5. Lingkungan dan budaya kerja
Sebuah bank syariah harus memiliki lingkungan kerja yang sejalan dengan syariah. Hal ini menyangkut etika kerja dan usaha yang merupakan cerminan dari
sunnah Rasulullah SAW berkaitan dengan ketauladanannya dalam perilaku kehidupan sebagai aplikasi dari nilai-nilai syariah.
Dalam hal etika, misalnya sifat amanah dan shiddiq harus melandasi perilaku setiap karyawan sehingga tercermin intergritas aksekutif muslim yang
baik. Disamping itu, karyawan bank harus memiliki skillful dan professional, dan mampu melakukan team work dimana informasi merata diseluruh fungsional
organisasi. Demikian pula dalam hal punishment dan reward, diperlukan prinsip keadilan yang sesuai syariah. Etika juga harus dijaga dalam hal berpakaian aurat
yang tertutup dan tingkah laku para karyawan serta perlakuan yang baik terhadap nasabah sehingga memberikan cerminan bahwa mereka bekerja dalam sebuah
lembaga keuangan yang membawa nama besar Islam.
31
E. Transaksi yang Dilarang Dalam Perbankan Islam
Dalam ibadah kaidah hukum adalah bahwa semua yang dilarang atau tidak diperbolehkan kecuali ada ketentuannya berdasarkan Al-Quran dan Hadis.
Berbeda dengan urusan muamalah, semuanya diperbolehkan kecuali ada dalil yang melarangnya. Ketika suatu transaksi muncul yang mana sebelumnya belum
dikenal dalam hukum Islam, maka transaksi tersebut dianggap dapat diterima, kecuali terdapat implikasi dari dalil Al-Quran dan Hadis yang melarangnya, baik
31
Ibid hal 34
Universitas Sumatera Utara
itu larangan secara eksplisit maupun secara implisit. Dengan demikian dalam bidang muamalah, semua transaksi diperbolehkan kecuali yang diharamkan.
Penyebab terlarangnya sebuah transaksi adalah disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Haram zatnya
2. Haram selain zatnya
3. Tidak sah atau tidak lengkap akadnya
Berikut penjelasan mengenai penyebab terlarangnya sebuah transaksi: 1.
Haram zatnya Suatu transaksi dilarang karena objek yaitu barang dan jasa yang
ditransaksikan juga dilarang, contohnya minuman keras, bangkai, daging babi. Jadi transaksi jual beli minuman keras adalah haram, walaupun akad jual belinya
sah. Dengan demikian apabila ada seorang nasabah yang mengajukan suatu pembiayaan pembelian minuman keras kepada bank dengan menggunakan akad
murabahah, transaksi ini haram dilakukan karena objek transaksinya haram walaupun akadnya sah transaksi ini tetap haram dilakukan.
2. Haram selain zatnya
a. Melanggar prinsip “An Taradin Minkum”
Dalam Islam setiap transaksi harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara kedua belah pihak. Para pihak harus mempunyai informasi yang sama sehingga
tidak ada pihak yang merasa dirugikan apabila terjadi suatu keadaan dimana salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang telah diketahui pihak lainnya.
Keadaan dimana salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang telah diketahui
Universitas Sumatera Utara
pihak lainnya dalam bahasa fiqihnya disebut tadlis penipuan. Tadlis penipuan dapat terjadi dalam 4 empat hal, yakni:
1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Harga
4. Waktu penyerahan
Tadlis dalam kuantitas contohnya adalah pedagang yang mengurangi timbangan barang yang dijualnya. Tadlis dalam kualitas contohnya adalah penjual
yang sengaja menyembunyikan cacatnya suatu barang yang ditawarkannya. Tadlis dalam harga contohnya adalah sengaja memanfaatkan ketidaktahuan seorang
pembeli akan harga pasar dengan cara menaikkan harga produk di atas harga pasar. Dalam istilah fiqih tadlis harga ini disebut ghaban. Tadlis dalam waktu
penyerahan contohnya adalah petani buah yang menjual buahnya di luar musim padahal si petani mengetahui bahwa dia tidak dapat menyerahkan buah yang
dijanjikan itu pada waktunya. Begitu pula dengan konsultan yang berjanji untuk menyelesaikan suatu proyek dalam jangka waktu 2 bulan untuk memenangkan
suatu tender, dimana konsultan tersebut mengetahui bahwa proyek tersebut tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu 2 bulan.
b. Melanggar prinsip “La Tazhlimuna wa la Tuzhlamun”
Prinsip ini mempunyai arti yakni jangan menzalimi dan jangan dizalimi. Praktek-praktek yang biasanya melanggar prinsip ini diantaranya:
Universitas Sumatera Utara
1 Taghrir gharar, gharar atau taghrir ini adalah terjadinya kesalahan informasi
yang diakibatkan karena adanya suatu ketidakpastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi.
