kemudian harus mendapatkan gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual.
b. Tahap fiksasi, pada tahap ini pengembangan ketrampilan dilakukan peserta didik melalui latihan praktis secara teratur agar perubahan prilaku
gerak menjadi permanent, selama latihan peseta didik membutuhkan semangat dan umpan balik untuk apa yang dilakukan itu benar atau salah.
c. Tahap otomatis, control terhadap gerak semakin cepat dan penampilan semakin konsisten.
Belajar gerak sangat berhubungan dengan latihan, maka Lutan 1988 ; 309 memaparkan sebagai berikut :
waktu yang permulaan latihan, kemampuan itu barangkali memiliki kemampuan yang sama; tetapi selanjutnya kemampuan atau
abilitas itu bertalian dengan kepekaan kinestetik, dan tak bertalian dengan orientasi spatial. Ketika si pelaku semakin terampil, mereka seperti tidak
menggunakan abilitas yang berbeda untuk menghasilkan suatu kegiatan ketimbang ketika masih belum terampil. Latihan menghasilkan perubahn
dalam kemampuan yang melandasi sua
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar gerak adalah proses perubahan individu baik berupa perilaku gerak maupun
respon yang relatif permanen sebagai akibat dari latihan dan pengalaman.
D. Atletik
Atletik yang kita kenal saat ini adalah olahraga yang paling tua di dunia. Gerak dasar yang terkandung dalam atletik sudah dilakukan sejak adanya
peradaban manusia di muka bumi ini. Bahkan gerakan itu sudah dilakukan sejak manusia dilahirkan yang secara bertahap bekembang sejalan dengan
tingkat perkembangan, pertumbuhan dan kematangan biologisnya.
Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon atau Athlum yang artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan, sedangkan orang yang melakukannya
dinamakan Athleta atlet. Atletik di Indonesia pertama kali didirikan pada tanggal 3 September tahun 1950 di Kota Semarang dengan induk organisasi
yang menaungi disebut PASI. Nomor-nomor yang dipertandingkan pada perlombaan atletik, yaitu untuk nomor lari terdiri dari lari jarak pendek100 m,
200 m, dan 400 m, lari jarak menengah 800 m, 1500 m, 3000 m,, lari jarak jauh 5000 m, 10.000 m , marathon 42 km, 195 km , jalan cepat 5 km, 10
km, 20 km .Untuk nomor lompat terdiri dari lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi, dan lompat tinggi galah. Untuk nomor lempar terdiri dari
lempar lembing, lempar cakram, lontar martil dan tolak peluru.
E. Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Tolak Peluru
Tolak peluru merupakan salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik, namun kata yang digunakan bukanlah lempar peluru melainkan tolak
peluru. Hal tersebut dikarenakan sesuai dengan cara melakukan gerak dasar tolak peluru, yaitu dengan cara didorong atau ditolak dan bukan dilempar.
Tolak peluru adalah suatu gerakan menolak alat bundar dengan berat tertentu yang terbuat dari logam yang dilakukan dengan awalan atau sikap badan pada
waktu akan menolakan peluru membelakangi arah tolakan. Ada beberapa tahap dalam gerak dasar tolak peluru seperti tahap persiapan, tahap gelincir,
tahap pelepasan dan sikap akhir atau gerak lanjut IAAF, 2000:159. Alat yang digunakan dalam proses pembelajaran tolak peluru, yaitu peluru
yang terbuat dari logam. Ukuran berat standar peluru untuk senior putra
adalah 7.257 kg, sedangkan untuk yunior putra 5 kg dengan diameter 110-130 mm dan untuk senior putri 4 kg, sedangkan untuk yunior putri 3 kg dengan
diameter 95-110 mm. Secara keseluruhan, kelangsungan keterampilan gerak dasar tolak peluru
adalah sebagai berikut Diadopsi dari H. Harsono, 2005:13:
1 Persiapan
jari jari regang dan jari kelingking di tekuk berada di samping peluru. jari agak rapat, ibu jari di samping jari kelingkingberada di samping
peluru. kaki kanan di tempatkan di muka batas lingkaran.
peluru di pegang dengan salah satu tangan terkuat, salah satu tangan di muka dan dada sedikit serongkan.
ditekuk, sementara tungkai bebas ditarik ke arah lingkaran belakang
2 Pelaksanaan
Pandangan mata ditujukan ke depan kira kira 4 meter ke depan, dorong tangan sekuatnya ke depan.
3 Gerakan Akhiran
Badan menghadap ke kanan sehingga arah tolakan ada di samping kiri. Badan agak membungkuk dan sedikit condong ke kanan