sebuah penelitian mengingat penelitian keperawatan akan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penulisan harus diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi dalam penelitian
Hidayat,2008. Masalah dalam etika keperawatan menurut Hidayat 2008 antara lain:
a. Informed Consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum
penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed consent adalah agar
responden mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika responden
bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,
maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain:
partisipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah
yang akan terjadi, manfaat kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi dan lain-lain.
b. Anonimity Tanpa nama Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat
ukur dan hanya memberikan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
c. Confidentiality Kerahasiaan Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
52
BAB V HASIL PENELITIAN
Bab ini memaparkan secara lengkap hasil penelitian mengenai pengaruh pendidikan kesehatan dan sms reminder terhadap kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet besi di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan. Proses pengambilan data dilakukan 5 minggu dari tanggal 20 April 2015 sampai 28 Mei
2015. Pendidikan kesehatan dilakukan di Puskesmas Pisangan dan SMS reminder dilakukan selama 3 minggu.
A. Deskripsi Umum Tempat Penelitian
Puskesmas Pisangan terletak di Perumahan Pondok Hijau, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur. Wilayah kerja Puskesmas Pisangan terdiri
dari 2 kelurahan yaitu Kelurahan Pisangan dan Kelurahan Cirendeu dengan total jumlah penduduk sebanyak 52.328 Tahun 2013. Berikut ini adalah visi, misi,
motto dan sumber daya kesehatan di Puskesmas Pisangan.
1. Visi
Puskesmas Pisangan mempunyai visi yaitu: dengan iman dan taqwa mewujudkan masyarakat Pisangan setia, amanah, siaga, mandiri, hidup sehat
melalui akselerasi upaya kesehatan guna mewujudkan Tangerang Selatan sehat 2015.