yang diperjanjikan, maka pengelola dana pada saat pelunasan dikenakan denda sebesar-besarnya 3 dari kewajiban pokok yang harus dibayar lunas.
60
B. Hak dan Kewajiban Nasabah Dalam Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Sumut Syariah
Hubungan hukum antara kedua belah pihak terjadi karena adanya agunan yang diberikan oleh pihak pengelola dana kepada pihak pemilik dana. Apabila
dalam hubungan hukum tersebut terjadi cidera janji wanprestasi maupun force majeur keadaan memaksa yang kondisinya tidak diterima oleh salah satu pihak
maka penyelesaian untuk perselisihan tersebut adalah para pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat. Apabila musyawarah untuk
mufakat tidak dapat dilakukan maka para pihak bersepakat untuk menyelesaikannya di Pengadilan Agama Medan.
Hubungan hukum yang terjadi antara Bank dan Nasabah dapat terwujud dari suatu perjanjian, baik perjanjian yang berbentuk akta dibawah tangan maupun
dalam bentuk otentik. Hal tersebut yang menjadi hubungan hukum pada PT. Bank Sumut Syariah.
Dalam pembiayaan Mudharabah pada bank sumut syariah terdapat beberapa hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh para nasabah. Hak adalah
sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab. Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank, dimana pihak tersebut mempunyai rekening simpanan atau pinjaman pada bank, baik itu
60
Hasil wawancara dengan Yudha Praditya Kartiwa yang bertugas sebagai pegawai back office di PT. Bank Sumut Syariah terkait dengan Perlindungan Hukum Nasabah Dalam
Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Sumut Syariah
Universitas Sumatera Utara
untuk keperluan sendiri maupun sebagai perantara bagi pihak lain.
61
Sedangkan pengertian nasabah dalam pembiayaan mudharabah yang biasa dikenal dengan
istilah mudharib adalah pengelola dana.
62
Adapun hak nasabah pada pembiayaan Mudharabah di bank sumut syariah adalah:
63
1. Bahwa dalam rangka menjalankan suatu kegiatan usaha, Pihak Kedua
memerlukan tambahan sejumlah dana, dan untuk memenuhi hal tersebut Pihak Kedua telah mengajukan permohonan kepada Pihak Pertama untuk
menyediakan pembiayaannya. 2.
Kedua belah pihak masing-masing bertindak sebagai mitra usaha dengan bersama-sama menyediakan dana dan sebagai penyertaan modal
membiayai usaha, misal Pihak Pertama sebesar Rp. 50.000.000,- Lima Puluh Juta Rupiah merupakan 12,67 dari sharing modal usaha, dan
Pihak Kedua sebesar Rp. 344.680.000,- Tiga Ratus Empat Puluh Empat Juta Enam Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah merupakan 87,33 dari
sharing modal usaha. 3.
Pembagian modal dari pengelolaan dana dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati oleh masing-masing pihak, misal
a. 84,26 Delapan puluh empat koma dua puluh enam persen
b. 15,74 Lima belas koma tujuh puluh empat persen
61
http:iwandah.blogspot.com201004pelayanan-nasabah.html
62
http: esharianomics.comesharianomicsbank02-pembiayaand-mudharabahdefinisi-
mudharib
63
Akad Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Sumut Syariah Cabang Medan
Universitas Sumatera Utara
4. Pihak Pertama turut menanggung kerugian yang timbul dalam pelaksanaan
akad ini secara proposornial dengan syirkah Pihak Pertama, kecuali apabila Pihak Pertama dapat membuktikan bahwa kerugian tersebut terjadi
karena ketidak jujuran dan kelalaian yang dilakukan Pihak Kedua 5.
Pihak Pertama akan menerima dan mengakui terjadinya kerugian, apabila Pihak Pertama telah menerima dan menilai kembali segala perhitungan
yang dibuat dan disampaikan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama. 6.
Pihak Kedua berhak untuk mendapatakan asuransi berdasarkan syariah atas bebannya terhadap seluruh barang yang menjadi agunan atas
pembiayaan. Pihak Pertama yang menunjuk perusahaan asuransi dan yang berhak menyimpan polis asuransinya dan oleh karena itu Pihak Pertama
berhak menerima pembayaran klaim asuransi. Hal yang tersebut diatas merupakan hak nasabah dalam Pembiayaan
Mudharabah pada Bank Sumut Syariah. Selain hak nasabah juga mempunyai kewajiban. Kewajiban nasabah pada pembiayaan Mudharabah di Bank Sumut
Syariah adalah:
64
1. Pendapatan atau keuntungan usaha akan dibagi kepada kedua belah pihak
berdasarkan prinsip bagi hasil. 2.
