Seleksi koloni Cara memperoleh bibit lebah madu Apis cerana Fabr.

2. Seleksi koloni

Pemilihan bibit yang baik dilakukan agar budidaya lebah madu dapat berhasil. Bibit yang baik dicirikan dengan keadaan yang sehat dan dalam satu koloni terdapat banyak lebah, calon anakan, dan ratu produktif. Populasi koloni lebah yang sehat dan produktif serta didukung oleh ketersediaan pakan yang cukup banyak akan berkembang dengan cukup cepat. Parameter penilaian seleksi koloni dalam penangkaran lebah madu Apis cerana Fabr. di Desa Buana Sakti disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Parameter penilaian seleksi koloni dalam penangkaran lebah madu Apis cerana Fabr. Variabel Kategori Sumbe r Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Penye- leksian koloni lebah madu Jika dilakukan penyeleksi an koloni lebah madu secara intensif. Jika dilakukan penyelek- sian koloni lebah madu. Jika jarang dilakukan penyeleksi- an koloni lebah madu. Jika tidak dilaku- kan penye- leksian koloni lebah madu. Tim Karya Tani Mandiri 2010. Dalam penangkaran lebah madu di Desa Buana Sakti, petani lebah tidak pernah melakukan penyeleksian terhadap koloni lebah yang ditangkarkan. Baik lebah madu yang masuk dalam perangkap gelodok, maupun yang diperoleh dari berburu di lubang-lubang pohon, semuanya dipelihara oleh petani lebah. Namun, untuk meningkatkan hasil dari lebah madu dalam upaya peningkatan pendapatan petani lebah sebaiknya dilakukan penyeleksian koloni lebah madu. Sehingga penilaian seleksi koloni dalam penangkaran lebah madu Apis cerana Fabr. di Desa Buana Sakti disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Nilai seleksi koloni dalam penangkaran lebah madu Apis cerana Fabr. di Desa Buana Sakti Variabel Kategori Nilai Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Penyeleksian koloni lebah madu √ 1 Total 1

3. Cara memperoleh bibit lebah madu Apis cerana Fabr.

Berburu koloni lebah madu, meskipun tidak digolongkan pengembangbiakan, merupakan usaha pengembangan. Berburu koloni lebah biasanya dilakukan terhadap koloni lebah madu yang sedang berpindah sarang. Bila koloni lebah madu itu berhasil ditangkap dan dijinakkan, berarti dapat menambah koloni baru yang bisa dimanfaatkan sebagai pengumpul madu dan penangkaran lebah madu. Di alam bebas, seperti di daerah perkebunan atau hutan sumber nektar, sering kita jumpai exodus sarang lebah madu dalam koloni yang besar meninggalkan sarang. Koloni lebah madu seperti itulah yang menjadi sasaran utama pemburuan. Menurut Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Lampung Timur 2011, berburu dilakukan untuk memperoleh lebah yang dapat menghasilkan madu. Berburu lebah madu terbagi ke dalam dua kriteria yaitu : 1. Berburu di hutan, adapun peralatan yang disediakan untuk berburu lebah di hutan adalah: jaring lebah berfungsi sebagai perangkap lebah, golok yang berfungsi untuk memperbesar diameter lubang di dalam pohon agar mudah mengambil sarang lebah. Smoker pengasapan yang berfungsi untuk mengeluarkan koloni lebah dari lokasi pohon ke jaring lebah. Kurungan ratu berfungsi untuk mengurung ratu selama 1 –2 hari di dalam stup. Teknis berburu lebah di hutan adalah sebagai berikut : - Menentukan pohon yang berlubang dan terdapat lebah madu, - Mengambil lebah dengan cara memperbesar diameter lubang dalam pohon tersebut menggunakan golok, - Selanjutnya dilakukan pengasapan di dalam lubang yang terdapat lebah dengan menggunakan karung atau kain yang dibakar, - Kemudian lubang ditutup menggunakan tanah dengan tujuan agar lebah yang ada di dalam lubang tersebut keluar dari sarangnya. Penutupan ini dilakukan selama 10 – 15 menit, - Selanjutnya dipasang jaring perangkap lebah dengan tujuan agar lebah dapat ditangkap, 2. Memasang Glodok yang terbuat dari pohon randu atau pohon kelapa yang dipotong berukuran 60 – 70 cm, selanjutnya pohon tersebut dibelah dan dibuat menyerupai perahu dan dipasang pada lokasi perkarangan atau kebun dengan tujuan agar ditempati lebah madu. Parameter penilaian cara memperoleh bibit lebah madu Apis cerana Fabr. di Desa Buana Sakti disajikan pada Tabel 15 Tabel 15. Parameter penilaian cara memperoleh bibit lebah madu dalam penangkaran lebah madu Apis cerana Fabr. Variabel Kategori Sumber Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Cara mem- peroleh bibit Jika sering dilakukan kegiatan berburu secara langsung di lubang- lubang batang pohon dan dalam tanah dan dilakukan kegiatan berburu dengan menggu- nakan gelodok. Jika dilakukan kegiatan berburu secara langsung di lubang- lubang batang pohon dan dalam tanah dan dilakukan kegiatan berburu dengan mengguna- kan gelodok. Jika jarang dilakukan kegiatan berburu secara langsung di lubang- lubang batang pohon dan dalam tanah dan dilakukan kegiatan berburu dengan mengguna- kan gelodok. Jika tidak dilaku- kan perbu- ruan koloni lebah madu. Murti- djo 2010. Dari observasi yang telah dilakukan, diperoleh beberapa gambar mengenai perburuan koloni lebah madu di alam, yaitu: Gambar 11. Kegiatan berburu koloni lebah madu Apis cerana Fabr. Gambar 12. Pemindahan hasil buruan lebah madu ke dalam stup. Gambar 13. Pemindahan dan penyarangan ratu lebah baru. Para petani lebah di Desa Buana Sakti memperoleh bibit lebah madu Apis cerana Fabr. dengan cara berburu. Cara berburu ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, para petani lebah berburu dengan cara memasang gelodok di perkebunan ataupun di tempat yang sejuk dan dekat dengan sumber air. Kedua, para petani lebah berburu langsung pada tempat- tempat yang terdapat sarang dan koloni lebah madu Apis cerana Fabr., yaitu pada lubang-lubang batang pohon dan akar pohon. Dari keterangan di atas, kegiatan petani lebah dalam cara memperoleh bibit lebah madu Apis cerana Fabr. disajikan pada Tabel 16. Tabel 16. Nilai dalam cara memperoleh bibit lebah madu Apis cerana Fabr. dalam penangkaran lebah madu Apis cerana Fabr. di Desa Buana Sakti. Variabel Kategori Nilai Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Cara memperoleh bibit √ 3 Total 3

4. Pemberian pakan lebah madu Apis cerana Fabr. pada masa paceklik