2 Rekayasa pasar dalam Supply, biasanya rekayasa dalam supply terjadi apabila
seorang produsenpenjual mengambil keuntungan dimana keuntungan yang diambil oleh si penjual itu diatas keuntungan normal dengan cara mengurangi
supply agar harga produk yang dijualnya naik. Hal ini dalam istilah fiqih disebut ikhtikar. Ikhtikar biasanya dilakukan dengan membuat entry barrier,
yakni menghambat penjual lain masuk ke pasar agar ia menjadi penjual tunggal di pasar. Banyak orang yang mengatakan bahwa ikhtikar sama
dengan monopoli. Ikhtikar dapat terjadi apabila terpenuhinya syarat-syarat sebagai berikut:
a. Mengupayakan adanya kelangkaan barang baik dengan cara
menimbun stock atau mengenakan entry barrier. b.
Menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga sebelum munculnya kelangkaan.
c. Mengambil keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan keuntungan
sebelum komponen 1 dan 2 dilakukan.. 3
Rekayasa pasar dalam Demand, Rekayasa pasar dalam demand terjadi apabila seorang produsen menciptakan suatu permintaan palsu, seakan-akan ada
banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga jual produk itu akan naik.hal ini biasanya terjadi dalam bursa saham. Rekayasa dalam
demand ini dalam istilah fiqih disebut dengan bai’najasy.
Universitas Sumatera Utara
4 Riba
Dalam ilmu fiqih dikenal tiga jenis riba, yaitu sebagai berikut: a.
Riba fadl b.
Riba nasiah c.
Riba jahiliyah 5
Maysir, suatu permainan di mana salah satu pihak harus menanggung beban pihak lain akibat permainan tersebut. Untuk menghindari terjadinya maysir
dalam sebuah permainan, contohnya pembelian trophy atau hadiah untuk para juara jangan berasal dari dana partisipasi para pemain, sebaiknya dana berasal
dari para sponsorship yang tidak ikut dalam pertandingan. Dengan demikian tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas kemenangan pihak yang lain.
Pemberian bonus atau trophy dengan cara seperti itu halal hukumnya. 6
Risywah, memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan sesuatu yang bukan haknya. Suatu perbuatan dapat dikatakan perbuatan risywah jika
dilakukan kedua belah pihak secara sukarela. Risywah sering disebut juga dengan suap menyuap.
3. Tidak sah atau tidak lengkap akadnya
Suatu transaksi dapat menjadi haram apabila akad transaksi tersebut tidak sah atau tidak lengkap. Suatu transaksi dapat dikatakan tidak sah apabila:
a. Rukun dan syaratnya tidak terpenuhi, yaitu apabila dalam suatu akad tidak
terdapat pelaku, objek, atau ijab qabul atas suatu transaksi. Dalam kaitannya dengan ijab qabul pernyataan sepakat, kesepakatan tidak sah
apabila terjadi kesalahan atau kekeliruan objek, adanya paksaan atas
Universitas Sumatera Utara
kesepakatan ikrah, atau kesepakatan disertai ancaman tadlis. Selain itu syarat-syarat khusus suatu transaksi juga harus dipenuhi dalam akad.
b. Terjadi Ta’aluq, yaitu pelaksanaan suatu akad tergantung dari berlakunya
akad yang lain. Contohnya berlakunya yaitu perjanjian yang menyatakan A akan membiayai pembelian traktor kepada B dengan syarat B akan
menjual tanahnya kepada A. c.
Terjadi “two in one” yaitu transaksi yang diwadahi dua akad sekaligus, sehingga terjadi ketidak pastian mengenai akad mana yang akan
dipergunakan. Two in one terjadi apabila dalam kedua akad tersebut terdapat kesamaan objek, kesamaan pelaku, kesamaan jangka waktu.
Apabila satu saja dari ketiga faktor tersebut tidak terpenuhi maka two in one tidak terjadi dan akad tetap sah.
32
32
Ir. Adiwarman A. Karim, Op.cit., hal 46
Universitas Sumatera Utara
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN MUDHARABAH