2.1.2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil nyata yang dicapai oleh pesrta didik setelah mengalami proses belajar guna mengetahui seberapa besar kompetensi yang sudah
tercapai. Suprijono 2012:5 menjelaskan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan
keterampilan. Hasil belajar juga dapat dikatakan sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Rifa’I dan Anni 2012:69 menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan
belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu, hasil belajar dapat dilihat dari
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembelajar setelah mengalami proses belajar.
Bloom dalam Rifa’I dan Anni 2012:70 menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaituranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Ranah kognitif merupakan ranah yang berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual yang mencakup kategori
pengetahuaningatan, pemahaman, penerapanaplikasi, analisis, evaluasi, dan kreasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang
ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan
materi pembelajaran pada satu pokok bahasan. Hasil belajar yang baik hanya dapat dicapai melalui proses pembelajaran yang optimal.
2.1.3. Pendidikan Kewarganegaraan di SD
2.1.3.1. Hakikat PKn di Sekolah Dasar Pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan yang diberikan
kepada siswa di sekolah untuk mengajarkan cara menjadi warga negara yang baik dan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air di dalam diri siswa. Dalam Kajian
Kebijakan Kurikulum 2007 disebutkan bahwa mata pelajaran PKn pada hakikatnya merupakan pendidikan yang mengarah pada terbentuknya warga
Negara yang baik dan bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai dan dasar Negara Pancasila. Menurut Winataputra 2007:1.4 istilah kewarganegaraan digunakan
dalam perundangan mengenai status formal warga negara dalam suatu negara, misalnya peraturan tentang diri kewarganegaraan dan peraturan tentang
naturalisasi. Secara konseptual istilah kewarganegaraan diadopsi dari kata citizenship, yang secara umum diartikan sebagai hal-hal yang terkait pada status
hukum dan karakter warga negara. Sebagaimana digunakan dalam perundang- undangan kewarganegaraan untuk status hukum warga negara dan pendidikan
kewarganegaraan untuk program pengembangan karakter warga negara secara kurikuler.
Berdasarkan penjelasan tersebut, PKn merupakan pendidikan yang membekali siswa pengetahuan dan kemampuan agar dapat menjadi warga negara
yang baik dan taat terhadap peraturan perundang-undangan, serta memiliki karakter pribadi yang luhur agar dapat hidup bersama di lingkungan sekitarnya.
PKn juga merupakan pendidikan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban warga negara menyangkut hubungan dengan negara yang diatur di dalam undang-
undang. 2.1.3.2. Tujuan PKn di Sekolah Dasar
Tujuan mata pelajaran PKn adalah untuk membentuk karakteristik dan watak warga negara yang baik. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang
standar isi
menyatakan bahwa
tujuan mata
pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan adalah untuk memberikan kompetensi-kompetensi sebagai berikut.
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lainnya. d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran PKn adalah untuk menjadikan warga negara yang baik, yaitu
membentuk warga negara agar mau dan sadar akan hak dan kewajibannya.
Diharapkan siswa kelak dapat menjadi anak yang cerdas, terampil, bertanggung jawab, dan dapat mengikuti kemajuan teknologi.
2.1.3.3. Ruang Lingkup PKn di Sekolah Dasar Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006, ruang lingkup mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut. a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara,
sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indoensia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan
daerah, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
c. Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan,
penghormatan, dan perlindungan HAM. d. Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan
warga negara.
e. Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar
negara dengan konstitusi. f. Kekuasaan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintah daerah dan otonomi, pemerintahan pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem
pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi. g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka. h. Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional dan mengevaluasi globalisaisi
. Berdasarkan uraian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa PKn
merupakan pendidikan yang membekali siswa pengetahuan dan kemampuan dasar menjadi warga negara yang taat pada peraturan undang-undang dan memiliki
karakter pribadi yang luhur, sehingga bisa membaur di dalam kehidupan bermasyarakat. Mata pelajaran PKn secara umum berfungsi sebagai pendidikan
yang menanamkan nilai dan moral pada siswa sehingga sangat penting untuk diberikan untuk menciptakan penerus bangsa yang bermoral.
2.1.4. Media Pembelajaran