Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

Manfaat secara teoritis yang diperoleh adalah memberikan pengetahuan bagi penulis sendiri maupun bagi mahasiswa serta pihak-pihak yang membutuhkannya.

D. Keaslian Penulisan

Skripsi yang berjudul “Perlindungan Hukum Nasabah Debitor Dalam Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Sumut Syariah ” ini adalah hasil karya tulis penulis sendiri, dan penulisan ini bukanlah hasil karya jiplakan ataupun penggandaan dari karya tulis orang lain, karena itu keaslian penulisan ini terjamin adanya, di Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara memang telah ada skripsi yang bertemakan tentang perlindungan hukum nasabah hasil karya tulis para alumni Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara diantaranya adalah: “Perlindungan hukum terhadap nasabah dalam ketentuan kontrak standard pemberian kredit di Bank Mandiri, Perjanjian penyertaan modal usaha dan asas perlindungan nasabah pada bank syariah, Perlindungan hukum terhadap debitur atas klausula aksonerasi yang terdapat pada perjanjian kredit bank ”. Namun penulisan tentang “Perlindungan Hukum Nasabah Dalam Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Sumut Syariah”, adalah baru diangkat sebagai karya tulis skripsi oleh penulis sendiri. Kalaupun ada pendapat ataupun kutipan dalam penulisan ini semata-mata adalah faktor pendukung dan pelengkap dalam penulisan yang memang sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan tulisan ini. Universitas Sumatera Utara

E. Tinjauan Kepustakaan

Maruluk Pardede mengemukakan bahwa dalam sistem perbankan di Indonesia, mengenai perlindungan terhadap nasabah penyimpan dana, dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu: 5 a Perlindungan secara implisit Implicit deposit protection yaitu perlindungan yang dihasilkan oleh pengawasan dan pembinaan bank yang efektif, yang dapat menghindarkan terjadinya kebangkrutan bank. Perlindungan ini yang diperoleh melalui: 1 Peraturan Perundang-undangan dibidang perbankan, 2 Perlindungan yang dihasilkan oleh pengawas dan pembinaan yang efektif, yang dilakukan oleh Bank Indonesia, 3 Upaya menjaga kelangsungan usaha bank sebagai sebuah lembaga pada khususnya dan perlindungan terhadap sistem perbankan pada umumnya, 4 Memelihara tingkat kesehatan bank, 5 Melakukan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian, 6 Cara pemberian kredit yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah dan 7 Menyediakan informasi risiko pada nasabah. b Perlindungan secara eksplisit Explicit deposit protection, yaitu perlindungan melalui pembentukan suatu lembaga yang menjamin simpanan masyarakat sehingga apabila bank mengalami kegagalan, lembaga tersebut yang akan mengganti dana masyarakat yang disimpan pada bank yang gagal tersebut. Perlindungan ini diperoleh melalui pembentukan lembaga yang menjamin simpanan masyarakat. 5 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Prenada Media, 2005, hal 123 Universitas Sumatera Utara Hermansyah, berpendapat bahwa hakikat dari perlindungan hukum terhadap nasabah adalah melindungi kepentingan dari nasabah penyimpan dan simpanannya yang disimpan di suatu bank tertentu terhadap suatu risiko kerugian. Perlindungan hukum ini juga merupakan upaya untuk mempertahankan dan memelihara kepercayaan masyarakat khususnya nasabah, maka sudah sepatutnya dunia perbankan perlu memberikan perlindungan hukum itu. Menurut ketentuan Pasal 1 angka 16 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 menyebutkan bahwa: “Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank” “Deposan adalah nasabah penyimpan dana yaitu nasabah yang menyimpan dananya kepada bank tersebut dalam bentuk simpanan tabungan dan deposito berjangka”. 6 Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan berupa bagi hasil. Selanjutnya ketentuan pasal 1 angka 17 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan menyebutkan bahwa: Nasabah penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang berlaku. 7 6 Ronny Sautma Hotma Bako, Op.cit., hal 11 7 Muhammad Syafi’i Antonio Pembiayaan Mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak dimana pihak pertama shahibul maal menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lain mudharib menjadi pengelola, dimana keuntungan usaha dibagi dalam bentuk prosentase nisbah sesuai kesepakatan, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola, apabila kerugian itu diakibatkan oleh kelalaian si pengelola maka si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut Universitas Sumatera Utara Bank Syariah adalah bank beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam yakni bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam khususnya yang menyangkut tata bermuamalat secara Islam. 8

F. Metode Penelitian