Hasil Belajar TINJAUAN PUSTAKA

kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, tujuan belajar telah ditetapkan lebih dahulu oleh guru. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional”. Dalam setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan pada diri seseorang, perubahan itu biasa disebut dengan hasil belajar. Hasil belajar ini diperoleh dari dalam kelas, lingkungan sekolah, maupun diluar sekolah. Sardiman 2011:49 menyatakan bahwa proses belajar akan menghasilkan hasil belajar, namun harus juga diingat, meskipun tujuan pembelajaran dirumuskan secara jelas dan baik belum tentu hasil pengajaran yang diperoleh selalu optimal. Karena hasil yang baik di pengaruhi oleh komponen- komponen yang lain, terutama bagaimana aktivitas siswa sebagai subjek belajar. Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik bila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif. Jadi, berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui prose belajar. Hasil belajar tersebut di pengaruhi oleh factor Yang berasal dari dalam diri anak dan juga factor yang berasal dari lingkungan anak tersebut. Menurut Andersen dalam Depdiknas. 2003:4, berpendapat bahwa karakteristik manusia meliputi cara yang tipikal dari berpikir, berbuat dan perasaan. Tipikal berpikir berkaitan dengan ranah kognitif, tipikal berbuat berbuat berkaitan dengan ranah pisikomotor dan tipikal perasaan berkaitan dengan ranah afektif. Ketiga ranah tersebut merupakan hasil belajar. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental otak, yang meliputi kemampuan menghapal, kemampuan berpikir, kemampuan memahami, kemampuan menerapkan, kemampuan menganalisis, kemampuan mensentesis dan kemampuan mengevaluasi Depdiknas, 2003:1. Kemampuan yang penting pada ranah kognitif adalah kemampuan menerapkankonsep- konsep untuk memunclkan masalah yang dihadapi. Ranah apektif mencakup watak prilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi atau nilai. Menurut Daryanto 1999:117 ranah afektif meliputi 5 jenjang kemampuan yaitu: 1. Menerima Reseiving. 2. Menjawab Responding 3. Menilai Voluing 4. Organisasi Organization 5. Karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai characterization by a value of value complex

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 2 Kalianda pada semester genap tahun pelajaran 2012-2013 Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Mei 2013. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII.1, yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 17 siswa putri dan 13 siswa putra pada SMP Muhammadiyah 2 Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Dalam pembelajaran siswa dikelompokkan menjadi kelompok kecil yang beranggotakan 2 orang berpasangan. Penelitian terdiri dari 3 siklus.

B. Desain Penelitian

Penelitian dilakukan 3 siklus yang terdiri dari 2 pertemuan untuk masing- masing siklus. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas mengikuti model Hopkins 1993:34 yang disebut sebagai spiral penelitian tindakan kelas, yang digambarkan sebagai berikut: SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3 Gambar 1. Siklus Penelitian tindakan kelas dalam Hopkins,1993:48 Dari gambar di atas penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan tahapan- tahapan sebagai berikut: 1. Orentasi lapangan atau kajian teoritis pencarian dan analisis fakta 2. Rencana pembelajaran 3. Pelaksanaan tindakan 4. Evaluasi kegiatan atau monitoring pelaksanaan dan pengaruhnya 5. Refleksi atau mencari kendala atau pengaruh dari implementasi 6. Tindak lanjut kembali ketahap I dan seterusnya Pelaksanaan Tindakan I dan observasi Rencana tindakan I Pelaksanaan tindakan II dan observasi Evaluasi Rencana tindakan II Evaluasi Perencanaan tindakan III Pelaksanaan tidakan II dan observasi Evaluasi Refleksi Refleksi Refleksi dst Temuan orentasi dan kajian teori

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

PENGGUNAAN MODEL COOVERATIVE LEARNING TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VII C SMP NEGERI 2 MARGA SEKAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 78

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA PEMBELAJARAN PKN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PANYABUNGAN T.A 2012/2013.

0 2 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (Think Pair Share) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (Think Pair Share) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII RKBI SMP MUHAMMADIYAH 7 SURA

0 4 14