Pihak Pertama berjanji dan mengikatkan diri untuk mengizinkan Pihak Kedua menarik modal, dengan memenuhi beberapa syarat-syarat yaitu:
a. Telah menandatangani Akad
64
Ibid
Universitas Sumatera Utara
b. Menyerahkan kepada Pihak Pertama Permohonan Realisasi Modal
sesuai dengan tujuan penggunaannya sebelum tanggal pencairan. c.
Menyerahkan kepada Pihak Pertama seluruh dokumen yang dipersyaratkan Pihak Kedua
d. Setiap penarikan sebagian atau seluruh modal, Pihak Kedua
berkewajiban membuat dan menandatangani Tanda Bukti Penerimaan Uangnya dan menyerahkannya kepada Pihak Pertama
3. Pihak Kedua menyerahkan laporan keuangan yang menjadi dasar
perhitungan keuntungan usaha yang dibiayai dengan fasilitas modal. 4.
Pihak Kedua berjanji dan mengikatkan diri untuk mengembalikan kepada Pihak Pertama seluruh jumlah pembiayaan pokok, pendapatan atau
keuntungan yang ,menjadi hak Pihak Pertama sesuai dengan Nisbah. 5.
Pengembalian Pembiayaan pokok dan bagi hasil dilakukan pada akhir akad untuk pembiayaan dengan jangka waktu sampai dengan 1 satu
tahun atau dilakukan secara angsuran. 6.
Pembayaran dilakukan melalui rekening Pihak Kedua di Bank, Pihak Kedua memberi kuasa yang tidak dapat berakhir karena sebab-sebab yang
ditentukan dalam Pasal 1813 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Kepada Pihak Pertama.
7. Pihak Kedua wajib memberikan agunan kepada Pihak Pertama, yang
dimaksud dengan agunan adalah barang bergerak maupun tidak bergerak yang didukung oleh segala macam dan bentuk surat bukti tentang
kepemilikan atau hak-hak lainnya atas barang yang diserahkan nasabah
Universitas Sumatera Utara
kepada Bank dan dijadikan jaminan guna menjamin terlaksananya kewajiban Pihak Kedua terhadap Pihak Pertama.
8. Adapun dalam Pasal 11 pada akad pembiayaan Mudharabah pada Bank
Sumut Syariah mengatur secara khusus mengenai kewajiban para pihak yang berbunyi:
a. Menjalankan usaha sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkan oleh para Musyarik para pihak b.
Bertindak untuk dan atas nama serta mewakili para Musyarik para pihak baik diluar ataupun dimuka pengadilan, kecuali dalam:
1 Meminjam atau meminjamkan aset milik syirkah dan melakukan
tindakan yang dapat menimbulkan beban tanggungan pada syirkah atau Pihak Pertama
2 Menjual dan mengasingkan aset milik syirkah
c. Memelihara, menjaga serta menyelamatkan modal para Musyarik para
pihak d.
Membebaskan seluruh harta kekayaan milik Pihak Kedua yang dijaminkan untuk kepentingan Pihak Pertama
e. Mengelola dan menyelenggarakan pembukuan atas modal secara jujur
dan benar dengan itikad baik dalam pembukuan sendiri 9.
Pihak Kedua wajib menerima kegiatan pengawasan dan pemeriksaan atas pembukuan dan jalannya pengelolaan usaha yang dilakukan oleh Pihak
Pertama dalam hal ini Bank Sumut Syariah.
Universitas Sumatera Utara
10. Para pihak wajib untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi dengan
cara musyawarah untuk mufakat. Apabila jalur musyawarah untuk mufakat tidak bisa ditempuh maka para pihak akan menyelesaikan
perselisihan yang terjadi di Peradilan Agama Medan. 11.
Apabila dalam pelaksanaan akad terjadi perubahan alamat, maka pihak kedua yang berubah alamatnya wajib memberitahukan kepada pihak
pertama dengan surat tertulis yang disertai tanda bukti penerimaan alamat barunya.
Hal tersebut diatas merupakan kewajiban dalam pembiayaan Mudharabah pada Bank Sumut Syariah.
C. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Dalam Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Sumut Syariah