Teknik Analisis Data DESKRIPSI DISPOSISI BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Disposisi berpikir kritis matematis siswa dalam pembelajaran yang telah dilakukan dalam pembelajaran Socrates tidak muncul dengan dominan atau hanya muncul pada beberapa siswa yaitu B1, B2, B5, B8, B12, B22, B15, B3, dan B20. Sementara itu, sebagian besar siswa lain memunculkan disposisi yang bukan merupakan disposisi berpikir kritis dan terdapat dua siswa yaitu B24 dan B26 yang tidak memunculkan disposisi berpikir kritis matematisnya. 2. Bagi siswa yang memunculkan disposisi berpikir kritisnya dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Socrates Kontekstual, indikator disposisi berpikir kritis matematis yang banyak muncul adalah analitis, kepercayaan diri dalam berpikir kritis, serta sistematis. 3. Disposisi berpikir kritis siswa dengan indikator kepercayaan diri dalam berpikir kritis, analitis serta pencarian kebenaran dapat muncul ketika guru memberikan serangkaian pertanyaan sebagai validasi kebenaran jawabannya. 4. Disposisi berpikir kritis siswa dengan indikator analitis dan sistematis dapat muncul dengan pembelajaran yang memberikan keleluasaan untuk mengontruksi sendiri pengetahuan mereka pada pengerjaan permasalahan baik secara individu maupun diskusi kelompok. 142 5. Siswa yang tidak menyenangi atau tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup baik pada pembelajaran dengan tanya jawab, tetap dapat memunculkan disposisi berpikir kritisnya pada pembelajaran dengan menggunakan salah satu komponen pendekatan Kontekstual yaitu masyarakat belajar. 6. Interpretasi disposisi berpikir kritis matematis siswa setelah pembelajaran Socrates Kontekstual berkategori tinggi. Hal ini terlihat pada profil perhitungan skala yaitu 57,7 dari 27 siswa berkategori tinggi dan tidak ada yang berkategori sedang, rendah, dan sangat rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta proses yang telah dilakukan, dapat dikemukakan saran yaitu sebagai berikut. 1. Kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian tentang sikap siswa khususnya disposisi berpikir kritis siswa disarankan untuk dapat mendekatkan diri pada siswa dan mengenal karakterisktik siswa sebelum memulai penelitian agar siswa menunjukkan prilaku yang lebih alami 2. Kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan menggunakan alat perekam video lebih baik menggunakan alat perekam lebih dari satu dan diletakkan dibagian-bagian yang fokus pada segala arah agar mendapatkan data keseluruhan siswa sehingga lebih memudahkan dalam menyajikan data. 3. Pada penelitian ini, pembelajaran Socrates Kontekstual telah memunculkan disposisi berpikir kritis siswa walaupun hanya dalam kurun waktu sebulan. Akan tetapi, disposisi berpikir kritis siswa lebih sering muncul pada pembelajaran yang memberikan keleluasaan kepada siswa untuk 143 mengontruksi sendiri pengetahuan mereka pada pengerjaan permasalahan baik secara individu maupun diskusi kelompok. Untuk itu, kepada guru yang ingin menggunakan metode Socrates yang bertujuan untuk dapat memunculkan disposisi berpikir kritis matematis siswa secara maksimal hendaknya lebih mendekatkan diri kepada siswa dan menciptakan suasana belajar yang nyaman agar siswa tidak merasa takut untuk menjawab setiap pertanyaan guru yang semakin lama semakin kompleks. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. 2007. Tes Pretasi: fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baharun, Hossain. 2014. Metode Pembelajaran Socrates. [Online]. Tersedia: http:id.scribd.com. Diakses pada tanggal 28 Desember 2014 pukul 08.00 WIB Connie. 2006. Aproaches to evaluate critical thinking dispositions. [Online]. Tersedia: http:edisdat.ied.edu.hk. Singapore: National Institute of Education, Nanyang Technological University. Depdiknas. 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah: Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual Buku 5. Jakarta: Depdiknas Dina. 2012. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Analitis Siswa SMA. [Online]. Tersedia: http:repository.upi.edu. Diakses pada tanggal 6 Maret 2015 pukul 20.30 WIB Ghufron. 2010. Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group. Glazer, E. 2001. Using Internet Primary Sources To Teach Critical Thinking Skills In Mathematics. London: Greenwood Press. Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategy Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelarated Learning. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama Hadi, Sutrisno. 1993. Metodologi Research, Jilid I. Yogyakarta: Andi Offset. Hanifah, Tasyami Fitria. 2013. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pendekatan Model Elictina Activies MEAS Dalam Pembelajaran Matematika. http:repository.upi.edu. Bandung: UPI. Diakses tanggal 14 Januari 2015 pukul 22.25 WIB

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN SOCRATES DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian Deskriptif Kualitatif Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 10 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 57

PENERAPAN METODE SOCRATES PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (Penelitian Deskriptif Kualitatif pada Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran

8 52 122

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 24 67

ANALISIS DESKRIPTIF DISPOSISI BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif di SMP Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 13 89

ANALISIS SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 19 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 27 96

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian Kuantitatif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 22 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 10 75

DESKRIPSI DISPOSISI BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 19 81

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 6 67

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 12 50

ANALISIS DESKRIPTIF SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII-J SMP Negeri 8 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 34 86