Metode Pengolahan Data Analisis Data

b. Tanggung jawab hukum pelaku usaha dalam hal ini apabila konsumen dirugikan dikarenakan mengkomsumsi daging tersebut dilaksanakan dengan dasar hukum Pasal 19 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dalam bentuk pengembalian uang atau penggantian barang danatau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan danatau pemberian santunan yang sesuai. Namun sampai saat ini belum pernah ada konsumen yang mengeluhkan kualitas daging yang kurang baik akan tetapi apabila itu terjadi maka pelaku usaha akan bertanggungjawab sesuai dengan aturan yang berlaku. c. Upaya hukum yang ditempuh konsumen terhadap kualitas daging hewan yang dipotong tidak melalui Rumah Potong Hewan Ruminansia RPH-H dapat menempuh jalur secara damai dengan mengadukan kepada Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI. Yayasan Lenbaga Konsumen Indonesia YLKI sebagai lembaga sosial dapat berperan aktif sebagai lembaga mediasi dalam melindungi konsumen. Dalam pelaksanaannya apabila dalam mediasi tidak terjadi kesepakatan antara para pihak maka Yayasan Lenbaga Konsumen Indonesia YLKI melimpahkan permasalahan ini kepada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK merupakan lembaga yang diberi tugas dan wewenang oleh Undang-Undang Perlindungan Konsumen untuk memeriksa perkara atau sengketa konsumen. Keputusan BPSK bersifat final dan mengikat atau dengan kata lain wajib dan harus dipatuhi oleh para pihak yang bersengketa.

B. Saran

Saran-saran yang ditawarkan kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Konsumen diharapkan agar lebih selektif untuk membeli daging dengan kriteria-kriteria tertentu. Diantaranya tempat pemotongan hewan ataupun tempat penjual daging harus ada label halal dari MUI, ada petugas pemeriksa daging yang menyatakan daging tersebut baik dikonsumsi. 2. Pelaku usaha diharapkan lebih memperhatikan keamanan dan keselamatan konsumen dengan melakukan pemotongan hewan di Rumah Potong Hewan Ruminansia RPH-R hal ini bertujuan agar daging yang diperjualbelikan atau diperdagangkan terjamin keamanannya dan layak dikonsumsi. 3. Pemerintah diharapkan agar lebih intensif melakukan pengawasan kepada pelaku usaha dan melakukan tindakan tegas yang sesuai dengan aturan perundang-undangan apabila ada pelaku usaha yang melanggar.