2. Salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan studi pada Fakultas
Hukum Universitas Lampung. 3.
Meningkatkan pengetahuan dan pengembangan wawasan ilmu bagi penulis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Perlindungan Hukum Konsumen 1. Pengertian Perlindungan Hukum Konsumen
Perlindungan adalah tempat berlindung atau merupakan perbuatan hal melindungi, misalnya memberi perlindungan kepada orang yang lemah.
5
Pemaknaan kata perlindungan secara kebahasaan memiliki kemiripan atau kesamaan dengan unsur-unsur, yaitu unsur tindakan melindungi, unsur pihak-
pihak yang melindungi, unsur cara-cara melindungi. Dengan demikian, kata perlindungan mengandung makna suatu tindakan perlindungan atau tindakan
melindungi pihak-pihak tertentu yang ditujukan untuk pihak tertentu dengan menggunakan cara-cara tertentu.
6
Hukum itu sendiri diartikan sebagai kumpulan peraturan atau kaedah yang mempunyai isi yang bersifat umum dan normatif, umum karena berlaku bagi
setiap orang dan norma karena menentukan apa yang seyogyanya dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan atau harus dilakukan serta menentukan bagaimana
caranya melaksanakan kepatuhan pada kaedah –kaedah,
7
Jadi perlindungan
5
W.J.S Poerdwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cetakan IX, Jakarta: Balai Pustaka, 1986, hlm.600
6
Wahyu Sasongko, Ketentuan- Ketentuan Pokok Hukum Perlindungan Konsumen, Lampung: Unila, 2007, hlm.30
7
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar , Yogyakarta: Liberty, 1991, hlm. 38.
hukum adalah jaminan perlindungan dari pemerintah kepada warga negara dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban, dan peranannya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perlindungan hukum yang diberikan untuk warga negara merupakan implementasi
atas prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia yang bersumber dari Pancasila dan prinsip Negara Hukum yang berdasarkan
Pancasila. Setiap orang berhat mendapatkan perlindungan hukum. Oleh karena itu terdapat banyak macam perlindungan hukum. Salah satunya ialah perlindungan
hukum terhadap konsumen.
8
AZ. Nasution mengemukakan bahwa hukum perlindungan konsumen merupakan bagian dari hukum konsumen. Hukum konsumen dapat diartikan sebagai
keseluruhan asas-asas atau kaidah-kaidah yang mengatur dan melindungi konsumen dalam hubungan dan masalah penyediaan dan penggunaan produk
barang danatau jasa antara penyedia dan penggunanya dalam kehidupan bermasyarakat. AZ Nasution juga memberikan batasan hukum perlindungan
konsumen yaitu keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mengatur dan melindungi konsumen dalam hubungan dan masalahnya dengan para
penyedia barang danatau jasa konsumen.
9
Hukum konsumen pada pokoknya lebih berperan dalam hubungan dan masalah konsumen yang kondisi para pihaknya berimbang dalam kedudukan sosial
ekonomi, daya saing, maupun tingkat pendidikan. Sementara perlindungan konsumen digunakan apabila konsumen dengan pelaku usaha yang mengadakan
8
Ahmadi Miru, prinsip-prinsip Perlindungan bagi konsumen indonesia, PT.Raja Grafindo Persada,Jakarta.2011, hlm.41
9
AZ.Nasution., Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Diadit Media,2002, hlm 65-66.
suatu hubungan itu terjadi permasalahan yang diakibatkan kedudukannya yang tidak seimbang.
10
Menurut Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, hukum perlindungan konsumen yaitu segala upaya yang
menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Hal ini dapat diartikan bahwa pemerintah memberikan kepastian
hukum kepada konsumen dalam hal perlindungan terhadap hak-hak dan kepentingannya. Kepastian hukum merupakan unsur yang utama dalam
perlindungan konsumen karena terdapat korelasi atau hubungan yang positif antara kepastian hukum dan perlindungan konsumen.
Kepastian hukum merupakan variabel yang akan mempengaruhi pemberian perlindungan konsumen, sebaliknya, perlindungan konsumen merupakan variabel
yang terpengaruh dari adanya kepastian hukum. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ada dua prasyarat utama
dalam perlindungan konsumen yaitu dengan adanya jaminan hukum law guarantee dan adanya kepastian hukum law certainty.
11
Perlindungan konsumen merupakan suatu tujuan yang akan dicapai, oleh karena itu tujuan perlindungan konsumen perlu dirancang dan dibangun secara berencana
serta dipersiapkan sejak awal. Tujuan perlindungan konsumen meliputi atau mencakup aktivitas-aktivitas penciptaan dan penyelenggaraan perlindungan
konsumen.
10
N..H.T Siahaan, Hukum Konsumen. Jakarta: Panta Rei, 2005, hlm,13.
11
Wahyu Sasongko, Op Cit. Hlm 33