2. Bagi Guru Sebaiknya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman bagi guru
untuk bahan acuan pembelajaran Pendidikan Jasmani. 3. Bagi Peneliti
Senaiknya hasil peneilitian ini dijadikan sebagai bahan pengalaman dan pengetahuan mengenai upaya peningkatan gerak dasar tolak peluru.
I. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, Pendidikan Jasmani bukan hanya dekorasi atau ornamen yang
ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk. Tetapi Pendidikan Jasmani adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui
Pendidikan Jasmani yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang,
terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan
mentalnya. Menuru Toho Cholik Mutohir dan Rusli Lutan 1996-1997: 16, definisi
Pendidikan Jasmani sebagai berikut : asmani adalah proses yang dilakukan secara sadar dan
sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani kemampuan dan ketrampilan, kecerdasan dan
perkembangan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan
pancasila.
Meskipun Pendidikan Jasmani menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat untuk mengatakan pendidikan jasmani diselenggarakan semata-
mata agar anak-anak bergembira dan bersenang-senang. Bila demikian seolah-
berbobot, dan tidak memiliki tujuan yang bersifat mendidik. Secara sederhana, menurut Mahendra 2003: 8 Pendidikan Jasmani bertujuan
untuk : 1 Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan
aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial. 2 Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai
keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
3 Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan
terkendali. 4 Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas
jasmani baik secara kelompok maupun perorangan. 5 Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan
keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.
6 Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Jasmani merupakan salah satu proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani
untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas
emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan hidup bersih melalui aktivitas jasmani di sekolah.
B. Belajar dan Pembelajaran
Menurut Gagne 1984 belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman. Sedangkan
Galloway dalam Toeti Soekamto 1992: 27 mengatakan belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi,