Dasar Penelitian Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Dasar Penelitian

Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajarai satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menggunakan analisanya.Selain itu juga diadakan pemeriksaan mendalam terhadap fakta hukum tersebut,untuk mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan – permasalahan yang timbul dalam gejala yang bersangkutan. Soekanto, 2006:43 Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini yaitu dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian kualitatif memusatkan perhatiannya pada prinsip – prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia, atau pola – pola yang dianalisis gejala – gejala sosial budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai pola – pola yang berlaku. Kemudian pola – pola tersebut dianalisis dengan menggunakan teori yang obyektif. Ashshofa, 2004:20 Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan metode kualitatif yang menggunakan data deskriptif dengan meneliti penerapan penggunaan pemisahan berkas splitsing dalam delik penyertaan pidana di 53 Indonesia serta konsekuensi dari penggunaan metode tersebut pada acara pembuktian. Sesuai dasar penelitian tersebut maka penelitian ini diharapkan mampu mendeskripsikan tentang Pemisahan Berkas Perkara Pidana Splitsing oleh Penuntut Umum dalam Pembuktian Suatu Tindak Pidana dengan Delik Penyertaan.

3.2. Pendekatan Penelitian

Penelitian hukum yang digunakan adalah penelitian hukum yuridis sosiologis, yang mana penelitian ini diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan dan secara langsung dari masyarakat atau dinamakan data primer dan penelitian ini juga diperoleh melalui bahan kepustakaan atau disebut data sekunder. Soemitro, 1990:10 Pendekatan penelitian kualitatif akan bertujuan untuk memberikan, mengerti dan memahami gejala – gejala hukum dengan maksud memperoleh data untuk membantu penelitian skripsi. Penggunaan metode ini nantinya akan menekankan dalam hal Pemisahan Berkas Perkara Pidana Splitsing oleh Penuntut Umum dalam Pembuktian Suatu Tindak Pidana dengan Delik Penyertaan.

3.3. Spesifikasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Peranan Kejaksaan Tinggi Rendahnya Tuntutan Pidana Penuntut Umum Terhadap Perkara Tindak Pidana...

0 17 3

PEMISAHAN BERKAS PERKARA PIDANA (SPLITSING) OLEH PENUNTUT UMUM DALAM PROSES PEMBUKTIAN SUATU TINDAK PIDANA DENGAN DELIK PENYERTAAN (STUDI PADA KEJAKSAAN NEGERI AMBARAWA

2 7 25

PELAKSANAAN PEMECAHAN PERKARA PIDANA (SPLITSING) SEBAGAI UPAYA MEMPERCEPAT PROSES PEMBUKTIAN ( Studi Di Kejaksaan Negeri Semarang )

6 22 75

PROSES PENUNTUTAN PERKARA TINDAK PIDANA NARKOTIKA OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM (Studi Kasus di Kejaksaan Negeri Pekanbaru ).

0 0 10

ALASAN PENUNTUT UMUM MELAKUKAN PEMISAHAN SURAT DAKWAAN DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi kasus di Kejaksaan Negeri Padang).

0 1 6

TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI WILAYAH HUKUM KEJAKSAAN NEGERI BUKITTINGGI.

0 1 6

BAB II DASAR KEWENANGAN PENUNTUT UMUM DALAM MELAKUKAN PEMISAHAN BERKAS PERKARA (SPLITSING) MENURUT KUHAP DAN UU NOMOR 16 TAHUN 2004 2.1. Tugas dan Wewenang Jaksa Sebagai Penuntut Umum di Indonesia - PEMISAHAN BERKAS PERKARA (SPLITSING) DALAM PERKARA PIDAN

0 0 40

BAB III KARAKTERISTIK PEMISAHAN BERKAS PERKARA ( SPLITSING ) YANG DILAKUKAN OLEH PENUNTUT UMUM 3.1. Syarat Pemisahan Berkas Perkara - PEMISAHAN BERKAS PERKARA (SPLITSING) DALAM PERKARA PIDANA DITINJAU DARI HUKUM POSITIF Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 41

MEKANISME PEMBUKTIAN OLEH PENUNTUT UMUM DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi Kasus di Kejaksaan Negeri Semarang) - Unissula Repository

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PEMISAHAN BERKAS PERKARA (SPLITSING) OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM TINDAK PIDANA PENGEROYOKAN (STUDI KASUS PENGEROYOKAN DI JALAN SETIABUDI SEMARANG) - Unika Repository

0 0 13