11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. KAJIAN TEORI
2.1.1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan salah satu komponen kehidupan yang paling penting dalam kehidupan manusia. Belajar telah dimulai sejak manusia pertama ada di
dunia sampai berakhirnya kehidupan di muka bumi. Untuk memperoleh pengertian yang objektif tentang belajar di sekolah perlu dirumuskan secara jelas
pengertian belajar. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto,
2013:2. Menurut M.Syah 2009:63 belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap
jenis dan jenjang pendidikan. MenurutRifa’I dan Anni 2012:66 belajar merupakan proses penting bagi
perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Pendapat tersebut sesuai dengan
pemikiran Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009:10 menyatakan bahwa belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah stimulasi lingkungan,
melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas guru.
Menurur Darsono dalam Hamdani, 2011:22 ada beberapa ciri belajar, antara lain.
a. Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolok ukur keberhasilan belajar.
b. Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Jadi, belajar bersifat individual.
c. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dengan lingkungan. Hal ini berarti individu harus aktif apabila dihadapkan dengan lingkungan tertentu.
Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiliki berbagai potensi untuk belajar.
d. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor yang terpisah satu dengan yang lainnya. Menurut
Rifa’i dan Anni 2012:80 terdapat faktor yang mempengaruhi belajar yaitu sebagai berikut:
a. kondisi internal peserta didik. Kondisi internal peserta didik meliputi kondisi fisik dan psikis. Kondisi
fisik, misalnya kesehatan organ tubuh peserta didik. Siswa yang mengalami kelemahan di bidang fisik, seperti kesulitan membedakan warna, maka siswa akan
mengalami kesulitan dalam melukis. Kondisi psikis, misalnya siswa yang mengalami ketegangan emosional akan merasa kesulitan dalam mempersiapkan
diri untuk mengikuti pembelajaran;
b. kondisi eksternal peserta didik Faktor eksternal kompleksnya dengan kondisi internal peserta didik sama.
Beberapa kondisi eksternal seperti variasi dan tingkat kesulitan materi belajar stimulus yang dipelajari direspon, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan
dan budaya belajar masyarakat akan memengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang saling mempengaruhi dalam
proses belajar individu sehingga pada akhirnya dapat menentukan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Tahap selanjutnya setelah manusia melalui proses belajar adalah pembelajaran. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses seseorang untuk
membelajarkan proses belajar yang didapatkannya dari orang lain. Menurut Gagne dalam Rifa’I dan Anni, 2012:158 menyatakan bahwa pembelajaran
merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar
memungkinkan peserta didik memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Kustandi dan Sutjipto 2013:5 pembelajaran merupakan suatu usaha sadar gurupengajar untuk membantu siswa atau anak didiknya, agar
mereka dapat belajar sesuai kebutuhan dan minatnya. Dengan kata lain, pembelajaran adalah usaha-usaha terencana dalam memanipulasi sumber-sumber
belajar dalam diri siswa. Dalam proses pembelajaran siswa merupakan subjek belajar dan guru merupakan subjek yang mengajar.
Menurut aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha sadar guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau
stimulus. Sedangkan aliran kognitif mendefinisikan pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir agar mengenal dan
memahami sesuatu yang sedang dipelajari Hamdani, 2011:23. Kustandi dan Sutjipto 2013:5 mengidentifikasi ciri-ciri pembelajaran
yaitu sebagai berikut. a. Pada proses pembelajaran, guru harus menganggap siswa sebagai individu
yang mempunyai unsur-unsur dinamis yang dapat berkembang bila disediakan kondisi yang menunjang.
b. Pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas siswa karena yang belajar adalah siswa, bukan guru.
c. Pembelajaran merupakan upaya sadar dan sengaja. d. Pembelajaran bukan kegiatan insidental, tanpa persiapan.
e. Pembelajaran merupakan pemberian bantuan yang memungkinkan siswa dapat belajar.
Dari beberapa pendapat tentang konsep pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian proses yang dirancang pendidik untuk
membantu, memfasilitasi, mendukung, dan meningkatkan proses belajar peserta didik, sehingga berdampak pada hasil belajar yang meningkat dan tercapai tujuan
pembelajaran yang sudah ditetapkan.
2.1.2. Hasil Belajar