Indonesia serta konsekuensi dari penggunaan metode tersebut pada acara pembuktian.
Sesuai dasar penelitian tersebut maka penelitian ini diharapkan mampu mendeskripsikan tentang Pemisahan Berkas Perkara Pidana
Splitsing oleh Penuntut Umum dalam Pembuktian Suatu Tindak Pidana dengan Delik Penyertaan.
3.2. Pendekatan Penelitian
Penelitian hukum yang digunakan adalah penelitian hukum yuridis sosiologis, yang mana penelitian ini diperoleh melalui bahan-bahan
kepustakaan dan secara langsung dari masyarakat atau dinamakan data primer dan penelitian ini juga diperoleh melalui bahan kepustakaan atau
disebut data sekunder. Soemitro, 1990:10 Pendekatan penelitian kualitatif akan bertujuan untuk memberikan,
mengerti dan memahami gejala – gejala hukum dengan maksud
memperoleh data untuk membantu penelitian skripsi. Penggunaan metode ini nantinya akan menekankan dalam hal Pemisahan Berkas Perkara
Pidana Splitsing oleh Penuntut Umum dalam Pembuktian Suatu Tindak Pidana dengan Delik Penyertaan.
3.3. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian ini bersifat deskriptif analitis yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara rinci, sistematis dan
menyeluruh mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah penelitian, lalu melaporkan suatu objek penelitian tersebut dengan
mengambil kesimpulan umum dari masalah yang dibahas.Sehingga penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran secara rinci,
sistematis dan menyeluruh mengenai segala hal yang berkaitan dengan Pemisahan Berkas Perkara Pidana Splitsing oleh Penuntut Umum dalam
Pembuktian Suatu Tindak Pidana dengan Delik Penyertaan.
3.4. Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan tahapan yang sangat menentukan dalam penelitian kualitatif walaupun sifatnya masih tentatif yang berarti
dapat diubah sesuai dengan latar penelitian. Fokus penelitian pada dasarnya adalah masalah pokok yang bersumber dari pengalaman peneliti atau
melalui pengetahuan yang diperolehnya melalui kepustakaan ilmiah ataupun kepustakaan lainnya. Moleong, 2009:97
Sesuai dengan permasalahan maka pokok – pokok penelitian adalah
sebagai berikut : a.
Alasan dari penuntut umum dalam melakukan pemisahan berkas perkara splitsing suatu perkara pidana.
b. Cara pembuktian suatu perkara pidana dengan menggunakan
pemisahan berkas perkara splitsing.
3.5. Lokasi Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam pembahasan skripsi ini, pengumpulan data dan informasi akan
dilaksanakan penelitian secara langsung ke Instansi atau Badan yang berwenang dengan masalah yang diteliti. Maka penulis melakukan
penelitian di Kejaksaan Negeri Ambarawa karena terdapat data dan kasus delik penyertaan yang mendukung penelitian ini.
3.6. Jenis Penelitian
Sumber data penelitian adalah “Sumber dari mana data dapat diperoleh” Moleong, 2009:114. Sumber data merupakan masalah yang
perlu diperhatikan dalam setiap penelitian ilmiah, agar diperoleh data yang lengkap, benar, dan dapat dipertanggungjawabkan. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah a
Data Primer Data primer adalah sumber data yang diperoleh dari hasil
penelitian dilapangan secara langsung dengan pihak – pihak yang
mengetahui persis masalah yang akan dibahas. Arikunto, 2010:107
Sumber data nantinya dicatat melalui catatan tertulisrecorder yang dilakukan melalui wawancara yang diperoleh peneliti dari
informan. Informan adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian ini tetapi tidak secara langsung, karena orang
– orang tersebut dibutuhkan informasinya dalam melakukan penelitian.
Arikunto, 2010:107. Dalam penelitian ini informannya adalah Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Ambarawa.
b Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan kepustakaan. Sumber data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini adalah: Soekanto, 2006:12. 1.
Sumber Hukum Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer yaitu semua bahan atau materi
hukum yang mempunyai kekuatan mengikat, misalnya peraturan perundang
– undangan. Dalam penelitian ini menggunakan undang-undang diantaranya :
a UUD Negara Republik Indonesia 1945.
b UU No.8 Tahun 1981 tentang KUHAP.
c UU No.1 Tahun 1946 tentang KUHP.
d UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik
Indonesia. e
UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika 2.
Sumber Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang berisi penjelasan
mengenai bahan hukum primer, yang terdiri dari hasil- hasil penelitian sebelumnya berupa :
a. Buku - buku tentang penelitian hukum
diantaranya tentang Sistem Peradilan Pidana , Hukum Pidana, Pembuktian , Tinjauan Umum
tentang Pemisahan Berkas dan Penggabungan
Berkas Perkara dan Tinjauan tentang Saksi Mahkota;
b. Website - website hukum yang berisi tinjauan
bahan skripsi; c.
Artikel tentang penelitian hukum; d.
Skripsi maupun Tesis tentang pembuktian,dan pemisahan perkara;
e. Jurnal - jurnal terkait penelitian hukum.
3.7. Teknik Pengumpulan Data