uji coba sasaran pengguna produk menunjukkan peningkatan terhadap hasil belajar.
Penelitian juga dilakukan oleh Sushanta Kumar Roul pada tahun 2014 dengan judul
“Language Development of the Preschool Children: The Effects of an Audio-
Visual Intervention Program in Delhi”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbandingan skor postest yang tidak menggunakan media audio
visual dan skor postest dengan menggunakan media audio visual. Perbandingan nilai rata-rata menunjukkan bahwa penggunaan audiovisual memperoleh skor
rata-rata jauh lebih tinggi. Ini berarti bahwa program intervensi audiovisual memiliki efek positif pada perkembangan bahasa anak-anak prasekolah.
Penelitian yang dilakukan oleh Kristian Kiili, Keith Devlin, Arttu Perttula, Paulina Tuomi, dan Antero Lindsted pada tahun 2015 dengan judul
“Using Video Games To Combine Learning And Assessment In Mathematics Education”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan video permainan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami proses pembelajaran. Video ini
menarik dan efektif digunakan dalam proses pembelajaran.
2.3. KERANGKA BERPIKIR
Pengumpulan data dilakukan pertama kali sebelum mengembangkan media video pembelajaran yaitu dengan melalui wawancara dan data nilai hasil
belajar PKn siswa kelas IV SDN Purwoyoso 01. Proses pembelajaran PKn di kelas, guru sudah menggunakan media untuk menunjang proses berlangsungnya
pembelajaran, namun guru belum optimal dalam penggunaan media di dalam
pembelajaran. Guru belum menggunakan media yang berbasis IT untuk menunjang proses pembelajaran PKn. Media yang digunakan oleh guru hanya
berupa buku paket dan LKS untuk latihan soal-soal. Keterbatasan guru dalam penggunaan media memberikan dampak yang kurang baik bagi siswa, sehingga
siswa menjadi kurang tertarik dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, siswa merasa jenuh, dan menjadikan siswa pasif. Hal itu menjadikan hasil belajar
n rendah. Peneliti melakukan analisis kurikulum yang dilakukan untuk mengetahui
SK dan KD yang terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kemudian peneliti menentukan materi yang akan digunakan dalam proses
pembuatan video pembelajaran PKn materi tentang globalisasi. Selanjutnya peneliti melakukan analisis kebutuhan guru dan siswa dengan menggunakan
angket. Kemudian, peneliti membuat storyboard desain media yang akan dikembangkan. Peneliti membuat media video pembelajaran sesuai dengan
storyboard yang sudah dibuat. Setelah itu, peneliti melakukan pengajuan validasi kepada tim validator. Media video pembelajaran yang sudah divalidasi oleh tim
validator, dapat diujikan ke lapangan. Diharapkan melalui video pembelajaran globalisasi dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa SDN Purwoyoso 01.
Adapun kerangka berpikir pada penelitian ini disajikan dalam bentuk diagram fishbone tulang ikan. Kelebihan diagram fishbone yaitu secara visual
diagramnya jelas serta dapat menggali ide secara detail Yuniarto, 2013: vol. 3. Pada diagram fishbone dalam penelitian ini, kerangka tulangnya menggambarkan
deskripsi kegiatan yang dilakukan dalam setiap langkah penelitian. Berikut kerangka berpikir pada penelitian ini.
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Pengembangan Media Video Pembelajaran
Sumber: Yuniarto 2013
2.4. HIPOTESIS PENELITIAN