Peralatan dan perlengkapan penangkaran

4. Peralatan dan perlengkapan penangkaran

Para petani penangkaran lebah harus memiliki beberapa peralatan yang menunjang usaha penangkaran lebah madu. Menurut Murtidjo 2010, peralatan penangkaran lebah madu sangat penting karena peralatan tersebut tidak saja penting dari segi resiko, tetapi juga sangat penting untuk menjaga agar madu yang diproduksi memiliki kualitas yang baik. Berdasarkan Murtidjo 2010, beberapa peralatan yang perlu dimiliki adalah masker pelindung kepala, pakaian pelindung, alat pengasap, ekstraktor madu, ekstraktor malam, dan peralatan pelengkap. Peralatan pelengkap terdiri dari pengungkit, pisau madu, skrap, sangkar ratu lebah, penyekat ratu lebah, sikat lebah, alat solder sarang fondasi, sarang fondasi, dan peralatan tukang lengkap. Parameter penilaian peralatan dan perlengkapan penangkaran dalam penangkaran lebah madu Apis cerana Fabr. di Desa Buana Sakti disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Parameter penilaian peralatan dan perlengkapan penangkaran lebah madu Apis cerana Fabr. Variabel Kategori Sumber Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Masker pelindung kepala Jika ada dan kepunyaan pribadi. Jika ada namun kepunyaan kelompok. Jika ada namun hasil menyewa. Jika tidak ada. Pusat Perlebahan Apiari Pramuka 2010. Pakaian pelindung Jika ada dan kepunyaan pribadi. Jika ada namun kepunyaan kelompok. Jika ada namun hasil menyewa. Jika tidak ada. Alat pengasap Jika ada dan kepunyaan pribadi. Jika ada namun kepunyaan kelompok. Jika ada namun hasil menyewa. Jika tidak ada. Lanjutan tabel 9 Variabel Kategori Sumber Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Ekstraktor madu Jika ada dan kepunyaan pribadi. Jika ada namun kepunyaan kelompok. Jika ada namun hasil menyewa. Jika tidak ada. Ekstraktor malam Jika ada dan kepunyaan pribadi. Jika ada namun kepunyaan kelompok. Jika ada namun hasil menyewa. Jika tidak ada. Pisau madu Jika ada dan kepunyaan pribadi. Jika ada namun kepunyaan kelompok. Jika ada namun hasil menyewa. Jika tidak ada. Sangkar ratu lebah Jika ada dan kepunyaan pribadi. Jika ada namun kepunyaan kelompok. Jika ada namun hasil menyewa. Jika tidak ada. Sikat lebah Jika ada dan kepunyaan pribadi. Jika ada namun kepunyaan kelompok. Jika ada namun hasil menyewa. Jika tidak ada. Sarang fondasi Jika ada dan kepunyaan pribadi. Jika ada namun kepunyaan kelompok. Jika ada namun hasil menyewa. Jika tidak ada. Peralatan tukang Jika ada dan kepunyaan pribadi. Jika ada namun kepunyaan kelompok. Jika ada namun hasil menyewa. Jika tidak ada. Penangkaran lebah madu di Desa Buana Sakti memiliki beberapa peralatan untuk penangkaran lebah madu, diantaranya adalah masker pelindung kepala, sangkar lebah ratu, pisau madu, sikat lebah, dan peralatan tukang lengkap. Peralatan yang dimiliki bersifat sederhana karena penangkaran masih berjalan secara tradisional menuju modern. Namun, peralatan tersebut tidak dimiliki oleh setiap petani lebah karena peralatan untuk penangkaran dikelola oleh pengurus kelompok tani dan peralatan kelompok digunakan untuk bersama-sama. Sehingga penilaian terhadap peralatan dan perlengkapan penangkaran lebah madu Apis cerana Fabr. di Desa Buana Sakti disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Nilai peralatan dan perlengkapan penangkaran lebah madu Apis cerana Fabr. di Desa Buana Sakti Variabel Kategori Nilai Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Masker pelindung kepala √ 3 Pakaian pelindung √ 3 Alat pengasap √ 3 Ekstraktor madu √ 1 Ekstraktor malam √ 1 Pisau madu √ 3 Sangkar ratu lebah √ 3 Sikat lebah √ 3 Sarang fondasi √ 1 Peralatan tukang √ 3 Total 24 B. Pelaksanaan Proses Penangkaran 1. Produktivitas, umur, kemampuan hijrah, dan tingkat agresivitas koloni Selain untuk melestarikan lebah madu Apis cerana Fabr., penangkaran dapat menambah pendapatan para petani lebah. Dalam upaya peningkatan pendapatan, lebah sebagai penghasil madu harus ditingkatkan mutunya. Menurut Tim Karya Tani Mandiri 2010, mutu yang dikehendaki meliputi bermacam-macam sifat ekonomis, yaitu kesuburan berkembang biak, aktif mengumpulkan nektar dan makanan, tidak mudah hijrah, kebal terhadap serangan penyakit, berumur panjang, memiliki kemampuan terbang yang baik, ketajaman penciuman, pertahanan diri yang kuat, rajin menyimpan madu dan hemat, memiliki kemampuan membangun sarang yang baik, jinak, berwatak halus, memiliki sifat menjaga kebersihan dan kerapian, tidak suka menyerang dan marah, tetapi tidak kehilangan sifat mempertahankan diri. Menurut Tim Karya Tani Mandiri 2010, warna lebah ratu biasanya merah tua dan dua kali lipat lebih panjang dan 2,8 kali lebih berat dari lebah pekerja dengan masa hidup 3 -- 7 tahun dan masa produksi hanya 2 tahun. Ovarium lebah ratu berkembang dengan cukup sempurna sehingga mampu bertelur 1.500 sampai 2.000 butir telur sehari. Saat menampung ovarium, perut lebah ratu membesar. Musim kawin lebah madu terjadi pada bulan Mei, Juni, dan Juli setiap tahun. Parameter penilaian produktivitas, umur, kemampuan hijrah, dan tingkat agresivitas koloni dalam penangkaran lebah madu Apis cerana Fabr. di Desa Buana Sakti disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Parameter penilaian produktivitas, umur, kemampuan hijrah, dan tingkat agresivitas koloni dalam penangkaran lebah madu Apis cerana Fabr. Variabel Kategori Sumber Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Produkti- vitas dan reproduksi ratu lebah Jika kondisi koloni sangat baik. Jika kondisi koloni baik. Jika kondisi koloni kurang baik. Jika kondisi koloni tidak baik. Tim Karya Tani Mandiri 2010. Kemam- puan hijrah Jika koloni tidak melaku- kan hijrah. Jika kemampu- an hijrah koloni rendah. Jika kemampu- an hijrah koloni tinggi. Jika kemam- puan hijrah koloni sangat tinggi. Agresivi- tas koloni Jika tingkat agresivitas koloni sangat rendah. Jika tingkat agresivitas koloni rendah. Jika tingkat agresivitas koloni tinggi. Jika tingkat agresivi- tas koloni sangat tinggi. Umur koloni Jika umur koloni mencapai 3 tahun. Jika umur koloni mencapai 2 tahun. Jika umur koloni 2 tahun. Jika umur koloni 1 tahun. Produksi yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Karya Tani Sejahtera lebih diutamakan pada hasil benih atau anakan lebah Apis cerana Fabr. dibandingkan hasil madu dan hasil lebah madu lainnya. Hal ini disebabkan karena tujuan utama budidaya lebah madu dilakukan petani lebah adalah sebagai penangkaran lebah madu Apis cerana Fabr. dan sebagian besar petani lebah menjadikan budidaya lebah madu hanya sebagai sampingan serta kurangnya keahlian petani lebah untuk membudidayakan lebah madu. Sedangkan untuk reproduksi lebah ratu yang ditangkarkan oleh Kelompok Tani Karya Tani Sejahtera cukup banyak karena berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, semua sarang dipenuhi oleh larva muda lebah madu. Umur koloni dalam penangkaran lebah madu di Desa Buana Sakti memiliki masa untuk satu kali berproduksi selama jangka waktu kurang lebih 1,5-2 tahun. Namun terdapat beberapa koloni yang bertahan kurang dari waktu tersebut karena koloni lebah madu berhijrah atau pindah tempat karena adanya pergantian musim saat musim hujan dan gangguan hama. Berdasarkan hasil kuesioner, kemampuan setiap koloni untuk berhijrah berbeda-beda, memiliki jarak berkisar antara 700 – 1500 meter. Menurut Murtidjo 2010, beberapa alasan koloni lebah madu meninggalkan sarangnya, antara lain: - Sarangnya terlalu sempit untuk dapat menampung koloni lebah madu yang besar, - Di sekitar sarang jumlah nektar dan tepung sari sangat sedikit, - Hijrahnya ratu lebah yang lama atau yang terusir dari koloninya, karena adanya ratu lebah madu muda atau yang lebih kuat, - Temperatur yang terlalu dingin atau terlalu panas pada sarang lama, sehingga bermaksud mencari atau membuat sarang baru yang memiliki kenyamanan ideal bagi koloninya, dan - Sarang lama sudah rusak atau terancam keamanannya, baik oleh serangga lain atau manusia yang mencari madu dengan cara merusak sarang lebah. Sifat agresivitas pada lebah madu dapat mempengaruhi interaksi antara petani lebah dan koloni lebah madu. Semakin tinggi tingkat agresivitas yang dimiliki oleh koloni lebah madu, maka semakin sulit para petani lebah untuk melakukan pemeliharaan dan pemanenan hasil terhadap koloni lebah madu. Sebaliknya, semakin rendah tingkat agresivitas yang dimiliki koloni lebah madu, maka semakin mudah para petani lebah untuk melakukan pemeliharaan dan pemanenan hasil terhadap koloni lebah madu. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, lebah madu Apis cerana Fabr. yang ditangkarkan memiliki agresivitas yang rendah. Namun pada masa-masa tertentu tingkat agresivitas yang dimiliki lebah madu meningkat. Tingkat agresivitas lebah madu meningkat pada saat pembentukan calon ratu baru dan pada saat simpanan makanan atau madu banyak. Sehingga penilaian produktivitas, umur, kemampuan hijrah, dan tingkat agresivitas koloni dalam penangkaran lebah madu Apis cerana Fabr. di Desa Buana Sakti disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Nilai produktivitas, umur, kemampuan hijrah, dan tingkat agresivitas koloni dalam penangkaran lebah madu Apis cerana Fabr. di Desa Buana Sakti Variabel Kategori Nilai Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Produktivitas dan reproduksi ratu lebah √ 3 Kemampuan hijrah √ 2 Agresivitas koloni √ 3 Umur koloni √ 2 Total 10

2. Seleksi koloni