Kajian Empiris KAJIAN PUSTAKA

37 lebih luas dibandingkan siswa yang membaca buku Pendidikan Kewarganegaraan hanyadari satu pengarang saja, sehingga saat guru memberikan soal siswa yang mempunyai pengetahuan luas dan informasi yang lebih banyak akan lebih mudah dalam mengerjakannya. Berdasarkan uraian tersebut siswa yang memiliki minat baca tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih luas, sehingga akan memiliki hasil belajar yang tinggi pula. Oleh sebab itu, diduga ada hubungan yang positif antara minat baca terhadap hasil belajar.

2.2 Kajian Empiris

Penelitian yang dilakukan oleh Amiliya, dkk tahun 2012 tentang “Pengaruh Strategi Know Want To Learn KWL dan Minat Membaca terhadap Kemampuan Membaca Intensif Siswa SMP Negeri di Temanggung”, hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat membaca siswa dan kemampuan membaca intensif siswa kelas VII SMP Negeri di Temanggung. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis kedua menggunakan anava dua jalan menunjukkan harga signifikansi sebesar 0,005 sehingga H0 minat baca tidak berpengaruh terhadap kemampuan membaca intensif ditolak, berarti minat baca berpengaruh terhadap kemampuan membaca intensif. Penelitian yang dilakukan oleh Abdulwahab tahun 2012 tentang “Reading Interests and Habits of the Federal Polytechnic, OFFA, Students ”, hasil penelitian menunjukan responden memiliki latar belakang membaca yang masih miskin. Berdasarkan data yang telah diperoleh 43,9 responden membaca buku catatan 38 dan 39,5 responden membaca buku pelajaran dosen. Kegiatan membaca ini dilakukan dengan terpaksa dengan tujuan demi kesuksesan dalam ujian dan wawancara. Kesadaran responden untuk mengunjungi perpustakaan untuk menumbuhkan minat baca cukup rendah. Mayoritas dari mereka yang datang dengan tujuan membaca buku pelajaran hanya sebesar 44,3, sedangkan sisanya membaca jurnal 7,7, majalah 20,4, dan melakukan konsultasi bahan pustaka 27,6. Penelitian yang dilakukan oleh Roida tahun 2012 tentang “Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika”, hasil penelitian menunjukan dari perhitungan didapat r hitung = 0,10977. Artinya dari hasil penelitian berasumsi bahwa prestasi belajar matematika siswa mempengaruhi minat siswa. Dari hasil perhitungan, didapat t hitung= 5,489 sedangkan t tabel = 2,048 pada taraf nyata 95. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara prestasi belajar terhadap minat siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Zurina tahun 2013 tentang “A Study of Students Reading Interest in School Language”. Hasil penelitian ini, yaitu mean minat membaca siswa adalah 3,0891 . Ini berarti ada siswa yang menyukai dan tidak menyukai membaca bahan bacaan bahasa Inggris saat belajar . Dari data yang dianalisis , meskipun rata-rata minat membaca siswa menunjukkan ada siswa menyukai membaca dan ada siswa yang tidak menyukai membaca, dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Belara memiliki minat yang agak rendah dalam membaca bahan bacaan bahasa Inggris karena kebanyakan dari mereka tidak pernah membaca bahasa Inggris. 39 Penelitian yang dilakukan oleh Indah tahun 2013 tentang “Pengaruh Waktu Belajar dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika”. Hasil penelitian ini, yaitu dari pengujian dengan spss 16 didapat sig untuk minat belajar adalah 0,00 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan artinya terdapat pengaruh minat belajar yang signifikan terhadap hasil belajar matematika. Hal ini menunjukan siswa yang memiliki minat tinggi memiliki hasil belajar matematika yang lebih baik. Minat belajar siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika karena jika siswa senang dengan pelajaran matematika maka siswa tersebut akan memotivasi dirinya sendiri untuk belajar dengan baik sehingga mendapatkan hasil belajar yang sangat memuaskan. Penelitian yang dilakukan oleh Imam tahun 2014 tentang “Using the Branching Story App roach to Motivate StudentsInterest in Reading”. Hasil penelitian ini, tujuh belas siswa berpartisipasi dalam survei. Data menunjukkan bahwa 90 dari siswa 15 dari 17 mereka sangat menyukai pendekatan branching story. Mereka juga menyatakan keinginan mereka untuk membaca lebih banyak cerita. Lima belas siswa lebih suka membaca di komputer. Pendekatan branching story membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk membaca. Mereka lebih bersemangat untuk membaca sehingga hal tersebut meningkatkan minat baca yang telah dimiliki para siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Purni tahun 2015 tentang “Peran Konsep Diri, Minat, dan Kebiasaan Belajar Peserta Didik terhadap Prestasi Belajar Fisika. Hasil dari penelitian tersebut, yaitu konsep diri peserta didik, minat peserta didik dan kebiasaan belajar peserta didik memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar 40 Fisika peserta didik yang ditandai dengan perolehan koefesien korelasi ganda ry123 sebesar 0,948 lebih dari r tabel sebesar 0, 195 mempunyai makna bahwa pengaruh antara konsep diri peserta didik, minat belajar peserta didik dan kebiasaan belajar peserta didik terhadap prestasi belajar Fisika peserta didik sangat kuat. Hasil pengolahan memberikan hasil signifikan, yang artinya ada pengaruh positif yang berarti antara minat terhadap prestasi belajar fisika. Penelitian yang dilakukan oleh Ria tahun 2015 tentang Hubungan Minat Baca dan Motivasi Belajar Dengan Keterampilan Menulis Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Padang. Hasil penelitian tersebut, yaitu koefisien korelasi minat baca dengan keterampilan menulis berita tergolong cukup ialah sebesar 0,448. Selanjutnya, terdapat hubungan yang signifikan antara minat baca dengan keterampilan menulis berita sebesar 20. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan menulis berita siswa dipengaruhi oleh minat baca mereka.

2.3 Kerangka Berpikir